Kabar Sumatera Utara
Lolita Nangis saat Ceritakan Nasibnya, Ketemu Mantan Jambret Lalu Dipelorot Roknya di Pinggir Sungai
Lolita Nangis saat Ceritakan Nasibnya, Ketemu Mantan Jambret Lalu Dipelorot Roknya di Pinggir Sungai Dekat Kampus di Pematangsiantar
SURYAMALANG.COM, PEMATANGSIANTAR - Residivis kasus jambret tak kuasa menahan nafsu ketika melihat tubuh molek siswi SMA.
Residivis ini bernama Lamhot (32), nafsu setan menyelimuti otak pria yang tinggal di Kelurahan Bahkapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar, Sumatra Utara.
Sedangkan gadis SMA yang menjadi korbannya sebut saja bernama Lolita.
Di antara Lamhot si mantan jambret itu dengan Lolita tidak saling kenal.
Ketika bertemu, Lamhot mengajak Lolita ke pinggir sungai yang lokasinya berada di dekat sebuah kampus.
Lamhot memaksa Lolita untuk melepaskan rok dan bajunya.

Korban yang masih berstatus siswi SMA itupun awalnya menolak dengan ajakan pelaku.
Korban siswi SMA yang tidak mengenal pelaku ini dipaksa menuruti kemauannya.
Rupanya, korban dipaksa untuk melayani nafsu bejat pelaku.
Bahkan, pelaku berhasil membuka paksa celana dan baju korban siswi SMA tersebut.
Muasalnya adalah pertemuan siswi SMA itu dengan Lamhot terjadi si sebuah terminal bus, Jumat (1/11/2019).
Ketika itu, Lolita sedang menunggu angkutan.
Selang beberapa lama, pelaku datang mendekati korban.
Semula, Lolita tidak menaruh curiga dengan pelaku.
Sebab, Lamhot mengaku hendak membeli sesuatu dan meminta Lolita menemui kakaknya.
Sehingga, Lolita pun mengikuti Lamhot hingga ke tepi sungai.
Saat sampai di tepi sungai inilah Lamhot menjalankan niat jahatnya hingga berhasil membuka paksa baju dan celana Lolita.
Menurut keterangan Lolita, sebelum peristiwa tersebut terjadi, awalnya ia sedang berada di loket Bus Intra Parluasan.
Kemudian Lamhot mendekati Lolita, sembari mengatakan, agar korban mau menemaninya untuk menemui kakaknya.
"Tadinya saya gak mau diajak dia (pelaku), karena saya tidak kenal dengan dia," ujar Korban seperti dikutip SURYAMALANG.COM dari Tribun Pekanbaru
Menurut Lolita, pelaku memaksanya untuk ikut menemani dengan berbagai alasan.
"Tapi dia memaksa, agar saya menemaninya, bertemu dengan kakaknya dengan alasan ada yang mau dibeli dari kakaknya.
"Itu bang, tapi malah saya dibawa ke tempat yang sunyi bang," tambah Lolita sembari menangis, meneteskan air mata, didampingi adiknya.
Beruntung, aksi bejat pelaku berhasil digagalkan oleh mahasiswa yang saat itu sempat menaruh curiga.
Pelaku ketahuan hendak melakukan aksi bejatnya di pinggir sungai salah satu kampus di Pematangsiantar, di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Martoba.
Menurut polisi, pelaku yang diketahui seorang residivis kasus jambret ini dipergoki mahasiswa saat hendak menyetubuhi Lolita di belakang Fakultas Pertanian.
Lamhot pun babak belur menjadi bulan-bulanan warga dan mahasiswa pada Jumat (1/11/2019) sekira pukul 14.30 WIB.
Salah satu mahasiswa, berinisial JS, menerangkan aksi pelaku diketahui oleh dua orang mahasiswa pertanian yang sebelumnya sudah curiga melihat keduanya.
Apalagi, Lamhot saat berjalan sambil memegang tangan korban.
"Saya dan teman saya tadi yang mengikuti dua orang itu (pelaku, korban, red), karena kami curiga lihat gerak geriknya pelaku ini.
"Pas kami ikuti, rupanya orang itu masuk ke arah sungai dekat Fakultas Pertanian," ujarnya.
"Sempat kami rekam tadi pas dibuka baju dan celananya korban sama pelaku.
"Pas mau dimasukanlah bang, langsung kami tarik dia," lanjut JS, saat berada di pos penjagaan.
Setelah menjadi bulan-bulanan warga, tidak berapa lama, petugas Polsek Siantar Martoba, menjemput pelaku dan membawanya ke Polsek Siantar Martoba untuk dimintai keterangan.
Kapolsek Siantar Martoba, Iptu Resbon Gultom, membenarkan hal tersebut dan pelaku masih dalam proses pemeriksaan dan meminta keterangan saksi-saksi.
"Sudah kita amankan, dan sekarang masih dalam pemeriksaan Juper dan keterangan saksi - saksi," akhir Iptu Resbon.

Siswi SMP 'Digarap' 2 Pria di Tulungagung
Pria berinisial CK (22) dan TR (22) dilaporkan ke Polres Tulungagung karena diduga memperdayai siswi SMP kelas VII berinisial NA (14).
“Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) sedang memproses laporan tersebut,” terang Ipda Anwari, Paur Humas Polres Tulungagung kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (29/10/2019).
Kejadian ini bermula saat NA bersama temannya berinisial ES (12) meninggalkan pondok pesantren tempatnya menimba ilmu pada Sabtu (26/10/2019) malam.
Saat itu sedang ada salat berjemaah di pondok pesantren tersebut.
NA dan ES jalan kaki sampai di kawasan wisata kuliner Pinggir Kali (Pinka), Kelurahan Kutoanyar.
“Mereka bertemu dengan dua pria itu di Pinka,” sambung Anwari.
Kepada CK dan TR, NA mengaku ingin lari meninggalkan pondok pesantren.
Kemudian CK dan TR merayu NA agar mau tinggal di rumah CK untuk sementara waktu.
Awalnya NA menolak tawaran tersebut. Setelah terus dirayu, NA menerima usul CK dan TR.
“Lalu mereka menuju rumah pelapor dengan mengendarai motor,” tutur Anwari.
Dua pemuda ini memperdayai NA pada Minggu (27/10/2019) pukul 16.00WIB.
Awalnya TR yang melakukan perbuatan tidak senonoh kepada NA.
CK melakukan hal yang sama saat menjelang malam.
Saat itu NA berontak dan berusaha melawan. Namun, NA kalah tenaga.
TR dan CK baru melepaskan NA bersama temannya pukul 24.00 WIB.
Kemudian NA diantar temannya pulang ke Besuki.
“Setelah sampai rumah, NA cerita apa yang dialami kepada orang tuanya,” ujar Anwari.
Seusai menerima laporan dari ayah NA, polisi bergerak melakukan penyelidikan.
TR dan CK telah ditangkap, dan menjalani proses hukum di Mapolres Tulungagung.
“Kami akan sampaikan perkembangan kasusnya,” terang Anwari.