Pelajar Meninggal Setelah Dadanya Dipukul Teman di Sekolah, Awalnya Becanda lalu Berujung Duka
Pelajar Meninggal Setelah Dadanya Dipukul Teman di Sekolah, Awalnya Becanda lalu Berujung Duka
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Bermula dari saling canda, seorang pelajar di Kabupaten Bantul, Yogyakarta dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (15/10/2019).
Kala itu, korban, R (12) dan temannya MR tengah bermain di halaman sekolah, namun candaan keduanya merentet ke saling ejek.
Korban R sempat di bawa ke Puskesmas terdekat, namun nyawanya dinyatakan sudah meninggal saat sudah di sana.

Berikut kronologi lengkapnya dilansir dari Tribun Jogja dalam artikel berjudul 'Pelajar di Bantul Tewas Seusai Duel dengan Teman Sekolah, Disdikpora Bantul Segera Turun ke Lapangan'.
Awal mula terjadinya peristiwa tersebut dipaparkan oleh Kapolsek Sewon, Kompol Paimun pada Selasa (15/10/2019).
Mulanya kedua bocah tersebut, R dan MR bermain di halaman sekolah.
Saat bermain, R lantas melontarkan ejekan kepada MR dan mendorong dadanya sembari becanda.
Namun, candaan keduanya merembet ke saling ejek dan ajakan untuk kelahi.
Alhasil, R lantas dipukul di bagian dada.
"Awalnya gojekan (bercanda, red). Saling omong 'ayo gelut (ayo berantem)'. Dan akhirnya memang betul, diawali saling gojek itu,
Kemudian (korban R) dipukul dan kena di bagian dada," terang Kompol Paimun, Selasa (15/10/2019).
Setelah terkena pukulan di bagian dada, R lantas mengerang kesakitan.
Wali kelas yang mengetahui kejadian tersebut lantas membawa R ke ruang kelas.
Namun, ia tetap mengerang kesakitan.
R pun lantas dibawa ke Puskesmas terdekat.
Namun, saat diperjalanan menuju Puskesmas, R diduga sudah menghembuskan nafas terakhirnya.
Pasalnya, pihak Puskesmas sudah meengatakan kondisi korban saat dibawa ke Puskesmas sudah meninggal dunia.
"Diantar ke Puskemas, dalam perjalanan dia (korban R) sudah tidak menghembuskan napas.
Ternyata saat diperiksa di Puskesmas memang kondisi nadinya sudah tidak bergerak, meninggal dunia," terang Kompol Paimun.
Setelah dibawa ke Puskesmas, korban masih sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY untuk identifikasi lanjut atas seizin keluarga.
Saat ini, jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Paimun mengatakan, proses penanganan perkara ini akan ditempuh sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Kita akan tempuh sesuai prosedur penanganan pada anak," kata dia.
Polisi Akan Proses Sesuai Prosedur
Kasus meninggalnya seorang pelajar di Bantul, berinisial R (12), saat ini tengah ditangani oleh pihak kepolisian.
Diketahui, R tewas setelah terlibat perkelahian dengan teman sekolahnya, Senin (14/10/2019) kemarin.
Kapolsek Sewon, Kompol Paimun, memastikan penanganan kasus perkelahian tersebut akan ditangani sesuai prosedur penanganan anak.
Pihaknya mengaku akan melibatkan Unit pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres, maupun Balai Pemasyarakatan (Bapas) untuk mendampingi proses peradilan anak.
"Proses akan berlanjut. Karena ini melibatkan anak dan meninggalnya seseorang, kita kerjasama dengan PPA Polres. Sesuai prosedur anak.
Kemudian ada pertemuan Polres dengan Bapas dan pengadilan. Kita pastikan akan ditempuh sesuai prosedur penanganan anak," kata Paimun, Selasa (15/10/2019)
Hingga saat ini, dikatakan Paimun, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.
Termasuk saksi yang membawa korban berobat ke Puskesmas ketika mengerang kesakitan.
"Kita mintai keterangan," kata dia.
Adapun untuk penanganan terhadap perkara tersebut, Paimun menjelaskan akan menggunakan Undang-undang nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan Perpu nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan ke dua atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi Undang-undang.
Untuk pelaku MR, kata Paimun sampai saat ini tidak ditahan dan belum ada proses pemeriksaan.
"Karena prosedur pemeriksaan anak berbeda. Nantinya akan melibatkan pendamping," terang dia.
Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar sekolah swasta di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul berinisial R, berusia 12 tahun, tewas setelah terlibat perkelahian dengan MR, seorang teman sekolahnya.
Aksi perkelahian tersebut, dipicu saling ejek dan bercanda di antara keduanya.