Kisah Buah Maja, Cikal Bakal Kerajaan Majapahit di Mojokerto, Dianggap Sakral, Penolong Raden Wijaya

Kisah buah maja, cikal bakal Kerajaan Majapahit di Mojokerto, dianggap Sakral dan penolong para pasukan Raden Wijaya.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Suryamalang.com/kolase Instisari.grid.id
(Ilustrasi) Buah Maja, Cikal Bakal Kerajaan Majapahit di Mojokerto, Dianggap Sakral 

Di masyarakat wilayah Asia Selatan itu, daging buah maja biasa dikonsumsi baik dalam keadaan segar maupun sudah dikeringkan. Daging buahnya bisa dijadikan jus atau sharbat.

Sharbat adalah minuman tradisional terbuat dari daging buah maja yang dihaluskan lalu dicampur dengan air, gula (atau sirup), kadang ditambah susu dan es.

Mereka yang meminum biasanya punya masalah dengan buang air besar atau terkena gangguan pencernaan. Biar BAB lancar. 

Misteri Harta Warisan Jupe Dibongkar Mbak You, Gaston Castano Disebut Dalang Penyakit Julia Perez

Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, daging buah maja juga bisa dikonsumsi setelah dikeringkan lebih dulu. Daging buah diiris-iris lalu dikeringkan dengan sinar Matahari.

Irisan daging buah yang telah kering selanjutnya direbus dengan air dan rebusannya inilah yang diminum.

Daun tanaman ini juga bisa dikonsumsi. Pucuk daun tanaman majamerupakan sayuran yang populer di negara-negara Asia Selatan.

Dalam ilmu pengobatan tradisional India (ayurveda), maja dipercaya bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan, antara lain demam dan gangguan pencernaan, terutama sembelit kronis.

Dalam tradisi Hindu, maja merupakan tumbuhan "titisan" Hyang Syiwa. Karena itu tanaman maja selalu ada di halaman pura Hindu.

Buah Maja
Buah Maja (Putri Puspita (Bobo.Grid.ID))

Selain pucuknya untuk sayuran, daun maja juga merupakan perangkat ritual penting dalam agama Hindu.

Di Nepal, buah maja dipakai dalam ritual upacara perkawinan. Buah ini dianggap sebagai penjelmaan Hyang Syiwa.

Karena itu, saat prosesi pernikahan, sang gadis dianggap menikah dengan Hyang Syiwa, bukan dengan suaminya. Ritual ini bertujuan untuk memperoleh kesuburan (keturunan) dari Hyang Syiwa.

Apabila sang suami meninggal, perempuan itu tidak perlu malu berstatus janda, sebab ia tetap menjadi istri Hyang Syiwa.

Pose Roger Danuarta Pegang Perut Istri Bikin Heboh, Perhatikan Bagian Perut Cut Meyriska

Wanita di India selalu mengenakan kain saree
Wanita di India selalu mengenakan kain saree (willa widiana (Bobo.grid.id))

Dari kesakralan buah maja inilah diduga nama Majapahit berasal. Seperti kita tahu, dalam tradisi Hindu Jawa, banyak nama tokoh menggunakan nama binatang atau tumbuhan, seperti Gajah Mada, Hayam Wuruk, Mahesa Wong Ateleng, dan Iain-lain.

Karena itu tidak mengherankan nama buah sakral ini pun dipakai sebagai nama kerajaan. Kita tahu, Majapahit adalah kerajaan Hindu.

Lalu bagaimana dengan kisah tentang Raden Wijaya dan anak buahnya? Menurut legenda yang selama ini kita anggap benar, saat para pengikut Raden Wijaya lapar dan haus sewaktu membuka Tanah Tarik, mereka makan buah maja yang rasanya pahit.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved