Malang Raya
Kota Malang Perangi Sampah Lewat GASS, Ada Fakta Bangkai Sapi Dibuang di Sungai
Wali Kota Malang yang siap menjalakan GASS mengaku geram terlebih ketika mendapati fakta ada bangkai sapi dibuang di sungai.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kota Malang mulai perang melawan sampah lewat Gerakan Angkut Sampah dan Sedimen (GASS) yang digagas Pemkot.
Wali Kota Malang yang siap menjalakan GASS mengaku geram dengan kondisi sampah yang ada khususnya di sungai, terlebih ketika mendapati fakta ada bangkai sapi dibuang di sungai.
Aksi GASS pun segera dijalankan.
• Apa Kabar Pelatih Baru Arema FC ? Janji Kenalkan Pelatih Baru Sebelum Natal, Manajemen Masih Bungkam
• Bisikan Pramugari Garuda pada Andre Taulany Setelah Chat Vulgarnya Viral: Jangan Kasih Tahu ya Mas?
• Striker Arema FC Putri Sheva Imut Terancam Pindah ke Tim Rival Persebaya, Ini Pengakuan Polosnya
Pelaksanaan Gerakan Angkut Sampah dan Sedimen (GASS) dari Pemerintah Kota Malang akan difokuskan terlebih dahulu di lima lokasi yang ada di Kota Malang.
Lima lokasi yang difokuskan dalam giat bersih-bersih itu di antaranya berlokasi di Oro Oro Dowo (kawasan anak sungai Brantas) dan kawasan sekitar perempatan jalan Bandung sampai dengan jembatan jalan Buring.
Kemudian di saluran terbuka jalan Letjen S. Parman, sekitaran Pasar Gadang (target drainase), Jalan terusan Dieng dan raya langsep dan di simpang Gajayana (Sardo) dan jalan Candi II (klaseman).
"Khusus berkaitan dengan GASS, saya perintahkan secara masive untuk edukasi dan sosialisasinya, termasuk dalam aksi di lapangan, "ujar Sutiaji, Wali Kota Malang dalam rakor yang dipimpin secara langsung oleh Wali Kota Malang, Sutiaji yang didampingi Wawali Sofyan Edi Jarwoko di Balaikota, Senin (23/12/2019).
Rencananya, GASS akan dilaunching pada Jumat 27 Desember 2019 mendatang dengan melibatkan ASN, kalangan perguruan tinggi, TNI, Polri, para pelaku usaha dan elemen serta komunitas masyarakat kota Malang.
Di mana fokus utamanya ialah membersihkan dan melawan sampah yang berada di Kota Malang.
Dalam rakor tersebut juga secara khusus membahas kesiapan masing masing Perangkat Daerah dalam pelaksanaan GASS.
"Ya, kami ini menandai gerakan bersama dalam memerangi dan melawan sampah," ucap Sutiaji pria penghobi olahraga Badminton ini.
Sebelum melakukan pembersihan secara serentak, Pemkot Malang gencar melakukan pemanasan giat bersih-bersih.
Seperti yang dilakukan oleh tim Satgas Dinas PUPR Kota Malang yang melakukan normalisasi aliran air di bawah jembatan Kedawung, Senin pagi (23/12/2019).
Tim Satgas mendapati banyak tumpukan sampah yang tersangkut di kabel fiber optic yang melintang dibawah jembatan.
"Tentu bukan kabel fiber itu yang jadi masalah, tapi sampah memang tidak seharusnya berada di aliran air, sehingga otomatis sampah yang tersangkut menjadikan gangguan hak air mengalir, "urai Sutiaji,
Sutiaji juga geram, lantaran masih saja menemui tumpukan sampah di dalam saluran air.
Padahal pihaknya sudah sering melakukan sosialisasi dan publikasi terkait hal itu.
"Yang mengherankan itu petugas kemarin sempat menemui ternak mati (sapi) yang dibuang atau terbuang ke aliran sungai. Jadi betapa runyamnya masalah ini," ucapnya.
Melalui GASS inilah, Sutiaji berharap, nantinya bisa menjadi momentum bersama dalam membangun budaya bersih, bijak terhadap lingkungan
Untuk itu, dia mengimbau agar gerakan bersih-bersih ini dapat bersifat rutin supaya menjadi budaya baru yang harus dikuatkan lagi.
"Tentu agar gerakan ini menjadi energi yang masive, saya himbau agar nanti menjadi hal yang bersifat rutin. Seiring itu, akan kita kuatkan dengan sanksi tegas bagi mereka mereka yang berbuat tak bijak pada lingkungan," tandasnya.