Kabar Brebes

Nenek-nenek Heboh Ditilang Polisi, Nangis Histeris Motor Disita, Ulah Berikutnya Bikin Geleng Kepala

Nenek-nenek heboh ditilang polisi, nangis histeris motornya disita, ulah berikutnya bikin geleng kepala

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
YouTube Tribun Jateng
Nenek-nenek Heboh Ditilang Polisi, Nangis Histeris Motor Disita, Ulah Berikutnya Bikin Geleng Kepala 

SURYAMALANG.COM - Seorang nenek-nenek heboh saat ditilang polisi sampai menangis histeris. 

Pasalnya motor Nenek tersebut hendak disita oleh polisi sebagai barang bukti karena STNK sudah mati. 

Selain itu, nenek tersebut juga tidak memiliki SIM C yang sekaligus menambah daftar panjang pelanggarannya. 

Insiden nenek-nenek ditilang polisi itu terjadi saat operasi zebra candi yang digelar jajaran Satlantas Polres Brebes di Jalan A Yani Brebes, Kamis (24/10/2019).

Nenek-nenek Heboh Ditilang Polisi, Nangis Histeris Motor Disita, Ulah Berikutnya Bikin Geleng Kepala
Nenek-nenek Heboh Ditilang Polisi, Nangis Histeris Motor Disita, Ulah Berikutnya Bikin Geleng Kepala (YouTube Tribun Jateng)

Nenek yang mengaku warga Kaligangsa tersebut menolak sepeda motornya ditilang dan disita petugas.

Tak hanya menangis, ia juga berulang kali menggebrak meja petugas Samsat yang ikut dalam operasi tersebut.

Padahal, para petugas sudah memberikan penjelasan atas pelanggaran yang dilakukannya sehingga terjaring operasi.

"Saya tidak mau ditilang. Kembalikan motor saya, jangan diambil," kata nenek tersebut sembari menangis keras.

Petugas Satlantas Polres Brebes memeriksa surat kendaraan pengendara bermotor pada hari kedua operasi zebra candi 2019 yang digelar di Jalan A Yani Brebes, Kamis (24/10/2019)
Petugas Satlantas Polres Brebes memeriksa surat kendaraan pengendara bermotor pada hari kedua operasi zebra candi 2019 yang digelar di Jalan A Yani Brebes, Kamis (24/10/2019) (M Zainal Arifin / Tribun Jateng)

Meski demikian, nenek tersebut masih belum terima sepeda motornya disita petugas sebagai barang bukti.

Nenek tersebut bahkan membentak-bentak petugas hingga membanting surat tilang yang diberikan kepadanya.

Nenek tersebut merupakan satu di antara ratusan pengendara sepeda motor yang terjaring operasi zebra candi.

Informasi yang diperoleh Tribun Jateng (grup SURYAMALANG.COM), nenek tersebut mengendarai sepeda motor matik membonceng seorang pria yang merupakan anaknya.

Saat diperiksa petugas, pajak motor belum terbayar sejak 2016.

Selain itu, pengendara juga tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Karena STNK belum disahkan beberapa tahun dan pengemudi tidak memiliki SIM, maka petugas menyita sepeda motor sebagai barang bukti.

"Iya tadi itu STNK mati dan SIM juga tidak punya. Sehingga yang disita motornya sebagai barang bukti.

Karena ibunya merasa motornya disita polisi, makanya kita bantu untuk pembayaran pajak kendaraannya," kata Kasi Pajak Samsat Brebes, Tiara Riskalia, di lokasi.

Jika pajak kendaraan bermotor sudah dibayarkan, maka Samsat akan langsung mengeluarkan STNK yang sudah sudah mendapat pengesahan.

Sehingga STNK tersebut yang nantinya menjadi barang bukti yang disita.

Tonton video-nya:

Kanit Regiden Satlantas Polres Brebes, Ipda Ibnu Setiadi mengatakan, nenek tersebut menangis dan histeris diduga karena belum tahu prosedur penilangan.

Jika STNK mati dan pengendara tidak memiliki SIM, maka sepeda motor yang disita.

"Mekanisme dan prosedur penilangan bagaimana, bisa kita bantu. Kita tadi juga sudah sampaikan ke keluarganya.

Karena belum dibayarkan pajak kendaraannya lebih dari tiga tahun. Selain itu pengendara juga tidak memiliki SIM," jelasnya.

Karena pelanggaran yang dilakukan tidak hanya satu, maka petugas menyita sepeda motornya.

Kendati demikian, lanjut Ibnu, petugas berusaha membantu dengan mengarahkan agar nenek atau pihak keluarganya minta untuk membayar pajak terlebih dahulu.

"Kalau sudah dibayar, nanti bisa tukar barang bukti. Kendaraan bisa diambil dan STNK yang kita tilang," tambahnya.

Ibnu memaparkan, ratusan pengendara terjaring pada hari kedua operasi zebra candi.

Rata-rata pelanggaran yang dilakukan pengendara yaitu tidak memiliki SIM, pajak kendaraan tidak dibayar, knalpot tidak standar, tidak memakai helm, dan lainnya.

"Secara jumlah, alhamdulillah mengalami penurunan. Itu artinya masyarakat Brebes sudah mulai patuh hukum. Semakin ke sini semakin susah mencari pelanggar," tandasnya.

Pria Menangis Saat Ditilang 

Kasus serupa sebelumnya juga pernah terjadi dan menimpa seorang pria di Gowa bahkan sampai viral di media sosial. 

Hal ini berawal dari unggahan video yang dibagikan akun Instagram @makassar___info. 

Terlihat seorang pria paruh baya menangis saat terjaring razia polisi ketika mengantar keponakannya yang masih SMP.

Dalam video itu terlihat pengendara yang mengenakan helm dan jaket berwarna hitam menangis sambil memasukkan sesuatu ke jok motornya.

Viral video pria nangis saat ditilang
Viral video pria nangis saat ditilang (Instagram @makassar___info)

Pria itu terus menangis, sembari terus direkam oleh petugas kepolisian.

Tampak di samping pengendara itu seorang remaja yang sedang dinasihati oleh seorang polwan untuk menggunakan helm.

"Kamu ngerti kan kenapa harus pakai helm? Kamu mau menyusahkan orangtua mu? Makanya pakai helm," ujar polwan itu.

Dikutip dari penelusuran TribunMataram, diketahui bahwa peristiwa itu terjadi saat razia kendaraan bermotor yang digelar Satuan Lalu Lintas Polres Gowa di depan Masjid Syekh Yusuf, Jalan Mesjid Raya, Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (9/9/2019).

KBO Satlantas Polres Gowa, Iptu Ida Ayu Made Arry mengatakan, pria itu menangis lantaran kaget dirinya diberhentikan polisi karena keponakan yang dibonceng tidak mengenakan helm.

Padahal, si keponakan yang berseragam SMP itu sudah memegang helm, saat itu polisi langsung menahan motor tersebut.

“Sebenarnya itu pengendara motor tidak melanggar, karena surat-surat dan kelengkapannya ada semua.

Sang Paman ini juga memberikan helm kepada keponakannya untuk dikenakan, cuma dasar anak-anak biasa ada yang bandel.

Malah tidak dikenakan dan disembunyikannya, sehingga terjaring razia,” katanya, saat dikonfirmasi, Selasa (10/9/2019).

Ida lebih fokus menasihati sang keponakan karena dinilai menyusahkan orangtua.

“Setelah diperiksa kelengkapannya semua, saya lebih fokus menasihati sang keponakan yang bandel dan suka menyusahkan orangtua.

Setelah saya nasihati dan keponakannya telah kembali mengenakan helmnya, saya biarkan pengendara itu melanjutkan perjalanannya,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved