Surabaya

Fakta-fakta Anak Tendang Kepala Ibunya di Surabaya Karena Tak Diberi Uang, Ini Akhir Kasusnya

Peristiwa anak tendang kepala ibunya di Surabaya belakangan ini menjadi perbincangan.

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
Surya.co.id
Anak Tendang Kepala Ibunya 

SURYAMALANG.COM - Peristiwa anak tendang kepala ibunya di Surabaya belakangan ini menjadi perbincangan.

Awalnya peristiwa anak tendang kepala ibunya di Surbaya ini menjadi viral berkat sebuah video yang beredar luas di media sosial.

Diketahui bahwa perekam video tersebut adalah kakak dari pelaku.

Berikut ini fakta-fakta anak tendang kepala ibunya di Surabaya berdasarkan informasi yang dihimpun SURYAMALANG.

1. Tersebar di Media Sosial

Peristiwa ini pertama kali diketahui melalui unggahan di media sosial.

Dalam video viral itu anak laki-laki itu tampak beradu mulut dengan ibunya yang sedang rebahan.

Si anak sempat melempar guling ke arah ibunya.

Percekcokan dalam rekaman video berdurasi 39 detik diakhiri tindakan sang anak menendang kepala ibunya menggunakan kaki kanan.

2. Perekam Video adalah Kakak Pelaku

Anak laki-laki tersebut adalah Andre (21). Ia anak terakhir dari tiga bersaudara.

Sementara yang merekam kejadian tersebut adalah kakak kedua Andre yang bernama, Novi.

Ia mengatakan, Novi terpaksa merekam kelakuan kasar adiknya lantaran tidak kuat dengan sikap temperamen dari adiknya.

Novi kemudian mengunggah video tersebut ke media sosial Facebook

"Minta tolong yang bisa bantu atau laporkan anak ini tolong.. Saya sudah mencoba melaporkan ke polsek terdekat tp mlh disuruh lewat jalur kekeluargaan atau sampai ada hasil visum/otopsi (berarti secara ga langsung nunggu sampai parah dulu dipukulnya baru bisa lapor.ditindak lanjuti). karena dia adek kandung sendiri," tulis Novi.

Ia juga ingin agar sang adik mendapat hukuman biar jera.

"tapi apa tindakan ini harus saya diamkan sendiri. Padahal orang tua saya yang jadi korban. Ini gak sekali 2x tapi tiap hari. Dan ini posisi baru bisa saya ambil bukti, Karena saya sendiri ada anak bayi jadi repot kalau mau ambil bukti. Tolong yang bisa bantu, tolong bantu saya untuk melaporkan anak ini," lanjutnya.

Novi juga mengungkap kebiasaan buruk sang adik yang sudah berumur 21 tahun itu.

Pasalnya, sang adik tidak mau bekerja dan hanya bisa minta uang orang tua dan kerap mengamuk jika tidak diberi.

"Umur sudah 21 tapi gak mau kerja dan maunya minta orang tua terus padahal orang tua saya gak kerja. Dan kalau gak dituruti anak ini semakin mengamuk dan suka banting-banting barang-barang di rumah dan terakhir dia suka mukul-mukul orang tua saya. Tolong. Saya bingung untuk emberi efek jera pada anak ini karena sudah terlalu sangat kurang ajar," pungkas Novi Dwi Cahyanty.

3. Ditangani Polsek Tegalsari

Diketahui kasus kekerasan yang terekam dalam video berdurasi singkat itu kini telah ditangani Polsek Tegalsari.

Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy menuturkan, pihaknya memperoleh kabar adanya kasus kekerasan dalam rekaman video itu setelah dikirimi link media sosial, Selasa (20/8/2019).

Setelah dipastikan lokasi kejadian itu berada di kawasan Tegalsari, pihaknya langsung menelusuri kabar informasi tersebut, dan ternyata benar.

Rendy mengungkapkan, saat pihaknya hendak memeriksa anak laki-laki itu ke Mapolsek Tegalsari, sang ibu sempat menolak melakukan penahanan pada sang anak.

"Hari Selasa (20/8/2019) malam saya ajak ke kantor polisi meski ibu dan kakaknya tidak berkenan. Tapi tetap saya ajak untuk keterangan awal, kemudian kakaknya menyusul,"

Rendy mengatakan, dalam penanganan kasus tersebut pihaknya hanya melakukan mediasi kepada orang-orang yang bersangkutan dalam rekaman video tersebut.

"Dalam kasus ini kami hanya melakukan mediasi," katanya.

Rendy menambahkan, mediasi berjalan dengan baik dan Andre telah dimintai membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

"Dia sungkem pada ibunya. Lalu minta maaf kemudian saya suruh buat perjanjian yang isinya tidak akan mengulangi lagi. Kalau mengulangi lagi bisa masuk ranah pidana, maka kami akan memproses," tandasnya.

4. Penyebab Mendendang

Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy mengungkap, alasan Andre berperilaku kasar pada ibunya lantaran emosi tidak diberi uang Rp 10 Ribu.

Rencananya, uang tersebut akan digunakan Andre untuk membeli makan di luar rumah.

"Dia itu cuma pengen makan di luar makan minta uang nggak dikasih," katanya, Kamis (22/8/2019).

Ia mendapat jawaban dari sang ibu yang tengah berbaring lantaran menderita sakit jantung.

Sang ibu tidak bisa memberikan uang yang diminta Andre, karena tidak memiliki uang.

Andre yang memiliki karakter mudah naik pitam, sontak berperilaku kasar pada ibunya.

"Ya dilempar guling kemudian si pelaku berdiri lalu menginjak kepala ibunya hanya sekali," tuturnya.

5. Perilaku Sehari-hari

Rendy menambahkan, perilaku Andre sehari-hari di rumah tidak sebagaimana yang dipikirkan banyak orang melalui video viral tersebut.

Kenakalan yang dilakukan Andre ternyata hanya sebatas gemar merokok namun tidak pernah minum-minuman keras.

"Ternyata si pelaku itu adalah anak yang tidak suka minum dan yang paling nakal cuma merokok," jelasnya.

Saat dimintai keterangan di Mapolsek Tegalsari, ungkap Rendy, kakak perempuan Andre, bernama Novi, memohon padanya agar tidak menahan adiknya.

"Kakanya gak ingin adiknya ditahan, dia katanya hanya ingin kasih efek jera saja pada adiknya," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved