Kabar Magetan
Arkeolog Bilang Arca Ganesha Gimbal di Magetan Langka, Bupati Suprawoto Enggan Disebut Cuek
Arkeolog Bilang Arca Ganesha Gimbal di Magetan Langka, Bupati Suprawoto Enggan Disebut Cuek
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, MAGETAN - Arca Ganesha berambut ikal yang sebelumnya di sebut warga Ganesha Gimbal yang ditemukan warga Dusun Ngledog, Desa Bangsri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan merupakan arca langka.
"Sepanjang saya meneliti, Ganesha berambut ikal dan di belakangnya ada pahatan naga, baru sekali ini saya temukan. Ini langka dan satu-satunya,"kata Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (6/12/2019).
Dikatakan Wicaksono, Ganesha Gimbal dan di baliknya terukir naga, merupakan arca yang keluar dari pakem yang ada pada umumnya Ganesha dalam Hindu Budha.
"Secara Ikonografi (identitas) arca Ganesha Berambut Ikal ini tidak menganut pakem pada umumnya Ganesha dalam Hindu Budha, tetapi beberapa unsur sudah masuk,"jelas Wicaksono.
Diungkapkan Wicaksono, tampak penggambaran relief Arca Ganesha Rambut Ikal ini dipahatkan dalam batuan utuh berketebalan 40 Cm, dan diletakkan menghadap ke Barat, sedang sisi Timur dipahat bentuk naga.
"Pahatan gambar naga naga China. Naga naga China di Dinas Kepurbakalaan tercatat abad ke 14 - 15 masehi. Yang menarik, kepala Ganesha sepertinya menggunakan mahkota, seperti naga naga pada umumnya,"kata Wicaksono.
Selain menggunakan mahkota, lanjut Wicaksono, rambut ikal Ganesha dibiarkan terurai.
Ekspresi ini sangat menarik, karena langka. Dan temuan ini menjadi sangat penting, menambah data khasanah sejarah budaya kita.
"Kita masih melakukan penelitian, mengapa ini ada di sini, kemudian pada masa apa dan apa hubungannya dengan budaya di Jawa Timur,"katanya.
"Menariknya lagi, Ganesha yang populer pada massa Hindu Budha abad ke-10, ketika itu tidak ada satu pun arca Ganesha Rambut Ikal," kata Wicaksono.
"Namun Ganesha Rambut Ikal ini langka, dan menarik. Saya baru ini kali melihat Ganesha Berambut Ikal, sebelum sebelumnya tidak ada,"katanya.
Sementara Bupati Magetan Suprawoto menolak dianggap melakukan pembiaran temuan situs Ganesha Rambut Ikal yang oleh warga disebut Ganesha Rambut Gimbal itu.
"Pemerintah bukan tidak peduli dan cuek terkait keberadaan arca Ganesha Rambut Ikal itu, justru pemerintah Kabupaten Magetan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, sudah melakukan pendataan dan melaporkan kepada pemerintah pusat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tmur sejak tahun 2017 lalu," kata Bupati Suprawoto didampingi plt Kahumas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Magetan Eko Budiono, kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (6/12/2019).
Diberitakan sebelumnya, Warga Dusun Genengan, Desa Bangsri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan menemukan patung mirip Ganesha.
Umumnya, Ganesha tidak memiliki rambut. Tapi Ganesha di Bangsri ini punya rambut, warga setempat menyebutnya Ganesha Gimbal.
"Sebenarnya ditemukan warga di sini sudah lama, tapi dilaporkan ke dinas terkait di Provinsi, dan daerah tidak ada tanggapan," kata Sunardi warga Desa Bangsri RT4/RW1, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (4/12).
Menurut tokoh pemuda Bangsri ini, karena tidak adanya perhatian dari dinas terkait atau pemerintah, warga akhirnya juga tidak tertarik untuk merawat situs arkeologi itu.
"Sebenarnya di lokasi ini tidak hanya ditemukan patung Ganesha Gimbal, tapi juga ada patung gong, patung bergambar nogo (naga) dan sejumlah batu bersejarah," ujar Sunardi.
Diperkirakan, lanjut Sunardi, kalau lokasi situs arkeologi itu digali, dimungkin ada bangunan candi di bawahnya.
Karena sering warga yang secara tidak sengaja menemukan batu batu berbentuk balok, mirip batu bata tapi berukuran besar hampir 30 kali dadi batu bata moderen.
"Kalau memang patung-patung itu merupakan situs arkeologi, warga di sini bersedia merawat, syukur ada bantuan dari pemerintah. Karena patung-patung di sini sangat beda dengan patung Ganesha di tempat lain," katanya.
Hal yang sama dikatakan Sutikno, juga warga setempat, situs arkeologi ini berada di kawasan Punden Watu Ilir.
Selain berada di kawasan Punden Watu Ilir, lokasi situs itu berada di rumpun bambu.
"Jadi karena di kawasan rumpun bambu, kalau sampai tidak terawat patung yang punya nilai sejarah ini akan mudah sekali terkubur oleh daun bambu dan dedaunan yang berasal dari tanaman lain,"kata Sutikno.
Area situs arkeologi yang berisi patung-patung masa silam ini letaknya di antara RT 4 dan RT 5 Desa Bangsri, Ngariboyo.
Kedua pemuda di antara dua RT itu secara bergilir melakukan kerja bakti membersihkan lokasi patung patung itu.
"Makanya bener usulan Mas Sunardi, kalau kawasan bersejarah ini dijadikan obyek wisata untuk kesejahterakan warga dan desanya," pungkas Sutikno.