Malang Raya
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Kecelakaan Truk Tronton di Tol Pandaan dan Kakek Bunuh Diri
Berikut ini rangkuman berita Malang populer hari ini, Senin 16 September 2019 yang dihimpun oleh SURYAMALANG
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Malang populer hari ini, Senin 16 September 2019 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.
Berita Malang hari ini mencakup tentang kabar kecelakaan yang terjadi di tol Pandaan - Malang.
Selain itu ada pula kabar tentang seorang kakek yang bunuh diri.
Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini.
1. Kakek Bunuh Diri

Mitro Utomo (90) tewas gantung diri di dapur rumahnya di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Sabtu (14/9/2019) dini hari.
“Awalnya korban pergi ke dapur. Sampai satu jam kemudian, korban tidak kembali ke kamar.”
“Saat keluarga mengecek ke dapur, korban sudah dalam posisi tergantung di atas pintu dapur,” ungkap AKP Ainun Djariyah, Kasubag Humas Polres Malang kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (14/9/2019).
Ainun menerangkan korban bangun tidur, lalu pergi ke dapur sekira pukul 02.30 WIB.
Anak korban, Yunus Hari Waluyo (70) mendengar ada seseorang pergi ke arah dapur.
Karena curiga, Yunus mengira ayahnya ke dapur untuk membuat kopi.
Sejam kemudian, Yunus tidak mendapati ayahnya kembali ke kamar.
Penasaran, Yunus memanggil ayahnya. karena tidak mendapat jawaban, Yunus mengecek ke dapur.
Yunus kaget melihat ayahnya sudah menggantung menggunakan tali menggantung di atas pintu dapur.
“Dari keterangan keluarga, mungkin korban depresi. Selain sudah tua, korban juga sakit-sakitan.”
“Pihak keluarga sudah menerima kematiannya sebagai musibah, dengan membuat surat pernyataan tertulis.”
“Jenazah hanya dilakukan visum luar saja,” beber mantan Kasat Binmas Polres Malang ini.
• 5 Fasilitas Mewah Merry Mantan Asisten Raffi Ahmad Kerja Dengan Bu Dendy Majikan Baru, Pantas Betah!
• Terbongkar Hasil Tes DNA Anak Putri Mayangsari Ternyata Negatif, Bopak Castello Lega Tunggu Sidang
2. Pembangunan Alun-alun Kepanjen Tertunda

Pemerintah Kabupaten Malang lebih memilih fokus pada realisasi program prioritas, misalnya pada bidang pendidikan.
Plt Bupati Malang, Sanusi menyadari, ditundanya pembangunan Alun-Alun Kepanjen jadi konsekuensinya.
"Kami memilih merealisasikan pada program prioritas seperti pendidikan, kesehatan dan optimalisasi pariwisata.
"Anggaran untuk pembangunan alun-alun ini sangat besar. Anggaran yang kami miliki tidak mampu membangun sepenuhnya.
"Itu sebabnya, tahun lalu pembangunan ini tidak dianggarkan pada APBD 2019. Termasuk tahun ini, kami tidak menganggarkan pembangunan Alun-Alun di APBD tahun 2020," beber Sanusi ketika dikonfirmasi, Minggu (15/9/2019).
Sanusi menambahkan, peningkatan mutu pendidikan mutlak diwujudkan.
Menurutnya, target nilai rata-rata sembilan bagi siswa SD dan SMP wajib dicapai.
Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) bagi siswa SD/MI dan SMP juga MTs bakal ditingkatkan untuk mewujudkan ambisi tersebut.
"Tidak kami anggarkan untuk pembebasan lahannya. Alun-Alun Kepanjen kami tunda dulu.
"Namun, jika PAK tahun 2020 ada anggarannya kami anggarkan di sana. Pada intinya, kami lebih pada mementingkan program yang lebih prioritas.
"Tapi bukan berarti Alun-Alun tidak prioritas, hanya saja ada yang lebih prioritas,’" jelas pria yang merupakan pengusaha tebu itu.
3. Kecelakaan Truk Tangki vs Tronton

Dua orang terluka dalam kecelakaan yang melibatkan truk tangki bermuatan solar dan truk tronton nopol N 9368 A bermuatan kayu di Tol Pandaan-Malang KM 62.400/A, Minggu (15/9/2019).
Dua korban terluka adalah sopir truk tangki bernama Eko Purwanto (39), dan kernet bernama Pandu Wangsa (18).
Eko Purwanto mengalami luka lecet di telinga. Pandu Wangsa mengalami patah lengan kiri, dan luka sobek di lutut kaki kiri.
Sedangkan sopir truk tronton bernama Slamet Sugiharto (49) tidak terluka sama sekali.
“Korban telah dibawa ke RS Mitra Medika Pandaan. Sedangkan bangkai kendaraan diamankan ke kantor Tol Purwodadi,” kata AKBP Bambang Sukmo Wibowo, Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim kepada SURYAMALANG.COM.
Bambang menerangkan kecelakaan ini bermula saat dua kendaraan itu berjalan beriringan dari arah Surabaya menuju Malang dengan kecepatan sekitar 80 KM/jam.
Truk tronton melaju di depan truk tanksi.
Setibanya di KM 62.400/A, truk tangki menghantam bagian belakang truk tronton.
Tabrakan mengakibatkan ruang kabin kemudi truk tangki ringsek. Dua orang di dalam truk terluka.
Menurutnya, tabrakan itu terjadi lantaran kondisi fisik pengemudi tangki lelah dan mengantuk.
“Sehingga sopir tidak hati-hati, dan tidak bisa menguasai laju kendaraannya,” terangnya.