Penyebab Siswa SMP Nekat Gantung Diri Terungkap, Diduga Dendam ke Ayah yang Bunuh Ibunya
Penyebab Siswa SMP Nekat Gantung Diri Terungkap, Diduga Dendam ke Ayah yang Bunuh Ibunya
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Penyebab seorang siswa SMP, YSS (14) malakukan aksi nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan gantung diri terungkap.
Hal tersebut dikatakan oleh pihak kepolisian yang menangani kasus bunuh diri YSS di rumahnya, di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Menurut keterangan pihak kepolisian, YSS nekat gantung diri lantaran menyimpan dendam kepada ayahnya.
Seperti dilaporkan sebelumnya, seorang siswa SMP bernama YSS (14) memilih mengakhiri hidupnya dan meninggalkan tiga saudaranya.

YSS dilaporkan gantung diri di rumahnya dulu yang ia tinggali dengan ibu dan ayahnya.
Namun, semenjak ayahnya membunuh ibunya dan masuk penjara, YSS dan saudaranya lantas tinggal di rumah pamannya.
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel berjudul 'Siswa SMP di Kupang Bunuh Diri Karena Tak Bisa Bunuh Ayahnya' berikut keterangan polisi.
Menurut keterangan Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba diduga korban memendam dendam kepada ayahnya.
"Diduga korban melakukan bunuh diri, karena tidak dapat membunuh ayah kandungnya Antonius Sinaga," ungkap Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba, kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2019) pagi.
YSS diduga memendam sakit hati lantaran tidak bisa membunuh ayahnya, Antonius Sinaga karena telah membunuh ibunya pada 2012 silam.
Kini, ayah YSS diketahui mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Penfui Kupang.
Sementara YSS diketahui meninggalkan surat wasiat untuk pamannya sebelum bunuh diri.
Simak kronologinya berikut ini.
Siswa SMP Nekat Gantung Diri, Ibunya Tewas Dibunuh & Ayah Dipenjara, Tinggalkan Surat untuk Paman
Nasib tragis dialami oleh seorang siswa SMP berinisial YSS (14) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (15/10/2019).
YSS nekat menghabisi hidupnya dengan cara menggantung diri di rumah yang dulu ditinggalinya dengan sang ibu dan ayah.
Sebelum gantung diri, YSS menulis sepucuk surat wasiat untuk sang paman yang berisi dua permintaan darinya.
Penemuan jasad YSS yanag tergantung seutas tali nilon pertama kali diketahui oleh tetangganya, Kristofel Key (57).
Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba.
Jasad pelajar SMP di Kota Kupang tersebut ditemukan di rumahnya di Kelurahan Oebufu, kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Berikut kronologi lengkapnya dilansir dari Kompas.com dalam artikel berjudul 'Ibu Dibunuh dan Ayah Dipenjara, Siswa SMP di Kupang Tewas Gantung Diri'.
1. Tetangga Kaget Lihat Rumah Korban Banyak Lalat

Penemuan jasad YSS di rumahnya mulanya diketahui oleh tetangganya yang bernama Kristofel.
Saat itu, Kristofel hendak memberi makan kambingnya yang ia ikat di depan rumah korban.
Namun saat memberikan makan kambingnya, Kritofel mencium aroma busuk dari arah rumah YSS.
Ia pun melihat banyak lalat yang ada di balik kaca rumah tersebut.
Benar saja, saat ia melihat dari jendela, jasad pelajar SMP yang tak lain YSS sudah tergantung seutas tali nilon.
"Pada saat itu, saksi (Kristofel) mencium aroma busuk dan melihat banyak lalat di balik kaca rumah.
Saksi lalu mengintip dari kaca jendela, dan pada saat melihat orang dalam posisi tergantung di dalam rumah," ujar Saba.
2. Langsung Dievakuasi
Kristofel kemudian langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Tuak Daun Merah, yang tinggal dekat lokasi kejadian.
YSS menggunakan tali nilon berwarna biru untuk gantung diri.
Saat ditemukan ia diketahui mengenakan baju berwarna cokelat dan celana jeans hitam.
Jenazah YSS lantas dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.
3. Rumah Penuh Kenangan
Rupanya rumah yang digunakan sebagai lokasi gantung diri tersebut sudah lama tak ditinggali.
YSS diketahui tinggal bersama tiga saudaranya di rumah pamannya di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo.
Ia tak lagi tinggal di rumahnya dulu lantaran kedua orangtuanya sudah tak bersamanya lagi.
Ibu YSS diketahui tewas dibunuh oleh suaminya sendiri yang tak lain adalah ayah YSS pada 2012 silam.
Sementara kini, ayah YSS masih mendekam di balik jeruji besi.
"Saat ini rumah mereka tidak dihuni dan kosong," kata Saba.
4. Surat Wasiat untuk Paman
Sebelum mengakhiri hidupnya, bocah 14 tahun tersebut menulis surat terakhirnya.
Sepucuk surat ditulisnya untuk sang paman, Nahor L Takaeb.
Surat wasiat tersebut ditulis YSS di dalam sebuah buku.
" Surat wasiat itu ditujukan kepada Nahor L Takaeb, yang tak lain adalah paman YSS," ujar Saba kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2019) pagi.
5. Isi Surat Wasiat YSS
Kepada pamannya, YSS curhat soal kehidupannya.
Ia mengatakan jika tujuan hidupanya gagal lantaran tidak bisa bersekolah hingga tamat SMA.
Tak hanya itu, kepada sang paman, YSS mengatakan tidak ingin ada syukuran atau acara apapun atas kematiannya.
YSS juga meminta jenazahnya tidak udah dimasukkan ke dalam peti, namun langsung dimasukkan ke liang kubur saja.
"YSS juga meminta, agar mayatnya tidak usah dimasukan ke dalam peti, namun langsung saja dimasukan ke dalam lubang kubur saja," ungkap Saba.