Malang Raya

Keluhan Korban Terdampak Krisis Air Bersih di Kota Malang, Ada yang Tak Cuci Baju 4 Hari

Warga Perumahaan City Side Residence, Kota Malang tidak mencuci baju selama empat hari akibat pipa PDAM bocor di Tumpang.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
Warga mengisi air bersih di Perumahaan City Side Residence, Kota Malang, Rabu (15/1/2020) 

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Warga Perumahaan City Side Residence, Kota Malang tidak mencuci baju selama empat hari akibat pipa PDAM bocor di Tumpang.

Air PDAM mati di Perumahaan City Side Residence Pasalnya sejak Sabtu (11/1/2020).

“Biasanya saya mencuci pakaian paling lama dua hari sekali, dan itupun sudah menumpuk banyak.”

“Mau mencuci sendiri, tapi airnya tidak ada. Mau dibawa ke tukang cuci pakaian, tapi tukang cuci pakaian di sekitar sini juga mengeluh airnya tidak mengalir,” ujar Ana Amrin, seorang warga kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (15/1/2020).

Akibat air mati tersebut, Ana harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli makanan.

“Mau masak, tapi tidak air sama sekali. Saya terpaksa membeli makanan jadi di luar,” tambahnya.

Menurutnya, saat ini bagian area bawah perumahaan sudah mengalir air bersih meskipun belum lancar.

Makanya warga bergantian mengambil air dan menampung air bersih di jeriken dan galon air minum.

“Sebagian rumah di RT 15/RW 11 sudah teraliri air meskipun belum lancar pada Selasa (14/1/2020) lalu.”

“Ini saja kita bergantian mengambil air bersama warga yang lain terpaksa harus hilir mudik untuk mengambil air,” terangnya.

Warga lain, Ardian mengaku sempat mengungsi ke rumah saudaranya di Kecamatan Dampit selama empat hari.

“Sejak air tidak mengalir, kami terpaksa mengungsi sementara ke rumah saudara yang ada sumurnya.”

“Setelah ada kabar kalau air mulai mengalir di perumahaan pada Selasa lalu, kami kembali lagi ke sini,” ungkapnya.

Sebenarnya pihak PDAM Malang Kota telah memberi bantuan air ke perumahaan tersebut.

Namun, bantuan air sering datang sekitar pukul 21.00 WIB, dan hanya tiga tangki air saja.

“Ada sekitar 150 KK lebih di perumahaan ini. Makanya bantuan air itu kurang untuk mencukupi kebutuhan warga sini.”

“Karena datangnya air bantuan saat orang sedang istirahat, jadi kami lebih memilih mengungsi ke rumah saudara,” terangnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved