Malang Raya

Mengapa Banyak Traffic Light di Kota Malang Menyala Bersamaan dan Bikin Bingung Pengguna Jalan?

Kepala Bidang Lalu Lintas (Lalin) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Agoes Moelyadi mengatakan beberapa traffic light memang didesain bersamaan.

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: yuli
Hayu Yudha Prabowo
Sejumlah kendaraan menanti lampu hijau pada traffic light di Kota Malang. 

Kepala Bidang Lalu Lintas (Lalin) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Agoes Moelyadi mengatakan beberapa traffic light memang didesain bersamaan. Alasannya, hal itu untuk mengurangi waktu tunggu kendaraan agar tidak terlalu lama.

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Dedi Prasetio, warga Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang berkendara dari rumahnya menuju Stadion Gajayana, Kota Malang. Sampai di Jalan Ade Irma Suryani, Kota Malang dia memilih lewat Jalan Kawi yang kemudian mengarah ke lokasi tujuan.

Sampai di perempatan Polsek Klojen, Dedi berhenti karena lampu merah menyala. Ketika lampu hijau, dia segera menggeber motornya untuk belok kanan ke Jalan Tengger.

Dedi kaget dan buru-buru mengerem ketika datang motor dari arah berlawanan. Beruntung, tabrakan tak sampai terjadi.

"Beruntungnya saya nggak ngebut, lawan saya juga nggak terlalu ngebut. Jadi hanya hampir tabrakan saja," ujar Dedik kepada SuryaMalang.com, Selasa (27/8/2019).

https://facebook.com/suryamalang.tribun | SURYAMALANG.COM | IG: @suryamalangcom
https://facebook.com/suryamalang.tribun | SURYAMALANG.COM | IG: @suryamalangcom (.)

Kata Dedi, dia berulang kali mengalami hal serupa di beberapa traffic light di Kota Malang. Penyebabnya, model traffic light di Kota Bunga ini didesain bersamaan dari barat-timur.

Kendaraan dari arah barat dapat berbelok ke utara sementara dari timur dapat belok ke selatan.

Akibatnya, kendaraan dari arah barat ke utara bisa bertabrakan dengan kendaraan dari arah timur ke selatan. Begitu sebaliknya.

"Meskipun sudah tahu, tapi kan nggak tahu traffic light di mana saja. Jadi setiap lampu hijau ya langsung tanpa melihat depan, eh ternyata di depan juga jalan," katanya.

Pengendara motor lain, Amanda, mengalami hal demikian. Kendati berdomisili di Kota Malang, ia juga sempat hampir bertabrakan dengan sesama motor lantaran model traffic light berbarengan.

Pengalaman Amanda terjadi saat dia berhenti di perempatan Kaliurang.

"Saya kan mau lurus ke Jalan WR Supratman, eh pas lampu hijau, dari arah jalan WR Supratman juga hijau. Jadi hampir tabrakan," ceritanya.

Salah satu traffic light yang juga didesain bersamaan adalah perempatan Ijen. Lampu hijau dari arah Jalan Ijen, menyala lebih dulu. 10 detik kemudian, diikuti lampu hijau dari arah Ijen Nirwana.

Dari pengamatan SuryaMalang.com, pengendara motor dan mobil dari kedua arah itu beberapa kali sempat hampir terjadi benturan.

Kepala Bidang Lalu Lintas (Lalin) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Agoes Moelyadi mengatakan beberapa traffic light memang didesain bersamaan. Alasannya, hal itu untuk mengurangi waktu tunggu kendaraan agar tidak terlalu lama.

"Kalau dibuat satu-satu jalan gitu, bakal lama nunggunya," ujar Agoes.

Menurut Agoes, ideal waktu traffic light keseluruhan adalah 120 detik. Jika melebihi itu, berpotensi terjadi kemacetan panjang serta jeda tunggu yang lama.

"Apalagi Malang ini sudah padat, kalau tidak dibuat bersamaan, panjang nanti ekor kemacetannya," katanya.

Ia mengatakan pola traffic light demikian hanya diberlakukan di daerah rawan macet seperti Kaliurang, LA Sucipto, Ijen, Kawi, dan Rampal. Di luar itu, traffic light bakal berjalan seperti biasa.

Agoes mengklaim sejauh ini tidak ada laporan kecelakaan akibat kebijakan itu. Namun, ia tak menampik bahwa ada keluhan masyarakat.

"Kebijakan itu kan selalu kami evaluasi. Nanti misal sudah tidak ideal, maka akan dicarikan solusi kembali," ujarnya.

Agoes berpesan kepada masyarakat supaya berhati-hati selama berkendara. Termasuk ketika melintas di perempatan.

"Kuncinya kalau masyarakat hati-hati saya rasa tidak ada masalah. Dan selama ini tidak ada laporan (kecelakaan) kok," tutup Agoes.

Belum Ada Laporan Kecelakaan

Kanit Laka Satlantas Polres Malang Kota, Iptu Dedi Catur menyebut belum ada laporan kecelakaan lalu lintas di perempatan dengan traffic light berbarengan.

"Kalau sampai saat ini belum ada," ujar Dedi, Senin (27/8/2019).

Namun, ia tidak menampik bahwa desain traffic light itu berpotensi menimbulkan kecelakaan. Apalagi, jika pengendara adalah pendatang dan belum mengetahui kebijakan tersebut.

"Belum lagi kalau kecepatannya lumayan. Memang sangat rawan," ucapnya.

Ketika ditanya apakah akan ada rambu-rambu khusus yang dipasang, Dedi menjawab belum pasti. Kebijakan penambahan rambu kata dia, bergantung pada koordinasi di Forum Lalu Lintas yang melibatkan Satlantas Polres Malang Kota dan Dishub.

"Saya belum dapat menjawab, karena kebijakan itu kan nanti dievaluasi. Jika misal perlu, maka akan diusulkan saat Forum Lalu Lintas," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved