Malang Raya

BI Malang Siap Uang Rp 1,89 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan Warga Selama Natal 2019 & Tahun Baru 2020

Kantor Perwakilan BI Malang menyiapkan uang tunai Rp 1,89 triliun untuk memenuhi kebutuhan warga Malang Raya selama Natal 2019 dan Tahun Baru 2020

Tribunnews.com
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang menyiapkan uang tunai sebesar Rp 1,89 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Malang Raya selama Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang Rupiah, Layanan dan Administrasi BI, Rini Mustikaningsih memperkirakan ada peningkatan kebutuhan uang menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

“Kami harap masyarakat lebih bijak dalam membelanjakan uangnya,” ujar Rini kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (20/12/2019).

Jumlah uang tunai yang disiapkan itu mengalami peningkatan sebesar 19,8 persen atau Rp 313 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Khusus periode Natal dan Tahun Baru 2020, BI memperkirakan kebutuhan uang tunai secara nasional mengalami peningkatan hingga mencapai Rp105 triliun atau meningkat 7,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Peningkatan itu terdiri dari pecahan Uang Pecahan Besar (UPB) dan Uang Pecahan Kecil (UPK) masing-masing sebesar Rp 100 triliun dan dan Rp 4,3 triliun,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai, BI Malang telah mempersiapkan layanan khas melalui jaringan kantor BI maupun layanan perbankan.

Layanan ini dilakukan dengan ekstensifikasi layanan penukaran melalui kas keliling dan di titik penukaran seperti di kantor cabang perbankan.

Untuk di Kota Malang, BI telah membuka 22 titik layanan untuk penukaran uang.

Di antaranya berada di sembilan bank umum dan satu titik layanan di loket Bank Indonesia di Jalan Merdeka Utara, Kota Malang.

Layanan penukaran bagi masyarakat umum sudah di mulai sejak tanggal 16 hingga 20 Desember 2019.

Sedangkan layanan kebutuhan nasabah dan intern perbankan di mulai sejak tanggal 16 hingga 27 Desember 2019.

“Kami ingin memastikan kegiatan transaksi non tunai berjalan dengan lancar dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat yakni melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI),” ujarnya.

BI mengimbau masyarakat menukarkan uang di lokasi penukaran resmi.

Hal itu dilakukan untuk mencegah risiko uang palsu sembari menjaga kualitas uang.

Seperti menerapkan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) untuk mewaspadai peredaran uang palsu.

“Memang di tahun 2019 ini temuan uang palsu tidak terlalu banyak. Tapi, kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan memperlakukan uang dengan baik,” tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved