Kabar Pamekasan
Gara-gara Isu Jual Beli Suara Pilkades, Sanin Bacokkan Celurit ke Tetangga di Desa Durbuk, Pamekasan
GARA-GARA PILKADES, Sanin membacokkan celurit kecil ke tetangganya di Desa Durbuk Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Pulau Madura.
Penulis: Muchsin | Editor: yuli
GARA-GARA PILKADES, Sanin membacokkan celurit kecil ke tetangganya di Desa Durbuk Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Pulau Madura.
SURYAMALANG.COM, PAMEKASAN - Mohammad Sanin (35), warga Dusun Selatan, Desa Durbuk Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Pulau Madura, membacokkan celurit kecil ke punggung belakang bagian kiri sedalam 3 cm dan panjang 15 cm ke tetangganya, Pan Milah (45), Rabu (23/10/2019) sekitar pukul 14.45.
Pemicunya diduga isu jual beli surat suara dalam pemilihan kepala Desa Durbuk Kecamatan Pademawu.
Akibat kejadian itu, Pan Milah kini dirawat inap di RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan.
Sementara Mohammad Sanin ditangkap dan ditahan di markas Polsek Pademawu. Sedangkan barang bukti, berupa sabit kecil yang digunakan untuk menganiaya korban, disita sebagai barang bukti.
Menurut sumber di lokasi kejadian, setelah digelar pilkades serentak di Pamekasan, termasuk di Desa Durbuk, Rabu (11/9/2019) lalu, muncul kasak–kusuk terkait jual beli suara, yang mengkaitkan nama Sanin dan keluarganya.
Intinya, Sanin dituding menjual surat suara milik empat orang, masing-masing Rp 1 juta, kepada tim sukses kades terpilih. Kemudian, pelaku mencari tahu kabar itu mencuat, yang kemudian diketahui pemberi kabar itu Mohammad Taha.
Selanjutnya, pelaku mendatangi Taha, menanyakan kebenaran informasi itu karena ia dan keluarganya tidak pernah menjual surat suara kepada tim kades.
Saat itu Taha menjelaskan, kabar itu sumber pertamanya dari Milah.
Sanin pun menemui Milah sambil membawa sabit dan diselipkan ke balik bajunya.
Sanin melihat Pan Milah duduk di teras rumahnya.
Dengan wajah tegang, pelaku langsung menegur korban, kenapa menyebarkan dirinya ke masyarakat, telah melakukan jual beli suara. Padahal tuduhan itu tidak benar dan fitnah. Sehingga kabar itu dianggap mencemarkan nama baik dirinya dan keluarganya.
Namun korban tidak mengakui kalau dirinya menyebarkan berita itu, membuat keduanya cek-cok mulut dan mengundang perhatian istri dan anak Pan Milah yang berada di dalam rumahnya.
Karena pelaku terus marah, lalu korban membentak dan hendak memukul kepala pelaku.
Saat itu pula, pelaku mengeluarkan sebilah celurit kecil dari balik bajunya dan disabetkan ke arah korban.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/ilustrasi-celurit_20151109_203716.jpg)