Sportarema

Final Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019, 55 Peserta Masuk Karantina PB Djarum, 6 Dari Jatim

Dari total 71 peserta yang lolos Babak Eliminasi I-II-III akhirnya menyisakan 55 pebulutangkis muda yang berhasil melaju ke babak selanjutnya.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
PB Djarum
Ekspresi kegembiraan peserta yang masuk Karantina PB Djarum 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Final Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 yang diselenggarakan selama tiga hari yakni Rabu (20/11/2019) hingga Jumat (22/11/2019) di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, telah selesai digelar.

Dari total 71 peserta yang lolos Babak Eliminasi I-II-III akhirnya menyisakan 55 pebulutangkis muda yang berhasil melaju ke babak selanjutnya, yakni Tahap Karantina.

Pada Tahap Karantina nantinya akan digelar selama satu pekan lamanya, yakni mulai hari ini hingga Jumat (29/11/2019) mendatang di dua asrama PB Djarum di Jati dan Kaliputu.

Sebelum menyisakan 55 atlet, total ada sebanyak 133 peserta yang masuk Final Audisi Umum 2019. Jumlah 133 itu yang merupakan peraih Super Tiket dari lima kota penyelenggaraan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019, yakni Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya dan Kudus.

Saat masuk final mereka harus berjibaku dalam empat Tahap Eliminasi yang ditentukan oleh para pelatih tim PB Djarum.

Pada hari pertama Final Audisi Umum 2019, Rabu (20/11/2019), seluruh peserta diberi kesempatan bertanding dua kali dengan sistem full games atau 21 poin sampai selesai.

Hasilnya keseluruhan peserta lolos dalam Eliminasi I. Sementara pada Eliminasi II yang digelar Kamis (21/11/2019) kemarin, sebanyak 87 peserta dinyatakan lolos. Lalu di Eliminasi III pada Kamis (21/11/2019) sore harinya, 71 peserta berhak melaju ke hari terakhir Final Audisi Umum 2019.

Pada hari ini sekaligus hari terakhir, para peserta menjalani Eliminasi IV, dimulai dengan tes fisik yaitu beep test atau tes berlari terus-menerus di antara dua garis yang berjarak kurang lebih 20 meter, selama terdengar suara beep yang sudah direkam. Selanjutnya, mereka bertanding sekali lagi sebelum masuk ke Tahap Karantina.

Selama tiga hari pelaksanaan Final Audisi Umum 2019, pemantauan secara langsung terhadap atlet-atlet muda ini dipimpin langsung oleh Manager Tim PB Djarum Fung Permadi, bersama jajaran pelatih.

Fung menyatakan, Tahap Karantina merupakan kesempatan bagi para atlet muda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta berbagai fasilitas olahraga milik PB Djarum di kawasan Jati maupun Kaliputu.

"Setelah masa orientasi tersebut, kami akan melakukan observasi seteliti mungkin, baik dari aspek skill, fisik, dan daya juang. Selama Tahap Karantina, banyak pertandingan yang akan kami gelar. Tapi penilaianpun tidak hanya dari hasil pertandingan apakah adik-adik ini kalah atau menang, namun juga mencakup kelebihan teknik yang dimiliki mereka," kata Fung Permadi, Jumat (22/11/2019).

Melalui Tahap Karantina ini, para pelatih juga lebih memiliki waktu lebih banyak untuk semakin selektif dalam memilih atlet-atlet yang akan dibinanya kelak, dengan bekal konsep pelatihan yang sesuai dengan standar PB Djarum, guna mencetak atlet-atlet muda ini ke level dunia.

"Saya menugaskan masing-masing pelatih di PB Djarum untuk menentukan pilihan dan berani memikul tanggungjawab dalam membina atlet-atlet hasil Audisi Umum pada tahun ini," ujarnya.

Nantinya setiap peserta yang bergabung dengan PB Djarum tidak dikenakan biaya sepeserpun selama masa pembinaan. PB Djarum memfasilitasi seluruh kebutuhan atlet mulai dari asrama, pemenuhan gizi standar atlet, peralatan hingga perlengkapan bertanding. Para atlet juga diberikan kesempatan mengikuti kejuaraan bulutangkis di dalam dan luar negeri.

Fung berpesan agar siapapun yang nantinya bergabung di PB Djarum untuk tidak berbesar hati.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved