Pilwali Surabaya
Peringkat Akhir Penilaian Bacawali Pilwali Surabaya 2020 di Gerindra, Machfud Arifin Paling Atas
Machfud Arifin menempati posisi paling atas dalam peringkat akhir penilaian di Partai Gerindra untuk PilwaliSurabaya 2020.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Machfud Arifin menempati posisi paling atas dalam peringkat akhir penilaian di Partai Gerindra untuk Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Surabaya 2020.
Kemungkinan besar rekomendasi dari Partai Gerindra untuk Pilwali Surabaya 2020 akan diserahkan kepada mantan Kapolda Jatim, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin.
Ketua DPD Gerindra Jatim, Soepriyatno telah menerima empat nama usulan dari DPC Gerindra Surabaya.
Selanjutnya, Gerindra Jatim akan mengerucutkan menjadi satu nama untuk dibawa ke DPP.
Menurut Soepriyatno, pembahasan usulan tersebut tidak akan butuh banyak waktu.
“Insya Allah kami akan deklarasi pencalonan sebelum akhir Januari 2020,” kata Soepri kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (12/1/2020).
Kesimpulan tersebut didasarkan pada penjelasan DPC Gerindra Surabaya.
Sebelumnya, Gerindra menggelar uji visi dan misi untuk empat bakal calon yang mendaftar di Partai Gerindra pada Sabtu (11/1/2020).
Empat bakal calon tersebut adalah Machfud Arifin, KH Zahrul Azhar Asumta, Hariyanto, dan Gamal Albinsaid.
Menurut Gerindra, Machfud menduduki posisi teratas dalam penilaian di penyampaian visi dan misi bakal calon Gerindra yang dilakukan pada Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) Gerindra Surabaya tersebut.
“Pak Machfud Arifin menduduki peringkat pertama dari empat calon yang menyampaikan visi dan misi,” kata Bagijon, Ketua Tim Penjaringan Bacawali DPC Gerindra Surabaya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, BF Sutadi menjelaskan ada beberapa kriteria penilaian yang membuat akumulasi angka tiap calon berbeda.
“Proses ini cukup berat mengingat banyaknya calon yang mendaftar di Partai Gerindra.”
“Proses skoring (penilaian) yang kami lakukan juga mempertimbangkan banyak hal,” kata Sutadi.
“Kami lakukan skoring dengan sangat obyektif,” kata Sutadi.