Berita Malang

BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Jari Karyawan Cafe Diremukkan Pakai Palu & Kecelakaan Kereta Api

BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Jari Karyawan Cafe Diremukkan Pakai Palu & Kecelakaan Kereta Api

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Kolase SURYAMALANG.COM/Fikri Firmansyah dan IG @triangle.cafe
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Jari Karyawan Cafe Diremukkan Pakai Palu & Kecelakaan Kereta Api 

SURYAMALANG.COM - Berita Malang populer hari ini, Senin 12 Agustus 2019, diantaranya adalah kasus tiga jari karyawan Cafe diremukkan menggunakan palu. 

Selanjutnya, kecelakaan kereta api di Malang yang menyebabkan bapak dan anak meninggal dunia. 

Dan yang terakhir adalah arak-arakn kambing kurban sebelum disembelih pada perayaan Hari Raya Idul Adha di Malang. 

Berikut selengkapnya berita Malang populer hari ini yang berhasil SURYAMALANG.COM rangkum dari liputan langsung wartawan di lapangan.

1. Tiga Jari Karyawan Cafe Diremukkan Oleh Bosnya Menggunkan Palu

ILUSTRASI - Suasana Triangle Cafe and Beer House, Kota Malang.
ILUSTRASI - Suasana Triangle Cafe and Beer House, Kota Malang. (IG @triangle.cafe)

Seorang warga Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Novi Fransiska Aditama diduga menjadi korban pemukulan oleh atasannya, Jhonson. Tangan laki-laki yang setiap harinya bekerja sebagai pegawai klub malam, Triangle Cafe and Beer House itu kini remuk lantaran dipukul menggunakan palu.

Dihubungi oleh SURYAMALANG.COM, Adit panggilan akrabnya, dituduh oleh Jhonson menjual minuman keras tanpa izin. Karena merasa tak melakukannya, ia membantah. Nahas, tangannya malah dipukul hingga remuk.

"Saya disuruh minum vodka sampai habis. Katanya kalau sudah minum, dosa saya dihapus," ujar Adit, Minggu (11/8/2019).

Menurut Adit, Jhonson awalnya hanya menggertak sambil memukulkan palu ke meja sebelah kiri tangannya. Terduga pelaku itu juga mengancam agar Adit mengakui perbuatan yang dituduhkan.

"Dia teriak agar saya mengaku. Padahal saya nggak melakukan apa-apa. Saya nggak mencuri," tuturnya.

Setelah mendesak Adit berkali-kali, barulah Jhonson menggasak jari pegawainya. Jari-jari korban yang diduga dipukul Jhonson adalah jari manis, jari telunjuk dan jari tengah.

Adit telah melaporkan kejadian yang menimpanya kepada Polres Malang Kota. Hingga saat ini, pemanggilan terhadap Adit maupun Jhonson belum dilakukan.

"Kami sudah terima laporannya. Sedang kami proses. Mungkin Rabu, terlapor akan kami mintai keterangan," tukas Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi. (Aminatus Sofya)

2. Polisi Panggil Bos Cafe Triangle Cafe and Beer House

Kepolisian Resor Malang Kota bakal memanggil bos Triangle Cafe and Beer House, Jhonson. 

Jhonson dilaporkan oleh pegawainya, Novi Fransiska Aditama atas kasus pemukulan yang mengakibatkan tiga jarinya remuk.

"Rencananya kami panggil terlapor Rabu (14/8) besok," tutur Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi, Minggu (11/8/2019).

Ia menjelaskan agenda pemanggilan terhadap Jhonson adalah untuk menggali keterangan dan mencocokkannya dengan pelapor dan penuturan saksi. Saat ini, dua orang diperiksa terkait kasus itu.

"Total dengan terlapor berarti tiga orang telah kami periksa yakni pelapor, terlapor dan saksi," ucapnya.

https://facebook.com/suryamalang.tribun | SURYAMALANG.COM | IG: @suryamalangcom (.)
Selain itu, polisi juga telah mengantongi hasil visum tangan Novi Fransiska Aditama yang remuk. Hasil visum tersebut, nantinya bakal dijadikan bukti.

"Visum sudah kami minta supaya nanti ada keterangan medisnya," ujar dia.

Jika terbukti melakukan pemukulan, Jhonson bakal dikenai pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun bui. (Aminatus Sofya)

3. Kecelakaan Kereta Api Tewaskan Bapak dan Anak

Ilustrasi
Ilustrasi (Istimewa)

Seorang ayah dan anak meninggal dunia setelah terserempet KA Penataran di perlintasan rel tanpa palang pintu di Dusun Morotanjek, Desa Purwoasri Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Minggu (11/8/2019).

Korban diketahui bernama Supriyanto (50) warga Desa Klampok, Kecamatan Singosari. Sementara sang anak adalah Ahmad Libasut Taqwa (16).

Kanit Laka Polres Malang, Ipda Agus Yulianto menerangkan korban berboncengan mengendarai sepeda motor Revo dan melintas di perlintasan rel tanpa palang pintu.

Melihat ada KA Penataran melintas, keduanya mencoba menghindar namun gagal.

"Keduanya terjatuh dan mengalami luka hebat di kepala," tutur Agus, Minggu (11/8/2019).

Supriyanto menderita luka di bagian kepala dan dinyatakan meninggal di TKP.

Sementara anaknya, Ahmad Libasut Taqwa meninggal di RS Prima Husada.

Agus mengimbau pengendara yang melewati perlintasan KA agar tetap berhati-hati.

Kata dia, jangan lupa untuk menoleh kanan dan kiri apalagi jika perlintasan tersebut tak berpintu.

"Konsentrasi dan jangan lupa untuk toleh kanan kiri saat melintasi rel KA," ucapnya. (Aminatus Sofya)

3. Arak-arakan Kambing Kurban Sebelum Disembelih

Warga Kampung Temenggungan Barat, Kota Malang saat melalukan ritual arak-arakan kambing yang akan disembelih untuk Idul Adha, Minggu (11/8/2019).
Warga Kampung Temenggungan Barat, Kota Malang saat melalukan ritual arak-arakan kambing yang akan disembelih untuk Idul Adha, Minggu (11/8/2019). (SURYAMALANG.COM/Aminatus Sofya)

Sebuah ritual unik dilakukan oleh warga Kampung Temenggungan Barat, Kecamatan Klojen, Kota Malang saat Idul Adha.

Ritual unik itu adalah mengarak kambing yang bakal dikurbankan keliling kampung sambil melantunkan salawat dan takbir.

Pukul 08.00 WIB selepas menunaikan salat Idul Adha, warga berkumpul sambil menenteng kambing yang diarak. Kambing tersebut mayoritas berjenis etawa dengan bobot 60-80 kg.

Ketika acara arak-arakan dimulai, warga yang turut serta membawa spanduk dan balon. Keriuhan semakin pecah ketika flare serta smoke bomb dinyalakan.

Ketua Panitia, Maulana Ababil menceritakan arak-arakan kambing itu turun-temurun diwariskan oleh ulama kampungnya. Tujuannya, adalah melancarkan peredaran darah sebelum kambing disembelih.

"Nanti setelah diarah, aliran darah lancar. Dagingnya otomatis jadi segar," tutur Maulan, Minggu (11/8/2019).

Kalau tak salah ingat kata Maulana, tradisi ini berlangsung sejak tahun 1975. Jalan sekitar kampung yakni Jalan Gatot Subroto, Jalan Ariesmunandar, Jalan Zainul Arifin, dan Jalan KH Ahmad Dahlan dipilih jadi tempat show para kambing.

Warga pun menonton di depan rumah. Mereka meneriakkan semangat dan bersorak. Sekaligus merekamnya dengan ponsel.

"Mesti meriah. Ini adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh warga kampung," tuturnya.

Sekaligus memperingati HUT Arema

Arak-arakan kambing semakin meriah lantaran warga Kampung Temenggungan Barat juga memperingati HUT klub sepak bola, Arema. Tahun ini, Idul Adha bertepatan dengan peringatan HUT Arema.

"Iya ini karena bertepatan dengan ulang tahun Arema, jadi kami juga memperingatinya," kata warga Temenggungan Barat, Ainul Yakin.

Sebagai wujud kecintaan kepada klub kebanggaan warga Malang itu, warga menyanyikan lagu Kabar Damai yang diciptakan Anto Baret.

"Ini juga sebagai pesan damai kepada para suporter," tutupnya. (Aminatus Sofya)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved