Kabar Gresik
Ibu Lihat Video Viral Remaja Dihajar, Ternyata Anaknya, Polisi Temukan Lokasinya di Menganti, Gresik
Ibu Lihat Video Viral Remaja Dihajar, Ternyata Anaknya, Polisi Temukan Lokasinya di Menganti, Gresik
Ibu Lihat Video Viral Remaja Dihajar, Ternyata Anaknya, Polisi Temukan Lokasinya di Menganti, Gresik
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Jatanras Polrestabes Surabaya membebaskan NF, remaja 16 tahun yang menjadi korban penyekapan dan penganiayaan oleh 10 orang di sebuah bangunan kosong di Menganti, Gresik.
Keluarga NF pun kini bisa melihat buah hatinya kembali ke rumah. NF yang sempat dikira hilang, akhirnya ditemukan. Sembilan orang pelaku kini telah diamankan.
Awalnya, penyekapan dan pengeroyokan ini bermotif perselisihan. Diketahui, NF merupakan anggota geng All Star. Mereka merupakan seteru dari geng Jawara Kampung.
Dua nama geng ini merupakan nama yang sering terdengar karena kasus tawuran. Anggotanya remaja bau kencur. Mereka memunculkan rivalitas saling berseteru bak aktor di film laga.
Pada awal September, aksi kedua geng yang hendak tawuran saat dini hari itu digagalkan Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Mereka membawa pisau, parang, gasper dan senjata tajam lainnya, para remaja tanggung itu kocar-kacir saat didatangi polisi. Sehingga aksi tawuran itu berhasil digagalkan.
Bukan berarti perseteruan di antara dua geng yang meresahkan masyarakat itu reda. NF menjadi korban kekejian dua geng itu.
Dia pamit kepada keluarganya di Pakis, Sawahan hendak ke rumah nenek di Wonorejo, Surabaya, Jum'at (20/9/2019) pukul 18.00 wib.
Ternyata korban tidak kunjung pulang hingga malam. Kedua orangtua NF pun khawatir. Dia menelepon anak laki-lakinya itu dan masih direspons.
"Katanya iya pulang masih di Jalan Rajawali perjalanan pulang bawa motor sendiri," kata Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya Iptu Giadi Nugraha, Jum'at (27/9/2019).
Hingga tengah malam, orangtua korban hanya bisa harap-harap cemas. Sebab, anaknya itu tidak kunjung pulang. Bahkan hingga larut malam, suara motor yang dikendarai anaknya itu tidak terdengar.
Janji NF untuk pulang ternyata tidak kunjung terpenuhi. Ibu dan ayahnya setia menunggu hingga keesokan harinya.
"Mereka telepon korban tapi sudah tidak aktif," terang Giadi.
Mereka berusaha menanyakan keberadaan anak laki-lakinya itu kepada teman-teman NF. Namun, tidak ada yang mengetahui keberadaan NF.
Hingga akhirnya mereka mendapati sebuah video viral di media sosial.
Di dalam video itu, ibu dan ayahnya melihat sendiri buah hatinya dipukuli berulang kali oleh sekelompok pemuda. Tidak diketahui lokasi pengeroyokan itu.
"Mereka membawa video itu lapor ke Polisi," terangnya.
Pihaknya langsung bergerak mencari keberadaan NF. Kemudian, lokasi penganiayaan itu diketahui berada di wilayah Menganti, Gresik.
NF ditemukan dalam bangunan kosong. Dia disekap di sana, dijadikan samsak hidup.
"Total ada sembilan orang kami amankan, satu orang lagi masih buron," tegas Lulusan Akpol 2012 ini.
Giadi menjelaskan, penyekapan yang dialami NF adalah puncak dari perselisihan antar dua geng itu.
Geng yang terdiri dari para remaja itu, mendapati NF di jalan dan bertemu kelompok Jawara Kampung atau yang biasa disingkat KP Jawara.
NF yang seorang diri mengendarai sepeda motor itu dihajar. Mereka membabi buta mengeroyok NF.
"Pertama dikeroyok di Krembangan, kemudian Simo Gunung dan Banyu Urip," kata Giadi.
NF dihajar habis-habisan di tiga lokasi itu. Kemudian, pada keesokan harinya korban dibawa menuju Menganti Gresik. Di sana selain disekap, juga dihajar lagi oleh mereka.
Sepeda motor yang dikendarai NF raib, entah kemana. Sementara sembilan orang berhasil diamankan dan satu orang buron, dalam pengejaran polisi. Sejumlah barang bukti turut diamankan.
"Tujuh di antaranya masih bocah, mereka ikut mengeroyok korban ini karena perselisihan antar geng," tutupnya. Willy Abraham