Kabar Jember

Menantu dan Kepala Dusun Ungkap Cerita Dusta Ibu Restui Anak Bunuh Ayah di Jember

Busani (45), warga Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember, menjadi tersangka pembunuhan terhadap suaminya, Sugiono alias Surono alias Pak Wid.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
sri wahyunik
MISTERI MAYAT DICOR - Busani (45), warga Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember. Busanai menjadi tersangka karena membiarkan anaknya, Bahar Mario (25), membunuh suaminya, Surono (51). 

Menantu dan Kepala Dusun Ungkap Cerita Dusta Ibu Restui Anak Bunuh Ayah di Jember

SURYAMALANG.COM, JEMBER - Busani (45), warga Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember, menjadi tersangka pembunuhan terhadap suaminya, Sugiono alias Surono alias Pak Wid (51).

Busani merestui anaknya, Bahar Mario (25), membunuh Surono. 1

Saat berhadapan dengan wartawan usai rilis di Mapolres Jember pada Kamis (7/11/2019), Busani menuturkan sejumlah pengakuan.

Cemburu dan Uang Belanja jadi Alasan Ibu Restui Anak Bunuh Ayah di Desa Sumbersalak, Jember

Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat menanyai Bahar, anak mendiang Surono yang jasadnya dikubur di bawah musala.
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat menanyai Bahar, anak mendiang Surono yang jasadnya dikubur di bawah musala. (IST)

Di antaranya, Surono meninggal dunia karena dibunuh anaknya, Bahar Mario (25).

Seperti diberitakan, jasad Surono kemudian dicor di bawah musala kecil rumah tersebut.

Sebelumnya, Busani bercerita perihal ketidaksukaan Surono kepada istri Bahar, Hosaimah.

Ketidaksukaan itu diceritakan Busani kepada anak lelakinya, Bahar.

Busani bercerita, karena sebuah hal, Surono tidak suka kepada istri Bahar.

Namun cerita ini berkebalikan dengan penuturan Hosaimah.

Kepada SuryaMalang.com, Hosaimah mengatakan bapak mertuanya merupakan sosok mertua yang baik.

"Bapak baik sama saya. Bahkan saat anak saya baru lahir, sering nengok ke sini. Kalau kangen cucunya, ya datang ke sini," ujar Hosaimah, Sabtu (7/11/2019).

Hosaimah yang telah tiga tahun menjadi istri Bahar, tinggal di rumah orangtuanya sendiri. Sebab sehari-hari Bahar tinggal dan bekerja di Bali.

Sebulan sekali, atau setiap tiga pekan sekali, Bahar menengoknya.

Biasanya, dia ada di rumah selama sepekan. Karena itu, Hosaimah memilih tinggal bersama orangtuanya sendiri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved