Malang Raya
Bupati Malang Berbagi Pengalaman Urus Koperasi, Biasanya Ketua Dicurigai, Anggota Banyak Omong
PENGALAMAN BUPATI MALANG URUS KOPERASI: Ketuanya dicurigai terus, makan duit koperasi. Padahal koperasi tidak kasih modal apa-apa.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: yuli
''Tetapi ketuanya dicurigai terus, makan duit koperasi. Padahal koperasi tidak kasih modal apa-apa. Yang jalan biasanya ketua dan pengurus saja, yang lain anggotanya diam di tempat. Tidak dukung unit usahanya. Tetapi saat RAT paling banyak omong, minta bagian. Hal ini kelemahan koperasi," kata Bupati Malang, Muhammad Sanusi.
SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Bupati Malang, Muhammad Sanusi, menyebut dunia koperasi kini menghadapi tantangan yang cukup berat. Menurutnya Koperasi dituntut agar mampu berperan aktif dan tetap eksis menjadi sentral perekonomian nasional. Tetapi ketika lembaga usaha yang lain bermodalkan dana atau uang, koperasi ini justru masih bermodalkan anggota.
''Tidak ada duitnya, tetapi dituntut maju. Jadi ya hanya baris saja. Sementara kalau dunia usaha, tidak boleh tidak, harus pakai dana. Berbeda dengan koperasi tidak pakai modal dana atau duit," ujar Sanusi saat menghadiri Rapat Anggota Rencana Kerja (RARK) PKP RI Kabupaten Malang di Gedung Balitkabi, Kecamatan Pakisaji, Minggu (6/10/2019).
Sanusi punya kenangan saat dirinya pernah menjadi bagian dari kepengurusan koperasi.
Politisi PKB itu lantas berbagi pengalamannya dengan para pengurus dan anggota PKP RI Kabupaten Malang.
Sanusi tak bisa melupakan, saat para anggota koperasi biasanya tidak pernah mau membayar iuran pokok dan wajibnya.
Ia pun kesal, pada saat RAT dengan pembagian SHU, banyak anggota yang mengajukan dana sehingga modal koperasi menjadi habis.
Sanusi menyebut, biasanya pengurusnya yang jadi tumpuan, kalau pengurus kreatif atau ketua koperasi banyak duitnya maka koperasi tersebut jalan.
''Tetapi ketuanya dicurigai terus, makan duit koperasi. Padahal koperasi tidak kasih modal apa-apa. Yang jalan biasanya ketua dan pengurus saja, yang lain anggotanya diam di tempat. Tidak dukung unit usahanya. Tetapi saat RAT paling banyak omong, minta bagian. Hal ini kelemahan koperasi," kata Sanusi disambut tepuk tangan audiens.
Sanusi berpesan, koperasi di Kabupaten Malang harus punya ide kreatif mengembangkan usaha. Koperasi juga bisa berkolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemkab Malang.
"Cari format dan kolaborasikan dengan OPD terkait sebagai pembina koperasi di Kabupaten Malang ntuk melakukan kegiatan yang menjadi kebutuhan pokok anggota koperasi.Kalau sudah menyangkut usaha harus sudah proyeksi pengembangan," jelas pria yang pernah menjadi guru bahasa inggris itu.