Malang

BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Demo Mahasiswa Ricuh, 3 Orang Terluka dan Polisi Semprot Water Canon

Berikut ini rangkuman berita Malang populer hari ini, Rabu 25 September 2019 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
hayu yudha prabowo
RICUH - Tembakan water cannon polisi membubarkan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Untuk Demokrasi saat membobol pagar pintu masuk gedung DPRD Kota Malang, Selasa (24/9/2019). Aksi yang disertai tembakan water canon dan lemparan batu, sepatu, sandal dan botol air mineral ini mengakibatkan polisi dan jurnalis mengalami luka-luka. 

Mereka membawa poster cuplikan berita menteri kabinet Jokowi.

Mahasiswi yang mengikuti aksi, Silvi menyatakan ada beberapa pasal kontroversial di dalam RUU yang sedang dikebut pemerintah. Salah satu RUU yang ia sebut adalah RKUHP.

"Masa di pasal itu perempuan korban perkosaan yang dilarang menggugurkan kandungannya. Udah dikaji secara medis belum. Kan ngawur," katanya.

Mahasiswa lain, Aditya mengatakan Indonesia sedang dalam keadaan genting.

Sebagai mahasiswa, ia tergerak untuk turun jalan agar pemerintah tidak sewenang-wenang membuat UU yang tidak berpihak kepada rakyat.

"Dengarkan aspirasi rakyat. Kampanye nyariin rakyat, sudah jadi malah mengkhianati amanah rakyat," katanya.

Para mahasiswa juga meneriakkan bahwa reformasi Indonesia dikorupsi dan demokrasi dikuasi oleh oligarki.

"Viva la nationale," pekik mereka.

3. Petani Bengkoang di Malang Tak Terima Bantuan

Sengatan sinar matahari tak menyurutkan semangat Katirin (52), petani bengkoang di Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang memanen bengkuang, Selasa (24/9/2019).
Sengatan sinar matahari tak menyurutkan semangat Katirin (52), petani bengkoang di Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang memanen bengkuang, Selasa (24/9/2019). (mohammad erwin)

Sengatan sinar matahari tak menyurutkan semangat Katirin (52), petani bengkuang di Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Selasa (24/9/2019).

Tangan cekatan Katirin tampak tangkas mencabut buah bengkuang dari dalam tanah menggunakan alat berbentuk tongkat.

Pada Hari Tani Nasional 2019 yang jatuh hari ini, Katirin mengungkapkan curahan hatinya.

"Selama ini saya belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Bantuan bibit juga tidak ada. Kami sediakan sendiri," ungkap Katirin sembari beristirahat di dekat lahan bengkuangnya.

Katirin bersuka cita ketika sedang memasuki musim kemarau. Bengkuang yang ia tanam dapat dipanen dengan hasil yang baik. Hasilnya pun memuaskan.

70 meter persegi lahan yang ia tanam bengkuang dapat menghasilkan 2 ton bengkuang sekali panen. Kondisi seperti itu tak ditemuinya saat musim penghujan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved