Kabar Blitar
25 Pelajar SMP dan SMA Terjaring Razia saat Nongkrong di Kota Blitar
25 pelajar SMP dan SMA terjaring razia petugas gabungan di Kota Blitar, Selasa (10/12/2019).
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BLITAR - 25 pelajar SMP dan SMA terjaring razia petugas gabungan di Kota Blitar, Selasa (10/12/2019).
Para pelajar itu terjaring razia saat sedang nongkrong di sejumlah warung di Kota Blitar.
Razia pelajar itu melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Dinas Pendidikan, dan Satpol PP.
Petugas menyisir sejumlah tempat yang biasa digunakan nongkrong para pelajar, yaitu warung, rental play station (PS), dan warung internet (warnet).
Saat menyisir sejumlah warung, petugas menemukan puluhan pelajar sedang nongkrong di lokasi.
Petugas membawa para pelajar itu ke kantor DP3AP2KB Kota Blitar. Para pelajar mendapat pembinaan di kantor DP3AP2KB.
Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Kota Blitar, Didik Hartoyo mengatakan razia gabungan ini merupakan bagian dari kegiatan perlindungan terhadap anak.
Lewat razia ini, DP3AP2KB ingin memantau tumbuh kembang anak.
“Tujuannya adalah agar para siswa memanfaatkan jam sekolah dengan baik, tidak membolos sekolah atau melakukan hal-hal negatif,” kata Didik kepada SURYAMALANG.COM.
Dalam razia itu, petugas menjaring sebanyak 35 pelajar. Rinciannya, 20 pelajar SMP dan 15 pelajar tingkat SMA.
“Sasaran razia di sejumlah tempat yang biasa digunakan nongkrong para siswa, seperti warung, warnet, dan rental PS,” ujarnya.
Menurutnya, sebagian pelajar yang terjaring razia mengaku sudah pulang sekolah.
Para pelajar itu sudah selesai mengikuti ujian semester. Mereka sudah tidak ada jam belajar di sekolah.
“Seharusnya, mereka langsung pulang ke rumah dulu. Tidak nongkrong di warung dan masih memakai seragam,” katanya.
Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan Kota Blitar, Purwaningrum mengatakan para pelajar SMP yang terjaring razia itu akan mendapat pembinaan di masing-masing sekolah.
Dinas menyerahkan para siswa ke guru BP di masing-masing sekolah untuk pembinaan.
“Kami sudah menghubungi para kepala sekolah untuk melakukan pembinaan terhadap para siswa yang terjaring razia,” katanya.
Menurutnya, sebagian pelajar SMP memang sudah selesai mengikuti ujian semester.
Para pelajar yang sudah selesai mengikuti ujian semester sudah tidak ada aktivitas belajar. Mereka memang sudah pulang sekolah.
“Mereka sudah pulang sekolah, sudah selesai ujian semester. Tapi mereka tidak langsung pulang, sebagian ada yang nongkrong di warung,” ujarnya.