Jendela Dunia

Telinga Anggota Dewan Putus Digigit Lawan Politik, Potongannya Tercecer di Jalan, Ada Genangan Darah

Telinga Anggota Dewan Putus Digigit Lawan Politik di Hong Kong, Potongannya Tercecer di Jalan, Ada Genangan Darah

Editor: eko darmoko
REUTERS/STRINGER
Andrew Chiu, politisi di Hong Kong mengalami luka serius. Telinga kirinya putus akibat digigit lawan politiknya, 3 November 2019. 

SURYAMALANG.COM - Anggota dewan sekaligus politisi di Hong Kong dilaporkan kehilangan telinga setelah digigit dalam pertikaian karena perbedaan pandangan politik.

Dalam rekaman yang beredar seperti dikutip Sky News Minggu (3/11/2019), terlihat sebagian telinga kiri Dr Andrew Chiu tercecer di jalan.

Video itu menunjukkan terdapat paramedis yang menangani cedera Chiu, dengan benda yang disebut potongan telinganya dimasukkan kantong plastik.

Dalam pemberitaan media Hong Kong, telinga politisi distrik setempat itu digigit hingga putus, dengan polisi menyatakan karena perbedaan politik.

Polisi menuturkan, kejadian bermula ketika seorang pria bertengkar dengan keluarga sehabis makan malam di pusat perbelanjaan Cityplaza di Distrik Taikoo Shing Minggu malam waktu setempat.

Seorang perempuan yang terluka dalam insiden itu mengungkapkan, pria tersebut awalnya bersitegang dengan saudarinya dan ipar sebelum mengeluarkan pisau dari tas dan menyerang mereka.

Perempuan itu mengatakan saudara iparnya ditusuk, dan kemudian dia melihat seorang pria terbaring pingsan di tengah genangan darah.

Tidak dijelaskan bagaimana Chiu terlibat.

Dikutip BBC, dia nampaknya berusaha mencegah serangan ketika ada pria yang menggigitnya.

Andrew Chiu menjadi anggota dewan dari area Taikoo Shing Barat sejak 2007, dan berniat maju lagi pada pemilihan 24 November mendatang.

Salah seorang pemimpin aktivis pergerakan pro-demokrasi Hong Kong, Joshua Wong, membenarkan Chiu diserang di lokasi konstitusinya.

"Telinga kirinya secara brutal digigit. Saya mengecam dengan keras kekerasan yang terutama menyasar kandidat pemilihan," kata Wong.

Adapun si penyerang, lawan politik Andrew Chiu, mengalami luka setelah babak belur dihajar oleh massa, sebelum polisi datang dan langsung menangkapnya.

Perkelahian itu terjadi setelah polisi anti-huru hara ditempatkan di seantero mall sepanjang Minggu pasca-ratusan orang turun ke jalan menentang larangan berunjuk rasa.

Bentrokan antara demonstran dengan penegak hukum pun tak terhindari, dengan sejumlah restoran dirusak, dan telur dilempar ke dinding mall.

Sudah 22 pekan demonstrasi terjadi setelah publik Hong Kong menentang usulan UU Ekstradisi yang bisa membawa pelaku kejahatan hingga ke China daratan.

Protes itu berubah menjadi pergerakan anti-pemerintah setelah Kepala Eksekutif Carrie Lam dituduh terlalu tunduk kepada Beijing.

Tewas di Hotel, Headset Masih Menempel di Telinga

Putu Eka Wahyudi (25) tewas dengan headset masih menempel di telinga.

Pedagang asal Banjar Cepake, Desa Pangiayangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana ini tewas di kamar Hotel Panorama Cottage di Jalan Sriwijaya, Legian, Kuta, Badung, Sabtu (28/9) malam.

Kanitreskrim Polsek Kuta, Iptu I Putu Ika Prabawa mengatakan korban tinggal di Panorama Cottage I bersama orang tuanya yang kerja di Panorama Cottage I.

“'Sebelumnya, mereka tinggal di mes. Karena mes sedang diperbaiki, korban dan orang tuanya tinggal di kamar hotel nomor 12,”  kata Putu Ika.

Ayah korban, I Made Suwastra menerangkan saat itu dia baru pulang kampung.

Setelah datang di kamarnya, dia mendapati anaknya terbaring kaku dengan masih terdapat headset di telinganya.

Sesuai keterangan saksi, ayah korban terakhir melihat anaknya pada Jumat (27/9/2019) pagi.

Saat ditemukan, kondisi korban dalam posisi tidur terlentang di atas tempat tidur, kaki di barat, kepala di Timur, dua tangan menekuk di dada, dan kondisi badan membiru.

“Di telinga masih ada headset. Namun tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban,”' ujarnya.

Polisi menemukan sebotol air mineral, satu celana panjang warna hitam, sepasang headset, dan satu ponsel.

Selama ini korban tidak memiliki riwayat sakit.

“'Untuk mengetahui penyebab korban meninggal, kami lakukan autopsi terhadap jenazah korban,”' imbuhnya.

Kepribadian Bisa Terungkap dari Bentuk Telinga

Tes kepribadian kali ini sedikit berbeda dari tes kepribadian biasanya.

Metode tes kepribadian yang digunakan kali ini adalah dengan melihat bentuk anggota tubuh Seseorang.

Ternyata melalui bentuk anggota tubuhnya, kamu bisa melihat apakah mereka seorang introvert atau Extrovert.

Tidak semua orang mempunyai bentuk telinga yang sama.

Ada yang telinganya terlihat lebih lebar maupun sebaliknya.

Terdapat empat gambar yang menunjukkan perbedaan telinga seseorang.

Ternyata melalui bentuk anggota tubuhnya, kamu bisa melihat apakah mereka seorang introvert atau Extrovert.
Ternyata melalui bentuk anggota tubuhnya, kamu bisa melihat apakah mereka seorang introvert atau Extrovert. (Instagram @pilihanunik)

Jadi yang manakah bentuk telingamu?

Berikut kepribadian yang kamu miliki :

1. Telinga 1

Kamu adalah orang yang intelektual.

Dinamismu menarik.

Kamu tidak pernah berhenti atau menyerah.

Kamu selalu berusaha mencapai apa yang diinginkan.

Namun, ketika menjalin hubungan, sikapmu sedikit dingin dengan pasangan.

Kamu bisa mengubahnya agar pasangan tetap betah dan bahagia.

2. Telinga 2

Kamu adalah tipe orang yang penyayang.

Kamu memancarkan cinta dan kharisma.

Ketika jatuh cinta, kamu selalu memberikan atau mengorbankan lebih dari yang kamu terima.

Perlu hati-hati, kamu bisa saja terluka kalau melakukan hal yang berlebih.

3. Telinga 3

Kamu adalah orang yang sangat jujur, ramah, dan sentimental.

Suarakan ide-ide cemerlangmu dalam suatu forum.

Kamu mempunyai hak untuk berpendapat.

Jangan tunduk pada mayoritas.

Mengenai urusan asmara, kamu harus lebih komunikatif.

4. Telinga 4

Kamu orangnya sangat tertutup.

Cobalah berbagi kepada orang lain.

Bisa bertukar pandangan, atau saling menceritakan pengalaman.

Dari situ, cinta bisa juga tumbuh mengisi hatimu.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved