Kabar Pasuruan
Antisipasi Bencana, Bentuk Pemuda Tanggap Bencana di Kecamatan Tutur Pasuruan
Puluhan anak muda di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan dibentuk untuk menjadi pemuda tanggap bencana
Penulis: Galih Lintartika | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Puluhan anak muda di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan dibentuk untuk menjadi pemuda tanggap bencana.
Mereka mengikuti sosialisasi antisipasi bencana banjir, tanah longsor, puting beliung, dalam menghadapi musim penghujan tahun 2019 di Kecamatan Tutur, Minggu (8/12/2019).
Sekretaris KNPI Kecamatan Tutur, Khoirul Anam mengatakan, di Tutur, ada 50 anggota KNPI yang terbagi di 12 desa di Kecamatan Tutur.
Dikatakan dia, sejak dua bulan ini, pihaknya memang lagi konsentrasi membentuk pemuda-pemudi untuk menjadi relawan tanggap bencana.
"Kami juga sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak desa untuk menjadi desa tanggap bencana, dan siaga bencana. Tentunya ini juga akan melibatkan pemuda," kata dia.
Ia berharap, pemuda tanggap bencana ini bisa memberikan manfaat dan maslahat. Bicara pemuda, pemuda harus memberikan perubahan dan melakukan perubahan dan berkontribusi terhadap Kecamatan Tutur.
"Pemuda tidak terjebak dalan keadaan reaktif. Kalau ada musibah, bergotong royong memberikan pertolongan. Kita siap tanggap terhadap persoalan bencana," jelasnya.
Dimas Kris Asmoro, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Pasuruan mengatakan, pemuda tanggap bencana ini merupakan kepanjangan tangan BPBD di Kecamatan.
"Mereka fungsinya sebagai informasi, apabila di wilayah kecamatan ada bencana, setelah itu menangani kondisi darurat pertama, dan mengamankan agar warga tidak mendekat ke TKP bencana," katanya.
Ia menjelaskan, para pemuda tanggap bencana ini dibekali sejumlah keahlian. Untuk sementara ini, para pemuda ini akan diajarkan tentang manajemen bencana, siklus bencana dan sejenisnya.
"Jadi bisa menghadapi sebelum bencana, saat bencana dan sesudah bencana. Mudah-mudahan ini bisa membantu," papar dia.
Sementara itu, anggota Fraksi Golkar, Sugianto menjadi inisiator untuk program ini. Ia menjelaskan, pemuda harus terlibat aktif dalam menjaga dan melindungi wilayahnya. Salah satunya, dengan program pemuda tanggap bencana.
Ia mendasari hal ini sebagai bentuk agar pemuda itu juga peduli terhadap lingkungannya, apalagi saat bencana. Ia menyampaikan,kalau perlu jangan sampai menunggu terjadi bencana, tapi sudah bisa diantisipasi sebelumnya.
"Sebentar lagi kan masuk puncaknya musim hujan. Potensi longsor , banjir bandang itu pasti ada. Jadi, saya harap, teman-teman yang tergabung dalam pemuda tanggap darurat ini bisa menjadi garda terdepan untuk bisa mengantisipasinya dan menanganinya," jelasnya.
Dikatakan dia, pendekatan pemuda tanggap darurat ini diutamakan dengan adat budaya dan kearifan lokal di sini. Ia mengatakan, pembentukan pemuda tanggap darurat ini akan dilakukan secara berkala di wilayah yang memang rawan bencana," pungkas dia.