Kota Batu

Sampah di Kota Batu Membeludak Sepanjang Liburan

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan jumlah sampah di Kota Batu sepanjang libur Natal dan Tahun Baru cenderung membeludak.

Penulis: Benni Indo | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Kondisi TPA Tlekung yang menampung seluruh sampah di Kota Batu, Kamis (26/12/2019). 

SURYAMALANG.COM, BATU - Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan jumlah sampah di Kota Batu sepanjang libur Natal dan Tahun Baru cenderung membeludak.

Volume sampah yang biasanya 60 ton per hari meningkat menjadi 85 ton per hari.

“Ini termasuk hal yang wajar karena banyaknya wisatawan. Namun angka 85 ton ini merupakan angka yang cukup spektakuler bagi kami," papar Dewanti, Kamis (26/12/2019).

Dijelaskan Dewanti, membeludaknya sampah akibat meningkatnya jumlah wisatawan ke Kota Batu.

Menanggapi fenomena itu, Dewanti  mengimbau kepada seluruh Hotel di Kota Batu untuk bisa memiliki tempat pembuangan sampah sendiri.

Akhirnya, sampah tidak semuanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung.

Saat ini Kota Batu belum memiliki mesin mengolah sampah di setiap desa atau kelurahan. Namun hal itu sudah direncanakan.

Kata Dewanti, belum ada pihak ketiga yang ingin mengambil pengadaan mesin pengolah sampah seharga Rp 2 miliar per unitnya.

"Kami upayakan pada tahun 2020 bisa segera terbeli setidaknya 5 unit dan nantinya dibuat sistem portabel sehingga mesin pengolah sampah tersebut bisa bergeser dari desa ke desa agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial kalau ada desa yang tidak kebagian alatnya," jelas Bude, sapaan akrabnya.

Ia juga menilai dengan adanya mesin pengolah sampah maka bisa mengurangi 5 hingga 7 ton sampah.

Sebelumnya, DPRD Kota Batu mendorong Pemkot Batu untuk mengadakan alat pengolah sampah yang akan ditaruh di setiap desa di Kota Batu.

Hal itu dilakukan agar sampah tidak semuanya bisa ditampung di TPA Tlekung, melainkan bisa dikelola sendiri di desa.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Thohari. Diterangkan Khamim, banyak keluhan masyarakat sudah masuk ke DPRD Batu terkait sampah.

“Warga banyak mengeluhkan. Tahun 2020 ini kami adakan mesin pengolah sampah,” ungkapnya.

Dikatakan Khamim, mesin itu bekerja di sumber sampah setiap desa. Anggarannya senilai Rp 300 juta per unit alat pengolah sampah.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved