4 Kebohongan Pemimpin Keraton Agung Sejagat, Dari Nama Dinasti Hingga Janji Pada Anggota
Keberadaan Keraton Agung Sejagat yang muncul di Purworejo baru-baru ini menarik perhatian banyak budayawan.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
"Dan itu diujung abad 15 kan pengakuan dia 18, itu salah," sambungnya.
Ridwan mengatakan bahwa Totok Santoso ini bisa dikenakan hukum pidana.
Hal ini lantaran Totok Santoso karena ucapannya yang menyebut bahwa pemerintah dunia tidak beres.
"Dia ini bisa dipidana, kalau pidato dia mau membereskan dunia karena pemerintah dunia kagak beres ya kan dia kan artinya sudah masuk ke dalam power system," pungkasnya.
3. Mengaku Keturunan Majapahit

Kebohongan yang ketiga, sang pemimpin kerajaan, Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat - Kanjeng Ratu Dyah Gitarja mengklaim menguasai seluruh dunia.
Keduanya juga mengklaim jika merupakan pewaris takhta Majapahit.
Kerajaan mereka terletak di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo.
Di lokasi yang mereka sebut sebagai "keraton", Totok dan pengikutnya kerap menggelar acara "acara" kerajaan.
Menilik dari sejarah, memang ada hubungan antara nama Dyah Gitarja dengan Majahapit.
Dyah Gitarja merupakan ibunda dari raja Hayam Wuruk.
4. Pernah Menjanjikan Uang
Sebelum bikin geger dengan KAS, Totok ternyata pernah "berulah" beberapa tahun silam.
Rupanya, Totok merupakan Dewan Wali Amanat Panitia Pembangunan Dunia Wilayah Nusantara Jogja Development Commitee (DEC).
DEC merupakan organisasi yang kala itu disebut-sebut mirip dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).