Nasional

Tirukan Adegan Hisap Darah Seperti Film, Satpam Tewas Digigit Ular Weling, Ini Penanganan yang Tepat

Tirukan Adegan Hisap Darah Seperti Film, Satpam Tewas Digigit Ular Weling, Ini Penanganan yang Tepat

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Facebook
Tirukan Adegan Hisap Darah Seperti Film, Satpam Tewas Digigit Ular Weling, Ini Penanganan yang Tepat 

Melansir dari Kompas.com, peneliti reptil dan amfibi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Amir Hamidy, menjelaskan perbedaan dari kedua jenis ular tersebut.

1. Pola belang yang berbeda

Salah satu perbedaan yang paling kentara dari weling dan welang adalah pola gelangnya yang berbeda.

Meski sama-sama punya belang, welang memiliki pola yang lebih konsisten dan jelas daripada weling.

Pada welang, pola belang yang bisa hitam-putih atau hitam-kuning juga sampai ke perutnya, sedangkan belang hitam-putih pada weling hanya di area punggung dan perutnya putih.

2. Tanda V terbalik di kepala

Welang juga memiliki tanda V terbalik di kepala, sedangkan weling tidak memilikinya.

3. Bentuk ujung ekor

Jika Anda masih bingung dan tidak bisa melihat perut ular, perbedaan lain yang paling kelihatan adalah bentuk ekor.

Welang memiliki ujung ekor yang tumpul, sedangkan weling memiliki ekor yang lancip.

Bungarus fasciatus
Bungarus fasciatus (Wikimedia Commons)

Sama-sama berbahaya

Dari pada weling, welang memang lebih jarang ditemukan.

Pasalnya, welang lebih suka berada di area hutan, sedangkan weling bisa ditemukan di sawah atau area permukiman penduduk.

Mereka juga ular nokturnal atau beraktivitas pada malam hari sehingga jarang terlihat pada siang hari.

Namun, bila bertemu weling atau welang, Anda sebaiknya tidak mendekatinya, apalagi mengganggunya seperti yang dilakukan satpam di Serpong.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved