Berita Malang

Berita Malang Hari Ini Populer, Pebulutangkis Johannes Wahyudi Tutup Usia & Mobil Damkar Bertingkat

Berita Malang hari ini populer, pebulutangkis Johannes Wahyudi tutup usia dan mobil damkar bertingkat belum tersedia.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase Saiful Masum/TribunJateng.com
Berita Malang Hari Ini Populer, Pebulutangkis Johannes Wahyudi Tutup Usia & Mobil Damkar Bertingkat 

Pemadam Kebakaran Kota Malang belum memiliki mobil damkar bertingkat untuk mengatasi kebakaran di gedung-gedung yang menjulang tinggi di Kota Malang.

Hal itu, tentu menjadi kendala, apabila ada kebakaran yang melanda gedung-gedung tinggi di Kota Malang.

Kini UPT Pemadam Kebakaran hanya memiliki delapan mobil pemadam kebakaran.

Enam di antaranya merupakan mobil yang biasanya dioperasikan. Sedangkan dua di antaranya merupakan mobil lama.

Petugas Damkar Kabupaten Malang mengoperasikan mobil pemadam kebakaran.
Petugas Damkar Kabupaten Malang mengoperasikan mobil pemadam kebakaran. (suryamalang.com/Mohammad Erwin)

Dari delapan mobil tersebut, beberapa mobil hanya bisa memiliki jangkauan setinggi 27 meter atau dapat menjangkau sekitar 3-4 lantai.

Sementara melihat banyaknya gedung bertingkat di Kota Malang, damkar ingin ada mobil yang dapat menjangkau ketinggian lebih dari 32 meter.

Kepala Satpol PP Kota Malang, Supriyadi menyampaikan pihaknya ingin ada penambahan mobil damkar bertingkat.

Hanya saja, saat ini pihaknya belum melakukan pengajuan, karena pada tahun 2018 lalu sempat Silpa senilai Rp 27 miliar.

“Kemarin kami ajukan tiga unit mobil damkar bertingkat tapi Silpa. Kami ini butuh, karena sekarang sudah mulai banyak apartemen dan universitas yang memiliki gedung-gedung bertingkat,” ucap Supriyadi kepada SURYAMALANG.COM belum lama ini.

Dengan begitu, damkar baru bisa mengajukan pada APBD di tahun 2021 seiring dengan hasil dengar pendapat dengan Komisi A DPRD Kota Malang beberapa waktu yang lalu.

Namun, Supriyadi masih melihat keuangan daerah terlebih dahulu sembari melihat kondisi yang ada.

“Kami lihat dulu kebutuhan. Kalau diperlukan, ya ini memang perlu apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran.”

“Tapi yang jelas kami ingin menganggarkan di APBD induk,” ucapnya.

Dia menyampaikan bahwa kota-kota lain di Jawa Timur seperti Surabaya sudah memiliki mobil damkar bertingkat.

Mobil Damkar tersebut dibeli di sejumlah negara di Eropa seperti Belgia dan Finlandia.

“Harganya memang cukup mahal. Semoga saja nanti kita bisa punya. Karena Kota Malang kan kota terbesar nomor dua di Jawa Timur,” ucapnya.

Tak hanya itu, damkar Kota Malang juga berupaya untuk menambah hidrant air.

Penambahan itu diperuntukkan terutama di daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk.

Karena damkar Kota Malang cukup kesulitan  apabila memadamkan api di wilayah yang cukup padat, seperti di Muharto, Mergosono ataupun di daerah Dinoyo.

“Biasanya teman-teman damkar memakai selang air. Beberapa waktu lalu kami sempat menambah selang.”

“Tapi rencananya akan kami tambah lagi agar lebih dapat menjangkau,” terangnya.

Sementara itu, Plt UPT Damkar Kota Malang, Antonio Viera menyebutkan, saat ini kurang lebih ada 19 hidrant yang ada di Kota Malang.

Dengan jumlah tersebut, dia mengakui, bahwa jumlah hidrant di Kota Malang masih berkurang.

“Contohnya yang kebakaran sebuah rumah di Kampung Warna-Warni beberapa bulan lalu itu, kami cukup kesulitan.”

“Karena aksesnya yang sulit. Jadi kami terpaksa memadamkan dari atas jembatan,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap, nantinya bisa ditambah lagi jumlah hidrant di Kota Malang.

Dengan menambah jumlah hidrant tersebut nantinya akan semakin memaksimalkan kerja dari para petugas yang ada di lapangan.

“Selama ini, kami paling sering mengisi air di hidrant yang ada di Boldi dan dekat Stasiun Kota Baru.”

“Harapan kami nanti di setiap daerah tersedia hidrant,” terangnya.

Pada kesempatan lain, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, bahwa pihaknya sudah pernah mengalokasikan anggaran pengadaan mobil damkar bertingkat.

Tetapi, penganggaran tersebut gagal lelang, sehingga gagal terealisasikan.

Padahal, mobil damkar yang dianggarkan tersebut nantinya dapat menjangkau gedung yang memiliki tinggi 20 lantai.

“Dianggarkan sudah, tapi gagal lelang,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya akan tetap mengantisipasinya apabila ada kebakaran yang melanda gedung bertingkat.

Yaitu dengan memaksimalkan peralatan yang kini telah dimiliki oleh UPT Damkar Kota Malang.

“Pasti kami akan mengantisipasinya. Tapi kami tetap berencana membeli mobil damkar bertingkat.”

“Karena kebutuhannya belum darurat,” tandasnya.

3. Kategori Penghargaan di Malang Tourism

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang menggelar Malang Tourism Award 2019.

Malang Tourism Award  terbagi di 4 bidang yaitu bidang budaya, bidang pemasaran, bidang pengembangan industri, dan bidang destinasi pariwisata.

Setiap bidang akan membagi awarding tersebut dalam tiga kategori dan tiga nominasi dalam setiap kategori di setiap bidang.

Secara rinci, bidang industri terdiri dari kategori hotel bintang, hotel non bintang, kuliner, homestay, dan travel. 

Lalu ada  bidang destinasi terdiri dari kategori pokdarwis, daya tarik wisata, dan desa wisata. Dari bidang kebudayaan, terdiri dari kategori pelaku seni, pelestarian sejarah cagar budaya, dan upacara adat tradisi. 

Terakhir dari bidang pemasaran, terdiri dari kategori best event tourism, best supporting community, dan best media tourism.

Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara menuturkan acara ini untuk meningkatkan kualitas kerja pelaku pariwisata, meningkatkan wisatawan di Kabupaten malang, dan motivasi bagi para pelaku destinasi pariwisata.

Acara akan diisi dengan kegiatan Red Carpet Photo Contest, Gala Dinner, Entertainment, dan Awarding.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved