Malang Raya

8 Fakta Istri Teroris yang Dipenjara di Malang, Tinggal di Gunung dan Hamil Besar Saat Penangkapan

8 fakta istri Teroris yang dipenjara di Malang, tinggal di gunung dan hamil besar saat penangkapan.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
Suryamalang.com/kolase
8 Fakta Istri Teroris yang Dipenjara di Malang, Tinggal di Gunung dan Hamil Besar Saat Penangkapan 

Ketika berumur 10 tahun misalnya, ia ingat pernah menjadi peserta lomba balap karung dan makan kerupuk bersama teman sebaya di kampungnya, Poso, Sulawesi Tengah.

"Waktu kecil hanya main-main saja. Tidak merasakan apa-apa saat 17 Agustus, mungkin karena masih kecil," cerita Tini, Sabtu (17/8/2019).

Ketika ditemui di Lapas Wanita Klas II A Malang, Tini tak banyak bicara. Apalagi ketika ditanyai apa makna peringatan Hari Kemerdekaan baginya. Ia hanya diam.

"Tidak ada," ucapnya.

Kabar Mantan Teroris Bom Bali 

Terlepas dari kisah Tini, kabar mantan teroris Bom Bali juga terlihat saat momen peringatan HUT ke-74 RI kemarin. 

Sebab, terlihat sejumlah mantan narapidana teroris (Napiter) dan mantan kombatan mengikuti upacara peringatan HUT ke-74 RI di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019).

Kini, mereka tergabung dalam naungan Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) yang berbasis di Desa Tenggulun. YLP dirintis oleh Ali Fauzi, mantan teroris bom Bali 1.

BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Pekerjaan Istri Teroris & Sikap Wali Kota Malang ke Mahasiswa Papua

EMPAT BERSAUDARA - Mereka terlahir dari keluarga sederhana di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan. Paling tua Ali Gufron, kemudian Amrozi, Ali Imron dan Ali Fauzi. Semuanya pernah terlibat bom Bali 1. Ali Fauzi merupakan perintis Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) yang menaungi para mantan narapidana terorisme dan mantan kombatan.
EMPAT BERSAUDARA - Mereka terlahir dari keluarga sederhana di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan. Paling tua Ali Gufron, kemudian Amrozi, Ali Imron dan Ali Fauzi. Semuanya pernah terlibat bom Bali 1. Ali Fauzi merupakan perintis Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) yang menaungi para mantan narapidana terorisme dan mantan kombatan. (suryamalang.com)

Ali Fauzi bersaudara dengan Ali Gufron, Amrozi dan Ali Imron. Dua kakaknya, Ali Gufron dan Amrozi, sudah dieksekusi mati.  

Saat upacara Sabtu pagi, Sumarno, mantan napiter bom Bali 1, bertugas sebagai perwira upacara.

Sumarno mengaku susah mengucapkan kata upacara peringatan karena dulu mengucapkan Republik Indonesia saja tidak pernah, repot.

"Lebih mudah menghafal tulisan Arab," kata Sumarno, usai upacara.

 

Sumarno mengakui sama sekali belum pernah menjadi petugas upacara sehingga gugup saat mendapatkan tugas tersebut.

Namun rasa gugup dan gagap itu bisa dienyahkan dengan latihan selama sepekan menjelang peringatan HUT RI ke- 74 ini.

"Beruntung dalam waktu satu minggu latihan, begitu dilaksanakan hari ini hasilnya tidak mengecewakan, " akunya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved