Media Sosial

Melarang Keras Go Food dan Grab Food Masuk, Nasib Restoran Mewah Berakhir Menyedihkan Setelah Viral

Melarang keras Go Food dan Grab Food masuk, nasib restoran mewah berakhir menyedihkan setelah viral.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/kolase twitter @GojekOnTwitt
Melarang Keras Go Food dan Grab Food Masuk, Nasib Restoran Mewah Berakhir Menyedihkan Setelah Viral 

SURYAMALANG.COM - Nasib restoran mewah di Cilandak Jakarta Selatan berakhir menyedihkan akibat pengumuman larangan masuk bagi Go Food dan Grab Food.

Hal ini lantaran cara restoran tersebut menulis pengumuman di papan larangan dianggap kasar dan tidak sopan oleh netizen. 

Larangan Go Food dan Grab Food ini pun lantas menjadi viral di media sosial hingga membuat nama restoran tersebut tercoreng. 

Kisah ini viral setelah akun Twitter @GojekOnTwit mengunggah beberapa foto mengenai sebuah restoran yang memajang pengumuman perihal ojek online.

Foto-foto ini diunggah pada Kamis (9/1/2020).

Larangan sopir ojek online masuk ke dalam sebuah restoran yang disebut berada di Jakarta Selatan.
Larangan sopir ojek online masuk ke dalam sebuah restoran yang disebut berada di Jakarta Selatan. (Twitter : @GojekOnTwitt)

Dalam foto-foto yang diunggah terlihat ada pengumuman yang ditempel di pintu utama sebuah restoran.

Parahnya lagi, pengumuman ini ditulis dengan tanda baca seru.

Menurut kamus bahasa Indonesia, tanda baca seru yang dipakai sesudah ungkapan dan pernyataan merupakan seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.

Pengumuman itu tertulis larangan untuk pengemudi ojek online masuk ke dalam restoran.

Pengumuman pertama yang dipasang di sebelah kiri pintu tertulis, 

'Go Food & Grab Food silahkan menunggu di area pintu masuk atau di teras!!!. Dilarang masuk ke dalam area restoran!!!'.

Sementara pengumuman kedua yang terpasang bagian kanan pintu kaca, tertulis,

 "Gojek dilarang masuk!! Pengantaran barang melalui pintu samping -Kalture Office!"

Foto ini pun akhirnya viral dalam beberapa jam diunggah.

Hingga berita ini ditulis, unggahan ini sudah dibagikan ulang (retweet) sebanyak 1800 kali.

Dalam unggahan ini, akun Twitter @GojekOnTwitt menulis,

'Segitu hinanya kah kita sampai tidak boleh injak kaki lantai mereka. Padahal kita tanggung biaya sebelum pick up selesai lewat saldo gopay kita.'

'Adakah aturan @gojekindonesia @gofoodindonesia @GOFOODpartners yang melarang kami melangkah kesana, jawabannya TIDAK'

Netizen pun banyak yang merasa pilu dengan perlakukan rumah makan ini.

Akun @ratata58, berujar, 'Ya ampun, gini amat orang perlakuin bapak-bapak ojol yang berjasa sama kita'

Sementara akun twiiter @apathoni menuliskan komentar, 

'Bukan masalah masuk lewat mana, tapi sign itu kasar dan merendahkan. Coba pake sign yang lebih sopan dan gak pake tanda seru. So much for Kaltuere Progressive'

Bahkan ada netizen yang membandingkan dengan tempat makan lain yang memperlakukan ojek online dengan manusiawi.

Akun @kinny93_, menuliskan, 'Di chachaburgo juga, malah bapak ojolnya dikasih es teh manis klo ujan d kasih teh hangat'

Lain lagi dengan netizen yang menyarankan agar disediakan tempat tunggu pengemudi ojek online.

Akun @beni3bee memberi komentar, 'Kalau mau mempertahankan convenience stylenya. Ya gak usah daftar GoFood. Kok mau untung, tapi gak mau kena risikonya. Pake nada nyolot lagi nulis signagenya.'

Setelah berita ini viral, sebenarnya pihak rumah makan ini sudah meminta maaf.

Tetapi permintaan maaf ini terlambat karena netizen langsung memburu dan memberi rating yang buruk terhadap rumah makan ini.

Review rating restoran yang berada di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan ini lantas turun dratis.

Rating review rumah makan sebelum dan sesudah beritanya viral.
Rating review rumah makan sebelum dan sesudah beritanya viral. (suar.grid.id)

Awalnya, rating rumah makan ini di Google berkisar 4,6.

Namun setelah berita ini viral, rating rumah makan di Google turun dratsis hingga 1,3.

Tak hanya di Google, rating di Zoomato pun turun karena banyak yang memberikan nilai 1.

Rating di Zomato.
Rating di Zomato. (Suar.grid.id)

Zomato adalah situs pencarian restoran yang menyediakan informasi untuk makan di luar, pesan bawa pulang, kafe, dan nightlife untuk kota-kota di Indonesia, India, Turki, Selandia Baru, Filipina, Afrika Selatan, Sri Lanka, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Inggris.

Kebijakan Terbalik di Restoran Lain 

Berbeda dengan restoran di Cilandak Jakarta Selatan, sebuah restoran Bakmi dan Seafood Loncamatan di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta justru siap mengganti pesanan makanan yang dibatalkan.

Kebijakan restoran tersebut menjadi viral setelah diunggah akun Instagram @lambe_ojol sekitar lima hari lalu, Jumat (22/11/2019).

Dalam unggahan itu, @lambe_ojol mengungkapkan rasa terima kasih kepada restoran yang mengeluarkan kebijakan ini.

'Uwaaaaa makasih ya bakmi loncamatan,' tulisnya.

Terlihat juga sebuah foto yang berisi dua point pengumuman yang ditujukan kepada rekan-rekan ojek online (ojol), yang berbunyi:

'1. Jika ada orderan bakmi loncamatan yang dicancel monggo langsung ditukar di warung, akan kami ganti senilai nominal harga yang anda keluarkan (tertera di GoBiz), dengan syarat makanan utuh (belum dibuka).

2. Gratis teh hangat bagi Bapak/Ibu OJOL.'

Unggahan yang sudah mendapatkan lebih dari seribu like ini banjir komentar dari warganet.

Ada yang memuji kebijakan yang dibuat restoran tersebut.

'Salute.' tulis akun @olickomang. 

'Mantap.' ujar akun @abbasnkr. 

'Salute,' tulis akun .

Namun ada juga yang berusaha mengingatkan pihak pengelola restoran makan untuk berhati-hati saat menjalankan kebijakan tersebut.

'Untuk yg punya otlet jg berhati2 ...agar mengecek hp orderan nya dr hp si driver... Klo ter selesaikan jngn mau di tuker...ada kemungkinan orderan fiktif...semoga laris manis otletnya.' ujar akun @sarung_tangan_dan_jas_hujan. 

Untuk mencari kebenaran dari unggahan tersebut, Tribunnews.com berhasil meminta keterangan dari pemilik restoran yang mengeluarkan kebijakan itu.

Diketahui kebijakan tersebut dibuat sebuah restoran bernama Bakmi & Seafood Loncamatan yang terletak di Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Kepada Tribunnews.com, pemilik restoran makan Bakmi & Seafood Loncamatan, Jifana Mahendra membenarkan soal kebijakan tersebut di restorannya.

Pria yang sudah berjualan selama satu tahunan ini menceritakan awalnya mendaftarkan usahanya di aplikasi GoFood sekitar tiga minggu yang lalu.

Hari kedua setelah resmi terdaftar di aplikasi tersebut, Jifana mendapatkan keluhan dari rekan ojek online yang mendapat pembatalan pesanan di restorannya.

Padahal saat itu, pesanan sudah dibayar terlebih dahulu oleh driver tersebut.

Jifana mengaku, awalnya rekan ojol yang juga merupakan seorang temannya itu tidak meminta untuk diganti atas pembatalan tersebut.

"Tapi awalnya ojol tidak minta ganti," ungkapnya saat dihubungi lewat telepon, Selasa (26/11/2019).

Namun, lantaran rasa kepedulian Jifana, meminta rekannya itu untuk mengembalikan menu yang sudah dibatalkan ini kepada dirinya.

"Balikin ke saya, saya ganti duitnya," kata Jifana.

Perdasarkan pengalaman di hari keduanya menggunakan aplikasi GoFood, Jifana berinisiatif mengeluarkan kebijakan yang kemudian viral di Instagram.

Kemudian ia menempelkan pengumuman kecil yang memberitahu kebijakan tersebut kepada rekan-rekan ojol di restoran makannya.

"Sorenya saya tempelan tulisan itu. Dan ini jalan minggu ketiga," lanjut Jifana.

Jifana menilai ketika ada pembatalan pesanan oleh customer  pihak driver yang paling dirugikan. 

Dengan adanya kebijakan ini, Jifana berharap pihaknya dan rekan ojol dapat saling menanggung risiko bersama.

Ditanya soal keberaniannya mengeluarkan kebijakan siap mengganti menu yang dicancel dengan uang, Jifana menjawab situasi di daerahnya masih bisa dikondisikan.

Menurutnya, di wilayah Kulon Progo komunitas ojek online masih kecil.

Sehingga jika terjadi pembatalan secara sengaja maupun permainan nakal driver untuk menambah point masih bisa di tangani secara baik.

"Kalau ada yang berbohong-kan bisa dicari bareng-bareng," beber Jifana.

Dirinya juga mengaku sebelum mengeluarkan kebijakan ini, Jifana sempat berdiskusi dengan rekan-rekan ojol di daerahnya.

Jifana mengaku kaget dan tidak tahu-menahu soal ke-viralan kebijakan tersebut di media sosial. 

Ia mengatakan perbuatannya ini murni untuk membantu driver ojol lantaran juga teman-temannya sendiri.

Jifana juga membantah jika kebijakan mengganti pesanan yang dibatalkan bukanlah strategi marketing yang sengaja ia buat untuk meningkatkan penjualannya. 

"Strategi marketing juga ndak," katanya.

Selain kebijakan siap mengganti pesanan yang dibatalkan, Jifana  juga memberikan minuman gratis kepada rekan-rekan ojol saat berkunjung di restorannya.

"Kalau dateng ke sini, kami suguh (menyediakan) minum," tutupnya.

Sumber: Suar.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved