Seusai Yuyun Kirim WhatsApp (WA), Suaminya Gantung Diri di Kantor, Isinya Bikin Terenyuh

Seusai Yuyun Kirim WhatsApp (WA), Suaminya Gantung Diri di Kantor, Isinya Bikin Terenyuh

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Ilustrasi dan Tribun Jabar/ ISep Heri
Seusai Yuyun Kirim WhatsApp (WA), Suaminya Gantung Diri di Kantor, Isinya Bikin Terenyuh 

SURYAMALANG.COM - Seorang istri bernama Yuyun (38) menagis diiringi jeritan kala melihat tubuh sang suami Dede Handi (41) sudah terbujur kaku di kamar jenazah.

Dede Handi nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di tempatnya bekerja pada Rabu (16/10/2019), setelah sebelumnya menerima WhatsApp dari sang istri.

Diketahui suami Yuyun tesebut bekerja sebagai petugas kebersihan atau cleaning service di sebuah dealer mobil.

Diduga karena faktor ekonomi, Dede Handi melakukan aksi nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Yuyun Menjerit Lihat Suami Terbujur Kaku, Diduga Nekat Gantung Diri setelah Baca WhatsApp Darinya
Yuyun Menjerit Lihat Suami Terbujur Kaku, Diduga Nekat Gantung Diri setelah Baca WhatsApp Darinya (Ilustrasi dan Tribun Jabar/ ISep Heri)

Berikut keterangan lengkapnya dilansir dari Tribun Jabar dalam artikel berjudul 'Baca Pesan WA dari Istri, Suami di Tasikmalaya Pilih Bunuh Diri di Tempatnya Bekerja'.

Dituturkan Kapolsek Tawang, Iptu Engkos Kosasih, jasad Dede ditemukan pertama kali oleh seorang petugas satpam, Agus.

Jasad Dede ditemukan dalam kondisi tergantung tali tambang berwarna biru di lantai dua tempatnya bekerja.

Agus yang sat itu hendak menuju toilet, terkejut menemukan jasad Dede tergantung.

Ia pun segera memberi tahu karyawan lainnya.

Dibantu sejumlah karyawan, tubuh Dede yang tergantung segera diturunkan.

Mereka pun masih berharap Dede maish bisa diselamatkan.

Pasalnya, tak lamasebelum peristiwa tersebut terjadi, Dede masih berbincang dengan kerabat kerja lainnya.

Jasad Dede pun lantas segera di bawa ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan autopsi di RSU dr Soekardjo,  Kota Tasikmalaya.

"Begitu mendapat laporan, kami segera ke lokasi bersama Tim Inafis Polres. Setelah diidentifikasi, jenazah dibawa ke RSU untuk diautopsi. Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab kematiannya," kata Engkos.

Hal ini sungguh tak terduga bagi teman-teman Dede, terlebih lagi bagi sang istri, Yuyun (38).

Mendapatkan berita suaminya sudah tak bernyawa, Yuyun segera mnyusul ke RSU dr Soekardjo.

Ia pun tak kuasa menahan tangis hingga menjerit sembari berharap sang suami hidup kembali.

Menurut pihak kepolisian, aksi nekat yang dilakukan Dede diduga karena faktor ekonomi.

Sebelum meninggal, Dede dan Yuyun sempat berbalasa pesan melalui WhatsApp (WA).

Yuyun sempat mengirim pesan ke suaminya menanyakan dia sedang apa.

Yuyun juga menuliskan jika kala itu ia sedang melamun sembarai menahan lapar.

Tak hanya itu, Yuyun juga mengatakan jika ia sedang tidak punya uang dan anak-anaknya pun hanya makan dengan lauk kerupuk.

Sejumlah kerabat Yuyun pun berusaha menenangkannya.

Namun, ia terus mempertanyakan aksi yang dilakukan sang suami sembari menangis.

"Kenapa Bapak berbuat seperti itu. Kenapa Bapak," kata Yuyun sambil menutupi mukanya.

Sementara jasad Dede tengah dipulasara petugas kamar mayat.

Aksi gantung diri tak kali ini saja terjadi.

Sebelumnya, seorang siswa SMP juga dikabarkan meninggal karena gantung diri.

Siswa SMP Nekat Gantung Diri, Ibunya Tewas Dibunuh & Ayah Dipenjara, Tinggalkan Surat untuk Paman

Nasib tragis dialami oleh seorang siswa SMP berinisial YYS (14) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (15/10/2019).

YYS nekat menghabisi hidupnya dengan cara menggantung diri di rumah yang dulu ditinggalinya dengan sang ibu dan ayah.

Sebelum gantung diri, YYS menulis sepucuk surat wasiat untuk sang paman yang berisi dua permintaan darinya.

Penemuan jasad YYS yanag tergantung seutas tali nilon pertama kali diketahui oleh tetangganya, Kristofel Key (57).

Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba.

Jasad pelajar SMP di Kota Kupang tersebut ditemukan di rumahnya di Kelurahan Oebufu, kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Berikut kronologi lengkapnya dilansir dari Kompas.com dalam artikel berjudul 'Ibu Dibunuh dan Ayah Dipenjara, Siswa SMP di Kupang Tewas Gantung Diri'.

1. Tetangga Kaget Lihat Rumah Korban Banyak Lalat

Penemuan jasad YYS di rumahnya mulanya diketahui oleh tetangganya yang bernama Kristofel.

Saat itu, Kristofel hendak memberi makan kambingnya yang ia ikat di depan rumah korban.

Namun saat memberikan makan kambingnya, Kritofel mencium aroma busuk dari arah rumah YYS.

Ia pun melihat banyak lalat yang ada di balik kaca rumah tersebut.

Benar saja, saat ia melihat dari jendela, jasad pelajar SMP yang tak lain YYS sudah tergantung seutas tali nilon.

"Pada saat itu, saksi (Kristofel) mencium aroma busuk dan melihat banyak lalat di balik kaca rumah.

Saksi lalu mengintip dari kaca jendela, dan pada saat melihat orang dalam posisi tergantung di dalam rumah," ujar Saba.

2. Langsung Dievakuasi

Kristofel kemudian langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Tuak Daun Merah, yang tinggal dekat lokasi kejadian.

YYS menggunakan tali nilon berwarna biru untuk gantung diri.

Saat ditemukan ia diketahui mengenakan baju berwarna cokelat dan celana jeans hitam.

Jenazah YYS lantas dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.

3. Rumah Penuh Kenangan

Rupanya rumah yang digunakan sebagai lokasi gantung diri tersebut sudah lama tak ditinggali.

YYS diketahui tinggal bersama tiga saudaranya di rumah pamannya di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo.

Ia tak lagi tinggal di rumahnya dulu lantaran kedua orangtuanya sudah tak bersamanya lagi.

Ibu YYS diketahui tewas dibunuh oleh suaminya sendiri yang tak lain adalah ayah YYS pada 2012 silam.

Sementara kini, ayah YYS masih mendekam di balik jeruji besi.

"Saat ini rumah mereka tidak dihuni dan kosong," kata Saba.

4. Surat Wasiat untuk Paman

Sebelum mengakhiri hidupnya, bocah 14 tahun tersebut menulis surat terakhirnya.

Sepucuk surat ditulisnya untuk sang paman, Nahor L Takaeb.

Surat wasiat tersebut ditulis YYS di dalam sebuah buku.

" Surat wasiat itu ditujukan kepada Nahor L Takaeb, yang tak lain adalah paman YSS," ujar Saba kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2019) pagi.

5. Isi Surat Wasiat YSS

Kepada pamannya, YYS curhat soal kehidupannya.

Ia mengatakan jika tujuan hidupanya gagal lantaran tidak bisa bersekolah hingga tamat SMA.

Tak hanya itu, kepada sang paman, YSS mengatakan tidak ingin ada syukuran atau acara apapun atas kematiannya.

YSS juga meminta jenazahnya tidak udah dimasukkan ke dalam peti, namun langsung dimasukkan ke liang kubur saja.

"YSS juga meminta, agar mayatnya tidak usah dimasukan ke dalam peti, namun langsung saja dimasukan ke dalam lubang kubur saja," ungkap Saba.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved