Berita Arema
Berita Arema Hari Ini Populer, Fakta Lengkap Lemparan Flare & Nyala Petasan, Ricky Kayame 'Dicoret'
Berita Arema hari ini populer, fakta lengkap lemparan flare dan nyala petasan hingga Ricky Kayame 'dicoret'.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berita Arema hari ini populer salah satunya tentang fakta lengkap lemparan flare dan nyala petasan.
Selain itu berita arema hari ini lainnya juga terkait Ricky Kayame 'dicoret' gara-gara pakai Jersey Persebaya dan nyanyi Song For Pride.
Selengkapnya langsung saja simak berita arema hari ini populer Rabu 18 Desember 2019 yang telah terangkum.
1. Fakta Lengkap Lemparan Flare dan Nyala Petasan

Aksi pelemparan flare ke dalam lapangan mewarnai laga Arema FC vs Bali United di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin (16/12/2019) sore.
Pelemparan flare itu terjadi di menit 85.
Aksi pelemparan flare ini mengakibatkan wasit menghentikan laga sekitar empat menit.
Selain itu, pendukung Arema FC juga menyalakan petasan di tribun.
Berikut ini fakta lengkap di balik pelemparan flare dan penyalaan petasan di laga Arema FC vs Bali United :
- Aremania Enjoy, Tapi Arema FC Bayar Denda
Pelatih Arema FC, Milomir Seslija menyayangkan pelemparan flare dan penyalaan petasan di laga kemarin.
Aksi itu membuat Arema FC terancam denda oleh PSSI.
“Saya pikir skor 3-2 bisa membuat Aremania enjoy. Tapi sepertinya Arema FC harus membayar denda,” ujar Milo kepada SURYAMALANG.COM setelah pertandingan.
Pria asal Bosnia Herzegovina itu tidak mengetahui alasan Aremania melempar flare dan menyalakan petasan saat laga masih berlangsung.
Padahal saat itu Arema FC unggul dari Bali United.
“Saya tak mampu menjelaskan apa yang terjadi. Mungkin harus bisa komunikasi lagi antara Arema FC dan Aremania,” katanya.
- Bikin Bali United Gagal Bawa Poin
Aksi pelemparan flare berdampak pada Bali United. Apalagi flare tersebut hampir mengenai pemain Bali United, Anan Lestaluhu.
Asisten pelatih Bali United, Eko Pudjianto mengatakan flare membuyarkan konsentrasi skuat Serdadu Tridatu yang saat itu tengah mengusasi bola.
“Kami sudah menguasi bola, tapi tiba-tiba ada flare. Itu sangat menggangu bagi tim,” kata Eko.
Meskipun Bali United kalah 3-2 dari Arema FC, Eko tetap mengapresi pemain yang telah bekerja maksimal.
“Kami hampir bawa poin dari sini. Meskipun hasilnya tidak maksimal, kami tetap mengapresiasi pemain yang sudah berusaha keras,” ujar Eko.
- Panpel Bakal Tiru Pengamanan di GBK
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris mengakui adanya aksi pelemparan flare dan penyalaan petasan itu akibat kesalahan petugas di setiap pintu masuk.
Kesalahan itu yang membuat suporter ini membawa bom smoke, kembang api, dan barang terlarang lain.
Di sisi lain, Haris menyadari aksi pelemparan itu adalah ekspresi kekecewaan atas merosotnya prestasi Arema FC di Liga 1 2019.
Singo Edan memang terpuruk dalam enam pertandingan terakhir dengan rekor tidak pernah menang.
“Saya yakin Aremania sangat menginginkan Arema FC menjadi juara. Begitu juga manajemen.”
“Namun dalam perjalanannya banyak hal yang dilalui dan belum bisa diatasi oleh manajemen,” katanya.
Haris berjanji akan mengevaluasi pengamanan untuk musim berikutnya.
Berkaca dari Panpel Persija, ia berencana menerapkan pengamanan berlapis serta meningkatkan skill para petugas.
“Kalau di GBK, pengamannya ada ring 1 dan ring 2. Tapi kalau di sini, kami terbuka,” terangnya.
2. Ricky Kayame 'Dicoret'
Gelandang lincah Arema FC, Ricky Kayame, ketahuan mengenakan jersey Persebaya Surabaya seusai kedua tim berlaga di Stadion Batakan, Balikpapan, pada pekan ke-32 Liga 1 2019.
Tak hanya itu, Ricky Kayame juga ikut menyanyikan anthem Persebaya, Song For Pride, bersama para pemain Persebaya yang saat itu sukses menggunduli Arema dengan skor 4-1.
Pada momen itu, Ricky Kayame mengenakan jersey Persebaya hasil tukar dengan pemain salah seorang pemain Persebaya.
Nah, buntut dari aksi ini, Ricky Kayame pun mendapat bully dari suporter fanatik Arema FC, Aremania dan Aremanita.
Sekadar diketahui, rivalitas suporter Persebaya (Bonek) dan Arema FC sangat tinggi.

Berawal dari aksi Kayame yang mengenakan jersey Persebaya sambil menyanyikan Song For Pride, pemain yang pernah membela Bajul Ijo itu dibully habis-habisan oleh Aremania dan Aremanita di media sosial.
Hal ini menimbulkan tanda tanya besar bagi Aremania, mengingat Kayame masih menjadi pemain Arema FC.
Bukannya merasa kecewa dengan kekalahan besar yang dialami timnya, Kayame justru ikut merayakan kemenangan Persebaya.
Kemudian muncul ramai cuitan di media sosial yang merasa heran dengan perilaku Ricky Kayame.
Baru-baru ini, penyerang asal Papua itu menyampaikan permohonan maaf di media sosial Instagram.
Melalui Instagram pribadinya, Ricky Kayame menyampaikan permohonan maaf kepada suporter Arema FC yang merasa tersinggung dengan sikapnya tersebut.
"Selamat siang Aremania/Aremanita saya secara pribadi mohon maaf untuk yang sudah terjadi kemarin," kata Ricky Kayame dikutip BolaSport.com dari Instagram Kayame.
Lebih lanjut, ia menyatakan sikap tersebut tak lain sebagai wujud penghargaan kepada mantan timnya.
"Semua terjadi karena spontanitas dan saya hanya menghargai bahwa saya pernah menjadi bagian dari Persebaya,"
"Selebihnya saya tidak memiliki niat apapun," tulis Kayame mengakhiri.
Dalam unggahan tersebut menjelaskan bahwa Ricky Kayame tetap berjiwa Arema FC dengan menuliskan slogan salam satu jiwa milik Singo Edan.
Sementara itu, dalam laga melawan Persebaya, Ricky Kayame mengisi lini serang Arema FC.
Ricky Kayame yang baru dimainkan pada babak kedua sukses memberikan assist untuk gol Hamka Hamzah ke gawang Persebaya.
Pada laga tersebut, Arema FC dipaksa menyerah 1-4 dari Persebaya di Stadion Batakan, Balikpapan, Kamis (12/12/2019).
Empat gol Persebaya diciptakan oleh Aryn Williams (4'), Diogo Campos (78'), dan David da Silva (27' dan 90+3').
Sedangkan satu gol balasan dari Singo Edan diciptakan oleh Hamka Hamzah pada menit ke-90+2.
Buntut dari sikap Kayame yang mengenakan jersey Persebaya dan menyanyikan Song For Pride, ia pun 'dicoret' pelatih Arema FC Milomir Seslija dalam laga selanjutnya.
Terbukti, saat Arema FC menang 3-2 atas Bali United di Stadion Kanjuruhan, Senin (16/12/2019), nama Ricky Kayame tidak tercantum dalam starting eleven atau pemain cadangan.
3. Bocoran Bursa Transfer Liga 1 2020 di Arema FC
Manajemen Arema FC mengisyaratkan bakal mengontrak pelatih dari Amerika Latin dalam bursa transfer Liga 1 2020.
Singo Edan telah menggunakan jasa pelatih asal Eropa Timur dalam dua musim berturut-turut.
“Kami merasa sudah cukup bagi Arema FC untuk berkiblat ke Eropa Timur.”
“Kami berencana mengganti gaya permainan ke Amerika Latin,” ujar Ruddy Widodo, General Manager (GM) Arema FC kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (17/12/2019).

Arema FC dilatih Milan Petrovic yang merupakan WN Serbia pada musim 2018.
Pada tahun ini, klub berlambang singa itu memilih Milomir Seslija yang berasal dari Bosnia Herzegovina.
Dua pelatih itu, sama-sama gagal mewujudkan target untuk finish di posisi minimal tiga besar.
Ruddy mengaku telah komunikasi dengan calon pengganti Milomir sejak 2-3 pekan lalu.
Namun hingga kini, belum ditemui kesepakatan.
“Saat ini sedang kami mencari kesepakatannya,” ucap dia.
Pria asal Madiun ini berharap pelatih baru itu sudah ada sebelum akhir Desember 2019.
Dia juga mengungkapkan calon pelatih baru ini sudah akrab dengan kompetisi di Liga Indonesia.
“Pelatih ini sudah tahu kultur dengan sepak bola Indonesia,” terang Ruddy.