Kabar Pamekasan

Warga Pamekasan Temukan Patung Kepala Budha di Sawah

Warga menemukan arca berbentuk kepala manusia yang diduga meditating Budha di sawah Desa Dusun Duko, Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.

Penulis: Muchsin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Muchsin
Warga menemukan arca berbentuk kepala manusia yang diduga meditating Budha di sawah Desa Dusun Duko, Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. 

SURYAMALANG.COM, PAMEKASAN – Warga menemukan arca berbentuk kepala manusia yang diduga merupakan patung meditating Budha di sawah Desa Dusun Duko, Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.

Arca dari batu hitam yang diperkirakan berusia ratuhan tahun itu ditemukan oleh Mohammad Juri (45).

Sebenarnya Juri sudah menemukan arca Budha ini di kedalaman dana sekitar 4 meter  setahun silam.

Tapi, Juri baru memberi tahu warga baru tiga hari ini.

Juri menyebut ada keganjilan pada patung tinggi 12 cm dan diameter 6 cm tersebut.

Saat ditemukan, wajah patung itu terlihat bersih. Kini terlihat seperti ada bekas tetesan air mata di pipi kanan kiri yang sudah membatu.

Karena khawatir terjadi sesuatu kepada keluarganya, Juri memberitahukan itu kepada beberapa orang.

“Saya tidak sengaja mengamati kembali wajah patung kemarin. Ternyata ada bekas tetesan air mata.”

“Saya mencoba untuk menggosok, tapi tidak bisa karena sudah membatu,” kata Mat Juri kepada SURYAMALANG.COM, Senin (7/10/2019).

Mat Juri menyebutkan patung kepala Budha itu ditemukan di lahan pamannya yang selama ini ditanami tembakau dan padi.

Sebelumnya, lahan itu sering dikeruk menggunakan alat berat untuk diambil tanahnya menjadi urukan.

Kini lahan tempat penemuan patung itu sudah datar.

Mat Juri ingin meratakan kembali tanah yang banyak gundukan akibat ditanami tembakau tersebut.

Ketika sedang menggali tanah menggunakan cangkul, patung kepala Budha itu menyembul.

Kemudian Juri mengambil patung itu, dan meletakkan di atas tanah.

Juri baru membawa pulang patung itu sepekan kemudian.

Rencananya Juri menggunakan patung itu untuk mainan cucunya di rumah.

Karena lupa, Juri tidak memberikan patung itu kepada cucunya sampai setahun.

“Setiap lewat di dekat patung itu, saya selalu pandangi. Entah kenapa, saya tidak ingin melewatkan pandangan ke arah patung,” ujar Mat Juri.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved