Kabar Surabaya
Tidak Ada Tambahan Angkutan Umum Bus Pada Libur Natal dan Tahun Baru, Dishub Jatim Buka Alasannya
Nantinya Dishub Jatim akan memantau lebih detail pada peak hours atau jam-jam tertentu yang menjadi puncak arus mudik pada tanggal 21 dan 22 Desember
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur tidak akan menambah jumlah armada angkutan umum atau bus saat hari raya Natal tahun 2019 dan tahun baru 2020 (Nataru).
Menurut Kepala Bidang Angkutan dan Keselamatan Jalan Dishub Jatim Sherlita Agustin, jumlah armada angkutan umum yang beroperasi saat ini sudah cukup untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang saat libur Nataru.
"Kalau dari ketersediaan bus itu cukup, ada 5000 sekian. Ada AKDP (Antar Kota dalam Provinsi) ada cadangan dan pariwisata," ucap Sherlita, Sabtu (14/12/2019).
• GM Arema FC Ruddy Widodo : Terimakasih Milomir Seslija Atas Dedikasinya Selama Ini !
• Mengintip Icha Kharoline Biduan Dangdut Mandi di Atas Motor, Seksi di Panggung dan Video Klarifikasi
Sherlita melanjutkan, untuk puncak arus mudik saat Nataru diprediksi hanya akan berlangsung satu sampai dua hari saja.
Nantinya Dishub Jatim akan memantau lebih detail pada peak hours atau jam-jam tertentu yang menjadi puncak arus mudik pada tanggal 21 dan 22 Desember 2019.
"Kadang kan di Terminal Purabaya (Bungurasih) waktu-waktu jam pulang, antara jam 4 sampai jam 9 malam itu penuh, sampai ada yang mengantre," katanya.
Menurut Sherlita, hal tersebut terjadi bukan karena jumlah armada yang kurang, tapi karena pull tempat bus di terminal yang sudah penuh.
"Biasanya kita sudah berkomunikasi dengan pemilik PO agar bus cadangannya disiapkan dan jangan hanya reguler saja, tapi yang sering terjadi busnya sudah siap tapi tidak bisa masuk ke Purabaya karena macet," lanjut Sherlita.
Sherlita melanjutkan, aktivitas masyarakat pada libur Natal dan tahun baru berbeda dengan hari raya Idul Fitri
Selain jumlah pemudik yang tak sebanyak Idul Fitri, saat Libur Nataru, masyarakat juga cenderung akan membawa mobil pribadi karena yang menjadi tujuan adalah destinasi wisata, bukan bersilaturahmi ke rumah saudara.
"Apalagi sekarang itu ada tol ya, ini menjadi titik perhatian kita karena orang-orang cenderung akan menikmati tol walaupun tidak punya mobil, mereka akan menyewa atau meminjam teman dan kerabat," ucapnya
