Media Sosial
Tangis Histeris Bayi 1 Tahun Peluk Jenazah Ibunya Viral, Ada Pesan Menyentuh yang Ditinggalkan
Tangis histeris bayi 1 tahun peluk jenazah ibunya viral di facebook, ada pesan menyentuh yang ditinggalkan.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Video bayi 1 tahun menangis histeris sambil peluk jenazah Ibunya bikin netizen di media sosial merinding dan berempati.
Dalam cuplikan video berdurasi 2 menit 21 detik tersebut bayi polos tersebut seolah paham jika sang ibu akan pergi untuk selamanya.
Ibu dari bayi tersebut juga meninggalkan pesan terakhir yang menyetuh di hari ulang tahun pertama sang putri.
Mencuatnya video bayi peluk jenazah ibunya pertama kali diunggah oleh akun Facebook Insan Tonji sekaligus suami dari wanita yang meninggal.

Sebenarnya, istri Insan Tonji telah meninggal sejak 13 Desember 2019 lalu.
'Innalillahi wainnailaihi rojiun.
Sayang kenapa kamu terlalu cepat perginya, kasian anak kita Aqilla pasti kangen banget kamu sayang,
Insya Allah surga tempatmu sayang,' tulis akun Insan Tonji membagikan kabar duka istrinya.
Kini Insan Tonji kembali membagikan momen bersama istrinya untuk membagikan pesan terakhir yang ditulis almarhum untuk gadis kecilnya.
Insan Tonji membagikan pesan tersebut sekaligus mengunggah video sang putri yang terus memeluk ibunya.
Anak yang baru saja merayakan ulang tahun pertama itu terus menangis ingin ibunya kembali.
Suasana haru pun penuhi ruangan tersebut.
Pada postingan tersebut, Insan Tonji tuliskan pesan terakhir dari istrinya untuk sang putri, Aqilla.
Pesan tersebut ditulis istrinya saat Aqilla merayakan ulang tahun pertama di bulan April 2019.
'Nak, ini adalah pesan terakhir mamah yang dituliskan untukmu nak,
Selamat ulang tahun gadis kecilku.
Aqillasesha adreena setiawan, 22 april 2018 adalah di mana hari kau lahir kedunia, membawa senyum bahagia untuk keluarga buah hati yang kami impikan.
Semua doa terbaik untukmu anakku.
Berjalanlah terus di samping mamah dan papah, jangan pernah lepaskan genggaman jari kecilmu.
Di saat kau beranjak dewasa nanti,kau tetaplah anak kecilku.
Ketika kau melangkah, Seburuk apapun hari yg kau lalui,mamah dan papah akan tetap menjadi rumah bagimu.
Tidak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain,karna setiap anak unik dan tidak akan pernah sama.selalu tunjukkan kemampuan terbaikmu dalam mencoba hal apapun.
Beranilah nak, berani untuk tunjukkan pada dunia bahwa setiap langkah yg kau ambil akan menjadi bekal kesuksesanmu.
Percaya dirilah nak,agar semua tau kemampuanmu bisa membanggakan orang tuamu.
Jangan pernah mencoba merubah dirimu menjadi seperti orang lain.karna kamu mampu tunjukan pada dunia bahwa harimu indah.
Berbicara lembutlah nak,agar semua menghormatimu.
I love you my sugar
AL-Fatihah untuk mamah,' tulis akun Insan Tonji.
Berikut video saat bayi Tonji menangis histeris peluk jenazah ibunya:
Postingan tersebut viral dan sudah dibagikan lebih dari 48 ribu kali.
Hingga artikel ini dimuat, belum ada konfirmasi dari pihak keluarga penyebab istri Insan Tonji meninggal dunia.
Namun menurut pantauan Tribunnews.com (grup SURYAMALANG.COM), wanita bernama Taufani Sahara ini sibuk dalam dunia bisnis.
Taufani Sahara termasuk seller di e-commerse terbesar di Indonesia.
Kasus Serupa
Sebelumnya kasus serupa juga terjadi di Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Seorang balita berusia 2 tahun ditemukan memeluk jenazah ibunya sambil menangis di kamar kos.
Kejadian ini terjadi pada Senin (28/10/2019) sore saat Ratnawati pemilik indekos hendak menagih uang sewa kos di kamar Marni (39).
Saat di depan kamarnya, Ratna mencium bau tidak sedap dari dalam kamar.
Karena tidak merasa curiga, Ratna pun mengetuk pintu kamar. Namun, di saat bersamaan ia mendengar suara tangisan anak-anak dari kamar itu.

Mendengar suara tangisan tersebut, ia pun lantas keluar mencari pertolongan dan memberi tahu tetangganya perihal tangisan suara anak dan bau tak sedap dari kamar tersebut.
Setelah warga datang, pintu kamar pun dibuka dengan cara dicungkil, dan betapa terkejutnya warga saat pintu berhasil dibuka, melihat tubuh Marni sudah terbujur kaku tanpa mengunakan busana bagian atas sambil dipeluk anaknya berinisial EA yang masih berusia 2 tahun.
Sontak, dengan adannya peristiwa itu membuat indekos yang ada di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar, menjadi hoboh.

Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin mengatakan, saat pintu kamar yang ditinggali Marni dibuka, EA yang tampak memeluk ibunya langsung berdiri.
Melihat itu, sambungnya, dengan cepat polisi langsung mengambil EA dari sebelah ibunya yang diduga telah meninggal sejak tiga hari lalu.
"Kondisi anak itu saat didapat masih dalam keadaan sehat dan baik. Dia langsung berdiri ketika anggota masuk di dalam kamar tersebut," kata Arif, Senin malam.
Dikatakan Arif, EA bersama ibunya sudah tinggal di kamar indekos milik Ratnawati sejak tiga bulan lalu. "Dia kontrak sekitar tiga bulan kata ibu kosnya," ujarnya.
Ditambahkan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, jasad Murni pertama kali ditemukan pemilik kos yang saat itu hendak menagih uang uang kos.
Karena mencium bau tak sedap dan mendengar suara tangisan anak-anak lantas saksi pun keluar dan meminta bantuan warga.
"Pukul 16.00 Wita, mayat perempuan ditemukan dalam keadaan posisi terlentang dalam keadaan setengah telanjang di depan kamar mandi indekos," kata Indratmoko saat dikonfirmasi, Senin.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Farid Amansyah mengaku kaget dengan AE, balita yang tinggal bersama jenazah ibunya selama berhari-hari sama sekali tidak mengalami dehidrasi.
"Termasuk kita mengherankanlah dia masih baik, tidak sakit walaupun hidup bersama mayat. Mayat itu membusuk jika sudah lebih dari dua hari. Anak itu cukup (kuat) juga karena tidak ada tanda-tanda dehidrasi," kata Farid saat dikonfirmasi, Senin malam.
Selain itu, dokter di Rumah Sakit Bhayangkara juga sudah memeriksa tubuh balita tersebut yang dikhawatirkan AE terkena virus ataupun bakteri dari pembusukan mayat.
"Bakteri pembusukan tentu bisa menular yah, bakterinya. Anak bisa terserang radang paru dan sebagainya karena dia menghirup udara busuk, penuh bakteri. Makanya perlu kita observasi sejak sekarang," jelasnya.
Ditambahkan Farid, pihaknya belum mengetahui penyebab kematian dari Marni. Sebab, pihak keluarga dari ibu EA menolak untuk dilakukan otopsi.
"Terakhir keluarga menyatakan masih akan berpikir-pikir terhadap otopsi itu sehingga mayat atas persetujuan penyidik dibawa ke rumah duka," katanya.
Dari hasil pemeriksaan visum luar yang dilakukan tim Dokpol Polda Sulsel, sambung Farid, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh Marni.
Begitupun dari pemeriksaan lanjutan terhadap Marni, pihak Dokpol juga tidak menemukan adanya catatan riwayat penyakit yang pernah dimiliki ibu asal Kabupaten Maros ini.
"Ibu ini sehat-sehat saja. Namun, penyebab kematian itu masih dalam penyidikan dan terutama harus melalui otopsi," ujarnya.
Sementara itu, mengetahui adanya balita 2 tahun memeluk jenazah ibunya, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman langsung membesuk AE yang tengah dirawat di RS Bhayangkara.
Andi meminta agar AE dirawat dengan baik dan mentalnya pulih kembali sebelum kelaur dari rumah sakit. “Trauma yang dirasakan Angel harus dipulihkan.
Saya meminta kepada dokter yang menangani agar merawat Angel hingga proses traumanya berangsur hilang. Kalau bisa Angel biar dirawat oleh keluarga ibunya atau neneknya," katanya.
Saat membesuk AE, Andi pun menawarkan diri untuk merawat AE jika tak ada keluarga yang akan merawatnya, namun ditolak oleh ayah AE.