Malang Raya
Fakta-fakta Penyebaran Difteri Carrier di MIN 1 Malang, dari Sekolah Libur Hingga Fogging
Berikut ini fakta-fakta terkait kabar penyebaran Difteri Carrier di MIN 1 Malang.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Berikut ini fakta-fakta terkait kabar penyebaran Difteri Carrier di MIN 1 Malang.
Sebelumnya penyebaran Difteri Carrier ini diketahui setelah seorang siswa berobat ke Puskesmas Kendal Kerep.
Hal ini pun diberitahukan kepada sekolah, setelah pemeriksaan lebih lanjut, diketahui ada 228 siswa yang merupakan Difteri Carrier.
Berikut ini fakta-fakta terkait peristiwa penyebaran Difteri Carrier di MIN 1 Malang, berdasarkan informasi yang dihimpun oleh SURYAMALANG.
1. Awal Mula Terdeteksi
Sebanyak 42 siswa dan 20 guru SMAN 7 Kota Malang positif carrier difteri sampai Rabu (23/10/2019).
Sekolah berencana mengadakan swab massal pada Jumat (26/10/2019). Hal ini untuk menuntaskan pengobatan yang sudah berjalan tujuh hari sejak Jumat lalu (18/10/2019).
"Terindikasi sejak minggu lalu di SMAN 7 yang carrier difteri," jelas Herlina Wahyuni MPd, Kepala SMAN 7 Kota Malang pada suryamalang.com, Rabu (23/10/2019).
Sementara itu Walikota Malang, Sutiaji pun membeberkan awal mula penyebaran Difteri ini terdeteksi.
Sutiaji menjelaskan tersebarnya isu tentang carrier difteri menyebar setelah ada satu siswa anggota polisi cilik yang sakit dan opname.
“Infonya, dia punya carrier. Karena takut menular, akhirnya satu tim polisi kecil itu diperiksa.”
2. Jumlah Carrier Meningkat
Hasil laboratorium terhadap 228 siswa MIN 1 Kota Malang adalah positif carrier difteri.
“Kami sudah sampaikan ke orang tua. Kami juga sudah berikan obat kepada orang tua siswa.”
“Insya Allah anak-anak sudah boleh masuk sekolah empat hari lagi,”ujar Suyanto, Kepala MIN 1 Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (25/10/2019).
Suyanto menjelaskan 228 siswa yang terjangkit carrier akan menjalani pengobatan selama tujuh hari.
3. Sekolah Diliburkan
Suyanto juga mengatakan bahwa 15 guru positif carrier.
Selain melakukan swab, pihaknya juga melakukan sterilisasi di sekolah pada Rabu (23/10/2019) lalu.
Suyanto menjelaskan kegiatan belajar mengajar sudah bisa dimulai mulai Senin (28/10/2019).
4. Sekolah di Fogging
Selain diliburkan, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang melakukan sterilisasi dengan penyemprotan atau fogging di seluruh sudut sekolah. Sterilisasi dipilih pasca 212 siswa positif carrier difteri.
“Fogging ini dipilih untuk sterilisasi. Semua ruang kelas, wastafel, pagar dan tembok dan seluruhnya kami semprot."
"Harapan kami supaya bakterinya ini tidak menyebar,” ujar Waka Kurikulum MIN 1 Kota Malang, Nanang Sukmawan Setiabudi, Rabu (23/10/2019).
5. Hanya Carrier, Bukan Penderita
Wali Kota Malang, Sutiaji memastikan tidak ada penderita difteri di MIN 1 Kota Malang.
“Saya mohon semua pihak ikut mendinginkan suasana dan situasi. Tidak ada difteri di sini, tapi carrier."
"Carrier adalah pembawa kuman,” ujar Sutiaji kepada SURYAMALANG.COM di MIN 1 Kota Malang.
Sutiaji menambahkan penderita difteri di Kota Malang sebanyak enam orang.
“Tapi sekarang enam orang itu sudah sembuh,” kata Sutiaji.
6. Imbauan Dinsos Kota Malang
Dinas Kesehatan Kota Malang akan mengadakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada November 2019.
Kegiatan ini digelar untuk melakukan pencegahan penyakit difteri dengan memberikan imunisasi kepada para siswa.
Imunasi tersebut akan dilakukan ke sekolah-sekokah SD/MI sederajat oleh Dinas Kesehatan Kota Malang melalui puskesmas-puskesmas.
"Difteri ini bisa dicegah melalui imunisasi. Maka dari itu, nanti akan kami gelar bertahap selama sebulan penuh," ucapnya Kepala Seksi Survelen Imunisasi Dinkes Kota Malang, dr. Anik Hertin kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (24/10/2019).
Untuk itu, ia mendorong kepada orang tua wali murid agar mengijinkan siswa-siswinya mengikuti imunisasi.
Tak hanya siswa saja yang diwajibkan mengikuti imunisasi, tapi semua bayi dan wanita usia subur termasuk calon pengantin diwajibkan untuk mengikuti imunisasi.