Kabar Jember
Wakil Ketua KPK ke Kampus Universitas Jember, Singgung Dugaan Korupsi Pemilihan Calon Rektor
Saut melontarkan pernyataan itu saat diwawancarai SuryaMalang.com perihal imbauan KPK dalam proses Pilrek Universitas Jember (Unej).
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang mendalami indikasi korupsi dalam ajang pemilihan rektor.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat berada di Jember mengatakan hal itu tetapi dia tidak mau menyebutkan Pilrek mana yang sedang didalami oleh lembaga anti rasuah tersebut.
"Sampai saat ini tidak ada orang ketangkap terkait Pilrek, belum ada. Namun memang ada beberapa proses itu (Pilrek) yang kami dalami. Saya tidak sebut di mana kotanya. Ya modusnya umum memberikan sesuatu kepada orang yang memberikan suara. Perlu kami lihat lagi apakah mereka penyelenggara negara," ujar Saut usai memberikan kuliah umum antikorupsi di kampus Universitas Jember, Jumat (30/8/2019).
Saut melontarkan pernyataan itu saat diwawancarai SuryaMalang.com perihal imbauan KPK dalam proses Pilrek Unej. Bulan Agustus hingga Januari nanti, Unej menggelar tahapan Pemilihan Rektor Unej.
Saut mengimbau semua pihak melaksanakan Pilrek sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan. Dia meminta panitia, juga pemilik suara bekerja sesuai standar.
"Memang ada persaingan, dan harus memilih. Akhirnya apapun warnanya nanti tetap ada yang terpilih, dan sebaiknya panitia bekerja sesuai standar. Tidak perlu ada bayar membayar kepada pemilik suara, juga jauhkan dari konflik interest," tegas Saut.
Sedangkan Wakil Rektor I Universitas Jember Zulfikar menegaskan, Unej sudah memiliki Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Sistem itu juga bisa dijadikan salah satu cara bentuk pencegahan korupsi dalam ajang Pilrek.
"Universitas Jember tengah merintis menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang menerapkan ISO 370001 Sistem Manajemen Anti Penyuapan," ujar Zulfikar.