Malang Raya

Simulasi Bencana di Kota Malang – Ada Korban Tergeletak di Pinggir Jalan

BPBD Kota Malang menggelar simulasi bencana menjelang memasuki musim hujan dan perubahan iklim

SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar
Simulasi bencana di depan Balai Kota Malang, Rabu (27/11/2019). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menggelar simulasi bencana menjelang memasuki musim hujan dan perubahan iklim, Rabu (27/11/2019).

Simulasi di depan Balai Kota Malang tersebut diikuti sejumlah relawan dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Malang.

Sejumlah masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut beradegan bak seorang warga yang sedang terkena bencana banjir dan gempa bumi.

Mereka teriak minta tolong ditengah bingar-bingar suara sirine dari mobil ambulans.

Sejumlah warga harus menjadi korban karena tergeletak tak berdaya di pinggir jalan.

Para petugas dan relawan langsung menggotong korban satu per satu menggunakan tandu ke dalam mobil ambulans.

Sementara korban luka yang lain diamankan ke tenda yang telah disiapkan oleh petugas.

Seperti itulah gambaran yang ada di dalam simulasi bencana menjelang memasuki musim hujan di Kota Malang.

“Simulasi ini penting. Ketika terjadi bencana, relawan dan masayarakat harus siap dan tepat dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya,” ucap Wasto, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM.

Wasto menyampaikan simulasi dilakukan karena bencana bisa datang kapan saja.

Untuk itu, para petugas dan masyarakat yang tergabung di dalam kelurahan tangguh dituntut harus siap.

Menurutnya, Indonesia masuk dalam kawasan negara rawan bencana.

“Bencana tidak harus dimusyawarahkan dulu. Jadi harus dimulai dengan spontanitas. Harus ada edukasi pelatihan dan simulasi mana kala terjadi bencana,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Ali Mulyanto menyampaikan Kota Malang memiliki tiga permasalahan bencana pada musim hujan, yaitu banjir, tanah longsor, dan puting beliung.

Untuk itu, melalui apel siaga bencana dan simulasi ini diharapkan agar masyarakat dan petugas harus mengetahui mitigasi bencana.

“Kalau tahu potensi dan risiko bencana, kita akan tahu strategi saat bencana. Kegiatan ini juga untuk melihat kesiapan dari para petugas dan relawan,” kata Ali.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved