Kota Batu
Dewanti Tepis Anggapan Tidak Adanya Percontohan Desa Berdaya di Kota Batu
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menegaskan kalau di Kota Batu ada role model atau percontohan desa berdaya.
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KOTA BATU – Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menegaskan kalau di Kota Batu ada role model atau percontohan desa berdaya.
Pernyataan itu dikatakan Dewanti saat dimintai pendapat tentang komentar Sujono Djonet yang menyarankan perlu ada percontohan desa berdaya di Kota Batu.
“Seperti Oro-oro Ombo, itu desa yang berdaya. Di mana beberapa tahun lalu, itu termasuk desa yang tertinggal.”
“Sekarang dari pengelolaan parkir BNS ada Rp 250 per tahun incomenya. Belum lagi ada pertumbuhan penginapan keluarga di sekitar itu. Mereka bisa menghidupi sendiri,” ujar Dewanti kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (27/9/2019).
Namun juga diakui Dewanti, belum semua desa di Kota Batu sudah berdaya. Ada beberapa desa yang dinilainya belum berdaya sehingga perlu pendampingan.
“Seperti Tlekung, itu yang belum. Kalau yang lain, seperti Bumiaji itu memiliki pergerakan ekonomi sendiri.”
“Hampir semua desa saya rasa sudah memiliki kehidupan yang baik. Tinggal kita lihat memang masih ada beberapa desa belum signifikan,” papar Dewanti.
Menurut Dewanti, kota yang maju akan mempunyai nilai tambah bukan karena keramaian saja, tapi ketika pembangunan merata sampai desa.
Dengan pembangunan merata ke desa, maka akan menggerakan perekonomian desa dan terciptalah kemandirian.
“Sehingga desa pun bisa beraktivitas ekonomi dengan baik. Memberdayakan desa berarti memberdayakan orang di desa. Ketika berdaya, insya Allah kota akan menjadi kuat,” terang Dewanti.
Sebelumnya, anggota DPRD Batu Sujono Djonet mendorong agar Pemkot Batu bisa membuat satu contoh desa berdaya.
Hal itu diperlukan untuk menunjang realisasi visi misi Pemkot Batu yakni Desa Berdaya, Kota Berjaya.
Dijelaskan Djonet, saat ini belum ada satu desa yang menjadi role model sebagai kategori desa berdaya di Kota Batu.
Jika ada satu desa saja yang berdaya, maka akan bisa menjadi percontohan untuk mewujudkan desa berdaya lainnya di Kota Batu.
“Pihak ekskutif dan legislatif harus beriringan. Ekskutif bagian dari pelaku ekskutor dilapangan, sedangkan yang dari legislatif sebagai pendorong agar bisa mewujudkan visi misi Pemkot Batu yang dimaksut,” ujar politisi NasDem ini, Selasa (24/9/2019).
Lelaki yang telah malang melintang bergerak di bidang wisata ini menegaskan, perlu ada pintu masuk untuk mewujudkan desa berdaya.
Selama ini menurutnya, upaya pemberdayaan desa hanya sebatas seremonial yang tidak ada keberlanjutannya.
“Visi misi tersebut, bakal lewat pintu mana? Ini yang harus dibangun. Berdaya dan berjayanya bisa diperjelas seperti apa,” Djonet.