Berita Malang
Berita Malang Hari Ini Populer, Guru BK Cabuli 18 Siswa SMP & Aplikasi 'Sambat Rene Ker' dari Pemkot
Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini, Minggu 8 Desember 2019 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini, Minggu 8 Desember 2019 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.
Berita Malang hari ini mencakup tentang okbum guru BK yang mencabuli 18 siswa SMP laki-laki di sekolah.
Selain itu ada pula kabar tentang aplikasi pengaduan 'Sambat Rene Ker' yang baru saja diluncurkan oleh Pemkot Malang.
Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini dari liputan wartawan di lapangan.
1. Guru BK Cabuli 18 Siswa SMP di Sekolah
Guru BK (Bimbingan dan Konseling) di salah satu SMP kabupaten Malang yang menjadi tersangka pencabulan pada belasan muridnya diduga juga palsukan ijazah.
Guru BK berinisial CH itu resmi ditetapkan jadi tersangka karena melakukan tindakan asusila pada belasan muridnya di sekolah.
Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung menyatakan CH dijerat dengan pasal berlapis yakni pasal 82 juncto 76 huruf UU 35 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana 5 sampai 15 tahun dan pasal 94 KUHP tentang perbuatan cabul.
Selain itu, CH juga disangka melanggar pasal 263 karena diduga memalsukan ijazah saat proses melamar menjadi guru di SMP.
Seperti diberitakan sebelumnya guru BK berinisial CH ditangkap polisi karena diduga melakukan perbuatan cabul.
CH ini disangka mencabuli 18 siswa sejak tahun 2017 hingga 2019.
“Kurang lebih dua tahun tersangka melakukan perbuatan cabulnya,” terang Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, Sabtu (7/12/2019).
Ia menambahkan CH diringkus setelah penyidik Polres Malang mendapat laporan bahwa telah terjadi pencabulan di salah satu SMP pada Selasa (3/12/2019) lalu.
CH lalu diamankan di Kecamatan Turen pada Jumat (6/12/2019).
“Setelah kami terima laporan tanggal 3, kami juga menyelidiki tersangka tapi dia tidak pulang ke rumahnya di daerah Kepanjen. Kemudian berhasil kami tangkap tanggal 6 di Turen,” katanya.
Ujung mengatakan modus CH saat mencabuli korban adalah dengan tipu muslihat disertai tindak kekerasan. Kepada para korbannya, CH mengaku sedang menulis disertasi yang mengangkat tema kenakalan remaja.
Dia juga berkilah membutuhkan sample berupa bulu ketiak, sperma dan bulu kemaluan korban.
Bahkan para murid yang jadi korban itu diminta bersumpah untuk tidak mengatakan apa yang terjadi di ruangan itu pada siapapun.
“Dari sana korban merasa percaya karena tersangka sebagai guru dan dengan merasa terpaksa juga mau. Kemudian oleh tersangka dilakukan perbuatan cabul tersebut,” ucapnya.
Seluruh perbuatan CH dilakukan di ruang tamu bimbingan konseling (BK) seusia jam sekolah.
Saat jam istirahat, CH memanggil siswa yang diincarnya dan diminta menghadap sepulang sekolah.
“Seluruh korbannya laki-laki. Jadi jam istirahat dia minta korbannya menghadap sepulang sekolah kemudian dia mencabuli korban di ruang tamu BK. Gordennya ditutup,” ujar Ujung. (Aminatus Sofya)
2. Sosok Guru BK yang Cabuli Belasan Siswa SMP Dikenal Rajin dan Tampil Terdepan
Chusnul Huda (CH), guru bimbingan dan konseling (BK) di salah satu SMP di Kabupaten Malang yang diduga melakukan tindak pencabulan terhadap 18 siswanya dikenal sebagai pribadi yang baik.
Pria beranak satu itu bahkan selalu datang sebelum kegiatan pelajaran dimulai.

“Tidak kami sangka dia (Chusnul) bertindak seperti itu. Sejauh ini kami tidak melihat tanda kelainan,” ujar Kepala Sekolah di tempat Chusnul mengajar, Suprianto, Sabtu (7/12/2019), di Mapolres Malang.
Ia menambahkan Chusnul telah bekerja di sekolah selama empat tahun dan tak menunjukkan gelagat mencurigakan.
Chusnul selalu tampil terdepan apabila sekolah sedang menyelenggarakan kegiatan.
“Yang bersangkutan rajin, suka membantu dan selalu tampil saat ada kegiatan di sekolah,” katanya.
Suprianto mengatakan saat ini pihak sekolah sedang berupaya memulihkan psikis para korban yang dicabuli Chusnul.
Apalagi lanjutnya, ujian akhir sekolah (UAS) akan segera tiba.
“Korban saat ini masih shock. Kami khawatir ini berdampak kepada aktivitas belajarnya. Kami serahkan semuanya kepada Polres Malang,” ujar Suprianto.
Terkait status Chusnul sebagai guru tidak tetap (GTT), Suprianto menegaskan dia sudah memecat. Chusnul dipecat sejak kelakuannya terbongkar.
“Tidak sampai 24 jam setelah mendapat laporan, yang bersangkutan langsung saya pecat,” tutupnya. (Aminatus Sofya)
3. Aplikasi Pengaduan Online 'Sambat Rene Ker' dari Pemkot Malang
Pemerintah Kota Malang telah meluncurkan aplikasi sambat online yang diberi nama "Sambat Rene Ker" di Alun-Alun Kota Malang pada Sabtu (7/12/2019).
Aplikasi Sambat Rene Ker merupakan wadah bagi masyarakat Kota Malang untuk melakukan pengaduan terkait dengan layanan publik yang menjadi wewenang Pemkot Malang.

Mulai dari saran, kritik, maupun pertanyaan yang nantinya akan terserap di dalam aplikasi sambat online ini.
Kepala Diskominfo Kota Malang, Tri Widyani Pangestuti menyampaikan, sebelumnya sambat online telah dilauching pada tahun 2016 lalu.
Hanya saja, pada saat launching tersebut, sambat online hanya bisa diakses melalui website dan juga melalui SMS ke Nomor 081333471111.
Untuk itu, seiring dengan perkembangan zaman, pihaknya terus melakukan beragam inovasi.
Salah satunya ialah menjadikan sambat online ini menjadi sebuah aplikasi yang bisa didownload di Playstore.
"Intinya itu kami melakukan upgrade. Dengan cara melakukan penyempurnaan, agar masyarakat bisa semakin mudah menggunakannya," ucapnya.
Peluncuran aplikasi Sambat Rene Ker juga menjadi inisiatif Pemkot Malang dalam mendukung percepatan Smart City.
Yaitu dengan memudahkan masyarakat dalam melakukan pengaduan hanya melalui aplikasi di handphone.
"Saat ini semakin banyak masyarakat yang melakukan pengaduan. Jadi kami harus mewadahi mereka," ucapnya.
Pengaduhan yang dilakukan oleh masyarakat nantinya akan langsung terhubung ke seluruh OPD yang ada di Kota Malang.
Dalam aplikasi ini terdapat moderator yang nantinya akan menghubungan sesuai dengan pengaduan yang dikeluhkan oleh masyarakat.
Di mana masing-masing OPD telah memiliki wewenang sesuai dengan SOP untuk langsung membalas keluhan dari masyarakat.
Apabila keluhan tersebut membutuhkan penanganan, nanti akan dikerjakan dalam waktu tiga hari.
Namun, apabila keluhan tersebut melibatkan beberapa OPD, akan memakan waktu tiga sampai tujuh hari untuk melakukan koordinasi.
"Misalkan keluhan jalan rusak. Nanti dilihat dulu, apakah ada anggarannya untuk di tahun ini. Kalau tidak ada ya di tahun depan. Tapi semua proses pasti akan ditangani," ucap Dani Maroe Beni pengelola website Diskominfo.
Dani menambahkan, bahwa keluhan yang paling cepat ditangani yang berkaitan dengan pelayanan publik.
Dikarenakan, selama ini banyak dari masyarakat yang menanyakan tentang waktu ataupun yang pelayanan di setiap OPD.
Diskominfo juga akan melakukan evaluasi setiap dua bulan sekali untuk melihat pengaduan-pengaduan yang belum terjawab atau belum ditindakanjuti.
"Kalau belum dijawab nanti akan muncul peringatan yang bisa dilihat oleh seluruh admin. Jika tidak ditindaklanjuti, maka akan kami laporkan ke Sekretaris Daerah Kota Malang," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, bahwa peluncuran aplikasi Sambat Rene Ker merupakan hasil dari dukungan semua OPD yang ada di lingkungan Pemerintahan Kota Malang.
Untuk itu, dia mengapresiasi semua instansi karena terus melakukan inovasi dalam mendukung percepatan di dalam layanan publik.
"Inovasi itu harus upgrade terus. Karena inovasi tidak bisa lepas dari pertumbuhan dan perkembangan serta kecepatan waktu," ucapnya.
Apa yang dikatakan orang nomor satu di Kota Malang itu berhubungan dengan Kota Malang yang akan menjadi Smart City di tahun 2020.
Untuk itu, dalam beberapa waktu ke depan ini, Pemkot Malang mulai menerapkan sistem digitalisasi di masing-masing OPD.
Agar nantinya semua pelayanan yang berhubungan dengan publik bisa terlayani dengan baik.
"Ini bentuk usaha kami menuju ke Smart City tahun 2020. Sekarang masyrakat tidak perlu lama-lama dan tanya ke siapa untuk mengadu. Sekarang sudah cepat melalui applikasi android ini semua bisa ditangani dengan cepat. Dan kepercayaan masyrakat terhadap pemerintah akan meningkat," tandasnya. (Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)