Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Kisah Santri Asal Malang Selamat dari Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny, Sempat Terjebak 30 Menit

Saat salat masih berlangsung dan memasuki rakaat ketiga, bambu-bambu dari atas berjatuhan ke bawah. Lalu, bangunan bergetar seperti kena gempa

|
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/KUKUH KURNIAWAN
ALAMI LUKA - NSR yang merupakan santri asal Kota Malang dan menjadi korban selamat ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo saat menunjukkan lukanya ketika ditemui TribunJatim.com, Jumat (3/10/2025). Meski mengalami trauma, ia tetap bertekad kembali ke ponpes untuk melanjutkan pendidikannya. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Nanang Saiful Rizal (NSR), santri asal Kota Malang menjadi salah satu korban selamat ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo .

Santri berusia 16 tahun itu menceritakan bagaimana kondisi mencekam detik-detik bangunan tempatnya dan teman-temannya menjalani salat tiba-tiba ambruk pada Senin (29/9/2025) lalu.

Saat ditemui di rumahnya di Jalan Lesanpuro RT 4 RW 5 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, NSR yang masih duduk di kelas 1 Madrasah Aliyah (MA) itu mengatakan, awalnya para santri sedang melaksanakan salat ashar berjamaah di lantai dasar.

Di saat bersamaan, sejumlah tukang dibantu santri lainnya juga masih melakukan proses pengecoran untuk lantai 4.

"Saat salat masih berlangsung dan memasuki rakaat ketiga, bambu-bambu dari atas berjatuhan ke bawah. Lalu, bangunan bergetar seperti kena gempa dan para santri langsung panik berlarian," ujarnya, Jumat (3/10/2025).

Tidak lama kemudian, bangunan tersebut ambruk dan menimpa para santri.

Ia pun juga terjebak reruntuhan selama setengah jam, sebelum akhirnya berhasil keluar sendiri.

"Saat itu, posisi saya berada di pinggir kanan dan saat bangunan bergetar, saya berusaha lari tapi terkena runtuhan asbes dari atas. Setelah itu, bangunan ambruk dan saya sempat terjebak sekitar setengah jam," terangnya.

Di saat itu, ia juga melihat temannya yang bernama Mamat mengalami kejang karena tertimpa bangunan. Akhirnya, ia pun menolong temannya itu sambil merangkak.

"Saya panik lihat teman saya kejang, dan saat mau saya tolong akhirnya dia duduk. Lalu, saya lihat ada lubang kecil dan sambil jalan tiarap-tiarap akhirnya bisa keluar dari reruntuhan," jelasnya.

Usai berhasil keluar, ia ditolong dan diberikan perawatan medis karena mengalami luka lecet di telinga kanan, kening, dan tangan kanan.

Sedangkan temannya yang ia tolong, langsung dilarikan ke rumah sakit dan sampai saat ini masih menjalani perawatan.

"Banyak teman saya yang masih terjebak. Karena waktu itu, kondisinya penuh santri sedang melaksanakan salat," tambahnya.

Atas kejadian tersebut, ia mengaku masih trauma.

Meski demikian, ia yang telah menimba ilmu di Ponpes Al Khoziny sejak tahun 2022 bertekad tetap kembali untuk melanjutkan pendidikannya.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved