Malang Raya

Dewanti Ingin Libatkan Ulama untuk Jaga Kebersihan Sungai Brantas

Dewanti juga menjelaskan bahwa masyarakat Kota Batu telah memiliki kepedulian untuk menjaga Brantas tetap bersih.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar saat menanam pohon Makadamia dalam acara Gerakan Nasional Pemulihan DAS yang diselenggarakan di oro-oro Ombo, Kota Batu, Kamis (5/12/2019). 

SURYAMALANG.COM, BATU – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko ingin para tokoh agama terlibat aktif dalam upaya melindungi daerah aliran sungai (DAS) Brantas dari sampah, khususnya sampah popok.

Hal itu dikatakan Dewanti di hadapan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam acara Gerakaan Nasional Pemulihan (GNP) DAS yang diselenggarakan di Oro-Oro Ombo Kota Batu, Kamis (5/12/2019).

“Setiap minggu, alhamdulillah masih banyak ditemukan pampers. Saya juga heran pampers kok dibuang. Saya ingin menggandeng ulama untuk bisa mengeluarkan fatwa agar tdak membuang pampers,”kata Dewanti, Kamis (5/12/2019).

Di sisi lain, Dewanti juga menjelaskan bahwa masyarakat Kota Batu telah memiliki kepedulian untuk menjaga Brantas tetap bersih.

Salah satunya adanya Sabers Pungli yang rutin menggelar kegiatan sosial membersihkan sungai.

Dewanti pun mengajak agar kepala daerah yang wilayahnya dilalui Sungai Brantas ikut serta memiliki gerakan untuk membersihkan Brantas.

“Sungai yang bersih adalah impian kami. Saya berterima kasih kepada Sabers Pungli yang sudah bergerak dari hulu sampai ujung. Kami ingin kota yang dilalui Brantas juga memiliki gerakkan untuk sama-sama melindungi Brantas,” paparnya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia

Siti Nurbaya Bakar memimpin langsung puncak acara GNP DAS 2019.

GNP DAS merupakan sebuah gerakan yang diinisiasi oleh Kementerian LHK bersama masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam memulihkan hutan dan lahan untuk penyelamatan sumber daya air, produktivitas lahan, perubahan iklim dan pencegahan bencana hidrometeorologi.

Dijelaskan Siti, GNP DAS merupakan pengembangan atas agenda tahunan penanaman pohon pada kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI).

“Semangat GNP DAS sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa penanganan wilayah kritis harus dilakukan secara komprehensif dengan prinsip keterpaduan pekerjaan penanaman, sipil teknis, dan teknik pembibitan, serta mengaktifkan semua elemen dan partisipasi masyarakat,” papar Siti.

Peringatan GNPDAS tahun 2019 ini berlangsung dari tanggal 4 hingga 5 Desember 2019.

Desa Oro-oro Ombo dipilih sebagai lokasi puncak peringatan karena memiliki kisah sukses dalam upaya pelestarian sumber daya alam.

Wilayah ini merupakan bagian dari hulu DAS Brantas yang termasuk dalam 15 DAS Prioritas Nasional, serta berbatasan langsung dengan kawasan Hutan Lindung Panderman. (Benni Indo)

 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar saat menanam pohon Makadamia dalam acara Gerakan Nasional Pemulihan DAS yang diselenggarakan di oro-oro Ombo, Kota Batu, Kamis (5/12/2019).

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved