Arema
BERITA AREMA POPULER Hari Ini, Kondisi Singo Edan Jelang Tanding dan Copet Beraksi di Kanjuruhan
Berikut ini rangkuman berita Arema populer hari ini, Kamis 26 September 2019 yang dihimpun SURYAMALANG.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Arema populer hari ini, Kamis 26 September 2019 yang dihimpun SURYAMALANG.
Berita Arema hari ini mencakup tentang kondisi Arema FC jelang laga melawan Persib Bandung yang akan berlangsung hari Sabtu nanti.
Selain itu ada pula kabar tentang aksi copet yang terjadi di stadion Kanjuruhan, kota Malang.
Berikut ini berita Arema populer hari ini.
1. Kondisi Arema FC Jelang Laga Lawan Persib

Maung Bandung dan Singo Edan sama-sama percaya diri jelang laga vs Arema FC pada Pekan 21 Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (28/9/2019).
Arema FC baru saja melibas PSS Sleman dengan skor 4-0 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (24/9/2019).
Empat gol Arema FC dicetak Makan Konate (27’), Ridwan Tawainella (38’), Rivaldi Bawuo (58’), dan Hanif Sjahbandi (66’).
Tambahan tiga poin itu membuat Arema FC naik ke posisi empat.
Catatan ini menjadi modal berharga bagi Arema FC untuk menghadapi Persib Bandung.
Kini Arema FC sedang dalam tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
2. Penyebab Arema FC Sempat Paceklik Kemenangan

Sebelum mengalahkan PSS Sleman dengan skor 4-0, Selasa (24/9/2019) kemarin di Stadion Kanjuruhan, Malang, performa Arema FC sempat menurun.
Tercatat dalam empat laga Arema FC meraih dua kekalahan tandang, lawan Bali United dengan skor 1-2 dan kalah dari Persela dengan skor 0-2. Selain itu pada laga kandang Arema FC juga hanya mampu meraih hasil imbang saat menjamu PSIS Semarang dan Borneo FC.
Dari hasil tersebut, sempat membuat klasemen Arema FC yang semula berada di posisi keempat turun ke posisi delapan.
Soal hasil tersebut, Milomir Seslija Pelatih Arema FC mengatakan jika saat itu timnya tak mengalami masalah fisik, namun mental bertanding para pemain tengah dalam kondisi yang kurang baik. Hal itulah yang membuat Singo Edan tak maksimal dalam bertanding sehingga berakibat paceklik kemenangan.
"Masalah kami bukan pada fisik, tapi masalah mental. Tentu jika bermain dengan mental buruk maka hasilnya juga akan buruk," kata Milomir Seslija, Rabu (25/9/2019).
Namun kini ia memastikan jika mental para pemain tengah dalam kondisi baik apalagi setelah dapat mengalahkan PSS Sleman dengan kemenangan telak di kandang.
"Saat ini mental tim sedang baik. Para pemain merespon dengan baik kritikan untuk tim ini selama meraih hasil yang kurang memuaskan sebelumnya," jelasnya.
Ia juga mengaku puas dengan penampilan timnya kemarin, karena seluruh pemain memperlihatkan kemampuan sesungguhnya meskipun beberapa pemain andalan masih absen.
"Tim tampil dengan pergerakan yang baik. Semua terus berlari dan berjuang. Apabila ini terus dipertahankan, maka bukan tidak mungkin Arema akan jadi salah satu tim terbaik di Liga 1," ujar Milo.
3. Cara Copet Beraksi di Kanjuruhan

Salah sasaran mewarnai kericuhan suporter dalam laga Arema FC Vs PSS Sleman di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (24/9/2019) sore.
sejumlah Aremania menghajar orang yang diduga suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS).
Padahal orang yang dihajar itu ada suporter Arema FC.
“Dari laporan staf panpel, dua orang yang dibawa ke rumah sakit kemarin ada yang BCS dan ada yang Aremania.”
“Sesuai SOP, kami bawa korban pemukulan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.”
“Biaya penanganan dari manajemen Arema FC,” kata Abdul Haris, Ketua Panpel Arema FC kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (25/9/2019).
Haris menjelaskan salah sasaran pernah terjadi ketika Arema FC melawan tim yang berstatus tim rival tersebut merupakan modus para copet untuk beraksi.
“Salah sasaran ini adalah modus para copet. Saya sudah katakan itu ke Aremania.”
“Jadi model aksinya, korban dituduh sebagai suporter lawan, dan langsung di pukul.”
“Mereka bikin kericuhan, dan akhirnya banyak HP dan dompet yang hilang,” jelasnya.
Panpel akan minta bantuan kepolisian untuk berjaga dan menangkap pelaku copet yang selama ini meresahkan Aremania saat menonton pertandingan.
“Kalau tidak diselesaikan, copet akan berpengaruh pada tingkat kehadiran suporter.”
“Kami akan ada pengamanan tertutup dengan menaruh Aremania di situ, dan terutama kepolisian yang bertugas menangkap dan menangani hal ini,” ujar Haris.
Sementara itu, delapan Brigata Curva Sud (BCS) menyaksikan pertandingan Arema FC vs PSS Sleman di Stadion Kanjuruhan.
Beberapa kericuhan mewarnai pertandingan yang berakhir dengan skor 4-0 untuk kemenangan Singo Edan tersebut.
Kericuhan terjadi karena adanya suporter PSS Sleman yang nekat datang ke Stadion Kanjuruhan.
Panpel Arema FC mengamankan delapan BCS. Panpel pun minta BCS pulang sebelum jadi bulan-bulanan Aremania.
“Memang diidentifikasi ada delapan BCS yang hadir dari Klaten, Sleman, dan beberapa tempat lainnya.”
“Yang diamankan dari luar stadion ada, dari VIP juga ada, dan tribun ekonomi juga ada,” kata Abdul Haris, Ketua Panpel Arema FC kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (25/9/2019).
Haris menjelaskan saat ini delapan BCS itu telah kembali ke kota masing-masing.
“Panpel telah memberi perlindungan kepada semua suporter sehingga tidak terjadi hal yang merusak pertandingan,” jelasnya.