Kabar Tuban
Istri Pulang Belanja Sayur, Pintu Rumah Terkunci, Ternyata Suami Umur 54 Tahun Berbuat Nekat
Kastum (54), warga Desa Sumberagung Kecamatan Plumpang, #Tuban, ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Selasa (20/8/2019) sekitar pukul 10.50 WIB.
Penulis: Mochamad Sudarsono | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, TUBAN - Kastum (54), warga Desa Sumberagung Kecamatan Plumpang, Tuban, ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Selasa (20/8/2019) sekitar pukul 10.50 WIB.
Awalnya, korban ditinggal oleh istrinya, Titik Supriatun, ke warung tetangga untuk membeli sayuran.
Namun saat istri pulang, pintu rumah depan terkunci.
Merasa curiga, istri meminta pertolongan warga untuk masuk rumah.
Betapa kagetnya, suami yang ditinggal itu ditemukan tewas gantung diri di langit-langit rumah dengan seutas tali tampar warna biru sepanjang sekira 10 meter.
"Saat ditinggal ke warung oleh istrinya, lalu korban justru gantung diri," lata Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Mustijat Priyambodo.
• Video Suasana Pernikahan Glenn Fredly & Mutia Ayu, Seketat Ini Penjagaannya dan Tamu Dijemput Khusus
• Adu Struk Belanja Barbie Kumalasari Vs Nikita Mirzani saat Hamburkan Uang Sehari, Capai 1 M Siapa?

Dia menjelaskan, menurut keterangan istrinya, sudah dua bulan terakhir sebelum kejadian korban sering menyendiri dan melamun diduga mengalami depresi permasalahan pekerjaan.
Sebab korban sudah dua kali mencoba bunuh diri dengan cara membenturkan kepalanya ke dinding tembok rumahnya, bahkan meminum cairan pembersih lantai namun korban masih bisa selamat.
"Korban diduga depresi karena pekerjaan sehingga nekat mengakhiri hidupnya," terangnya.
Saat dilakukan pemeriksaan dan olah TKP, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang terdapat di tubuh korban.
Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban.
"Langsung dilakukan pemakaman oleh korban karena murni gantung diri," pungkasnya.
Dibunuh karena Tak Mau Diajak Bercinta
Gara-gara tidak mau diajak hubungan badan, gadis berinisial DS (14) dibunuh pacarnya berinisial YP (19) di Simpang Belutu, Kelurahan Belutu, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak.
YP membunuh pacar yang baru kenal seminggu itu menggunakan cangkul.
“Tersangka ditangkap pada di Dusun Papala Pondok 2 Kampung Bekalar, Kecamatan Kandis, Siak pada 18 Agustus 2109,” kata Bripka Dedek Prayoga, Kepala Urusan Humas Polres Siak kepada Kompas.com, Senin (19/8/2019).
Pembunuhan ini bermula saat pelaku mengajak korban untuk berhubungan.
Namun, korban menolak ajakan tersebut sehingga pelaku sakit hati.
Kemudian pelaku menganiaya pacarnya menggunakan cangkul.
• Koordinator Ormas Minta Maaf, Ini Penjelasan Terkait Insiden di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya
• VIDEO - Pernyataan Wali Kota Malang Sutiaji Usai Makan Bersama Mahasiswa Papua di RM Kertanegara
• BREAKING NEWS : Arema FC Resmi Lepas Pavel Smolyachenko
Penganiayaan itu mengakibatkan korban mengalami luka di kepala dan punggung.
Pelaku memaksa korban yang bersimbah darah untuk berhubungan
Dedek mengatakan terungkapnya kasus ini berawal dari penemuan mayat perempuan di pondok kosong di Simpang Belutu.
Jenazah korban ditemukan warga bernama Tumiran (49) yang hendak mengambil angkong di pondoknya.
Kemudian Tumiran melaporkan penemuan itu ke ketua RT setempat, dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kandis.
“Dalam penyelidikan, pelaku diketahui kabur ke Kelurahan Telaga Sam Sam, Kandis, dan menjual ponsel korban,” kata Dedek.
Setelah menjual ponsel korban, menonton hiburan rakyat dalam rangka memeriahkan HUT ke-74 RI di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Setelah itu, pelaku kembali ke Kecamatan Kandis dan berhenti untuk minum kopi di pos sekuriti di Kamp Bekalar.
Saat itu pelaku berhasil ditangkap oleh polisi.
Kepada polisi, pelaku mengakui telah membunuh pacarnya.
"Pelaku pacaran dengan korban. Pelaku mengaku baru kenal dengan korban lewat Facebook sekitar sepekan," kata Dedek.
Dedek mengatakan sebelum membunuh korban, pelaku menjemput korban di rumahnya di Kamp Libo Jaya, Kandis.
Kemudian mereka pergi naik motor. Lalu pelaku membawa korban ke pondok kosong.
Saat hanya berdua, pelaku mengajak korban untuk berhubungan badan.
"Korban menolak diajak berhubungan badan, kemudian mencoba melarikan diri."
"Lalu pelaku mengejar korban dengan membawa cangkul dan memukul korban," kata Dedek.
(*)
• VIDEO - Polda Jatim Panggil Perwakilan FKPPI, Pemuda Pancasila dan Front Pembela Islam (FPI)
• Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Trosobo, Sempat Macetkan Jalur Surabaya - Mojokerto
• Cium Tangan Megawati saat Dilantik, Begini Peluang Bu Risma untuk Jadi Menteri Atau Gubernur DKI
• Pengakuan Mahasiswa Papua di Jombang Usai Makan Bersama Bupati dan Wakapolres Jombang