Malang Raya

Unas Dihapus di Tahun 2021, Kepala Sekolah di Kota Malang Belum Tahu Konsep Pengganti Unas

Pihak sekolah di kota Malang mengaku belum memiliki informasi terkait konsep perubahaan atau pengganti Unas nantinya di tahun 2021.

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Tampak depan SMAN 8 Kota Malang di Jalan Veteran 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Ujian nasional (Unas) akan dihapuskan pada 2021 dan Unas terakhir akan ada di tahun 2020.

Pihak sekolah di kota Malang mengaku belum memiliki informasi terkait konsep perubahaan atau pengganti Unas nantinya di tahun 2021.

Seperti diinfokan sebelumnya, pengganti Unas adalah asesmen kompetensi minimum dan survey karakter.

Hal ini seperti disampaikan Mendikbud Nadiem Karim, Rabu (11/12/2019) di Jakarta.

Kepala SMAN 8 Kota Malang, Anis Isrofin mengaku belum mengetahui konsep pengganti Unas.

"Saya masih belum punya gambaran mengenai pengganti unas itu," jelas Anis Isrofin, Kamis (12/12/2019).

Ia yakin setelah ini akan ada sosialisasi dari Dindik Jawa Timur.

"Kalau akan dilakukan, pasti ada Bimtek- Bimtek dulu, workshop, sehingga pelaksana di lapangan akan tahu bagaimana model asesmen kompetensi minimal dan survey karakter," katanya.

Pengganti Unas akan dilaksanakan pada kelas 4 SD, 8 SMP dan kelas 11 SMA/SMK.

"Kalau untuk Unas 2020, ya sudah kita persiapkan sebagaimana tahun sebelumnya," ujar mantan kepala SMAN 5 Kota Malang ini.

Selain itu, pos Unas 2020 juga sudah keluar dari kemendikbud.

Ditambahkan, terkait karakter siswa, pada November 2019 lalu, sejumlah kepala sekolah se Indonesia sudah mengikuti kegiatan mengenai rencana ada rapor karakter.

Ini rencana akan dilaksanakan pada 2020. "Rapor karakter nanti mengacu ke PPK (Pengembangan Pendidikan Karakter)," jelas Anis. Yaitu religius, integritas, gotong royong, nasionalis dan kemandirian.

Dengan adanya rapor karakter, maka akan ada dua rapor.

Satu akademis dan satunya karakter.

Namun untuk pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.

Untuk implementasinya dibebaskan ke sekolah.

Misalkan untuk siswa kelas 10 SMA bisa lewat kegiatan di luar sekolah.

Misalkan ke desa dan mengimplementasikan PPK. Seperti menjalankan ibadah di masjid atau gereja, melakukan bakti sosial dll.

Sementara itu dari Dindik Kota Malang masih belum bisa dimintai keterangan mengenai program baru Mendikbud karena Sekdin Totok Kasianto masih dinas luar.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved