Nasional

Putus Asa Tak Kunjung Dapat Jodoh, Junaedi Putuskan Gantung Diri, Sempat Minta Dicarikan Dukun

Putus Asa Tak Kunjung Dapat Jodoh, Junaedi Putuskan Gantung Diri, Sempat Minta Dicarikan Dukun

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Kompas.com
Putus Asa Tak Kunjung Dapat Jodoh, Junaedi Putuskan Gantung Diri, Sempat Minta Dicarikan Dukun 

SURYAMALANG.COM -  Putus asa tak kunjung dapat jodoh, Junaedi putuskan untuk mengakhiri hidupnya. 

Selama puluhan tahun menjadi jomblo ngenes, Junaedi pun memilih gantung diri sebagai jalan terakhir baginya. 

Padahal sebelumnya, Junaedi sempat minta untuk dicarikan dukun agar segera dipertemukan dengan jodohnya.

Menjadi jomblo selama puluhan tahun membuat Junaedi akhirnya patah semangat. 

Pria berusia 56 tahun itu pun akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. 

Ilustrasi - Putus Asa Tak Kunjung Dapat Jodoh, Junaedi Putuskan Gantung Diri, Sempat Minta Dicarikan Dukun
Ilustrasi - Putus Asa Tak Kunjung Dapat Jodoh, Junaedi Putuskan Gantung Diri, Sempat Minta Dicarikan Dukun (Suryamalang.com/kolase Tribunnews.com/TribunMedan.com)

Junaedi yang sudah jomblo selama puluhan tahun itu pun akhirnya gantung diri di rumah kontrakannya di Gang Haji Salam 2 RT 07/01 Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi pada Sabtu (23/11/2019).

Dikutip dari Kompas.com dan Tribun Jakarta, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Junaedi.

Pihak kepolisian pun langsung memastikan jika Junaedi meninggal dunia karena jeratan tali tambang yang menjerat lehernya.

Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing mengatakan bahwa korban kerap mengeluh perihal jodoh pada seorang saksi.

DIduga Junaedi merasa depresi karena tak kunjung mendapatkan jodoh diusianya yang kini sudah lebih dari setengah abad. 

"Menurut keterangan saksi, korban selama ini sering mengeluh, kenapa sudah seumur dia belum pernah mendapatkan jodoh," kata Erna dalam keterangannya, Minggu (24/11/2019), dikutip dari Kompas.com dalam berita berjudul "Pria di Bekasi Ditemukan Tewas Tergantung, Tetangga Sebut Korban Kerap Mengeluh Belum Menikah".

Semalam sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, Junaedi sempat meminta untuk dicarikan dukun atau sejenis orang pintar. 

Tujuannya adalah agar dirinya diberi kelancaran hingga segera dipertemukan dengan jodohnya.

"Semalam korban mengajak saksi untuk dicarikan orang tua atau 'orang pintar' agar dipermudah jodohnya. Sampai akhirnya korban ditemukan saksi sudah tergantung," ujar Erna.

Kondisi Jasad Junaedi Saat Ditemukan

Adapun saat ditemukan, jasad korban sudah tergantung di atap langit-langit sebuah bangunan semipermanen yang dijadikan gudang perkakas elektronik yang terletak di depan kontrakan Junaedi.

"Saat ditemukan tergantung di langit-langit," ujar Erna, seperti dikutip dari Tribun Jakarta.

Junaedi nampak mnegenakan baju kotak-kotak, celana jins warna biru, dan sarung di pundaknya.

Pada mulutnya nampak air liur yang keluar akibat jeratan tali tambang berwarna hijau yang membuat Junaedi meninggal dunia karena kehabisan napas.

Kesaksian Tetangga Dekat Junaedi

Hal tersebut disampaikan oleh tetangga Junaedi, Mulyono (53) yang pertama kali menemukan jasad korban.

Sejak awal mengenal Junaedi, Mulyono mengaku, tetangganya itu memang kerap mengeluhkan masalah jodoh.

"Dia emang kayanya udah deperesi, dia sendiri kalau ngobrol suka cerita, ngeluh belum dapat jodoh," kata Mulyono kepada Tribun Jakarta di TKP, Minggu, (24/11/2019).

Menurut pengakuan Mulyono, Junaedi sendiri adalah sosok yang pendiam.

Saking pendiamnya, Mulyono bahkan mengklaim dirinya sebagai satu-satunya tetangga terdekat Junaedi.

Sebab, hanya Mulyono lah orang yang kerap mengajak Junaedi untuk mengobrol.

"Kalau enggak kita tegur duluan enggak bakal ngobrol dia. Kadang saya tawarin rokok, saya tegur baru ngobrol, tapi kalau ngobrol curhat soal cewek mulu," ungkap Mulyono kepada Kompas.com, Minggu (24/11/2019).

Mulyono mengaku, hubungannya dengan Junaedi sangat dekat.

Jadi Mulyono paham betul mengenai masalah yang dipendam oleh Junaedi yang membuatnya menjadi pendiam, hingga memutuskan untuk bunuh diri.

Namun, sebagai orang terdekat, Mulyono sendiri mengaku tak mengetahui bahwa Junaedi memiliki niatan untuk bunuh diri.

"Malam enggak denger apa-apa, tetangga sini juga enggak dengar," lanjut dia.

Minta dicarikan orang pintar

Sebelum ditemukan tewas akibat gantung diri, Junaedi sempat memiliki keinginan untuk dicarikan orang pintar agar enteng jodoh.

Adapun keinginan Juanedi tersebut disampaikan pada keluarganya.

"Nah, dia sendiri yang bilang malah pas malamnya dia bilang minta cariin orang pinter supaya cepat dapat jodoh," kata Mulyono.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved