Surabaya

Peringatan dari Kadin Jatim Jika Demo Tak Dihentikan : Sudah Ada Travel Warning dan Dampak Ekonomi

‎Kadin Jatim menilai dampak ekonomi dari instabilitas politik dan aksi demonstrasi tidak bisa diabaikan.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
PERINGATAN KADIN JATIM - Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto.  

SURYAMALANG.COM, ‎SURABAYA  - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mengingatkan bahwa aksi demonstrasi yang meluas dan cenderung anarkis dalam beberapa hari terakhir bisa menimbulkan dampak serius bagi stabilitas ekonomi.

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menegaskan bahwa semua pihak, baik pemerintah, DPR, maupun aparat penegak hukum, harus melakukan introspeksi agar kejadian serupa tidak berulang.

"Akar persoalan yang diangkat mahasiswa sebenarnya berangkat dari kekecewaan terhadap kebijakan yang dianggap belum menyentuh kepentingan rakyat. Saluran penyampaian aspirasi seakan terputus sehingga terjadi hal seperti ini. Semua harus berbenah diri, termasuk pejabat pusat agar berhati-hati dalam membuat pernyataan yang bisa melukai masyarakat,” beber Adik, di Surabaya, Minggu (31/8/2025).

Adik menekankan, aksi unjuk rasa yang berlangsung empat hari berturut-turut sebaiknya dihentikan.

Ia mengajak masyarakat kembali fokus membangun negara, provinsi, kota, maupun kabupaten.

“Stop, sudah cukup aksinya. Mari kita kembali bersama-sama membangun daerah,” tegas Adik.

‎Kadin Jatim menilai dampak ekonomi dari instabilitas politik dan aksi demonstrasi tidak bisa diabaikan.

Beberapa negara, seperti Australia, Amerika Serikat, dan Inggris, bahkan telah mengeluarkan travel warning bagi warganya yang hendak bepergian ke Indonesia.

Kondisi ini dikhawatirkan akan menurunkan minat kunjungan wisatawan mancanegara sekaligus mengurangi kepercayaan investor terhadap iklim usaha di Tanah Air.

‎Bagi dunia usaha, stabilitas politik dan keamanan merupakan syarat mutlak dalam menjaga arus investasi.

Tanpa itu, kepercayaan publik maupun pelaku usaha akan mudah goyah.

"Kuncinya menjaga stabilitas adalah gotong royong. Aspirasi rakyat harus diterima dengan baik dan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah,” tambah Adik.

‎Ketidakstabilan politik juga diperkirakan memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi nasional. Beberapa perusahaan di Jakarta sudah menerapkan kebijakan work from home (WFH) untuk mengantisipasi gangguan mobilitas akibat demonstrasi.

Hal ini, menurut Kadin Jatim, bisa menurunkan produktivitas kerja dan memperlambat pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

‎Di Jatim, Adik optimistis situasi akan segera pulih dan aktivitas ekonomi kembali normal mulai pekan depan.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved