Nasional
Kronologi Anak Kerasukan Bunuh Ayah Kandung Dibacok Pakai Parang. Suka Loncat-loncat Sendiri
Kronologi Anak Kerasukan Bunuh Ayah Kandung Dibacok Pakai Parang. Suka Loncat-loncat Sendiri
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Belakangan diketahui bahwa luka di wajah dan punggungnya itu disebabkan oleh pukulan tangan ayah kandungnya sendiri.
Pada saat memandikan jenazah korban warga mendapati luka lebam pada bagian kepala dan punggung.
Warga dan keluarga mencurigai ada yang tidak wajar,
"Ibu kandungnya yang melaporkan peristiwa yang dialami putrinya ke Polsek Ngawi," kata Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (4/11/2019) sore.
Dia menjelaskan kronologi singkat kasus penganiayaan anak hingga menyebabkan kematian ini.
Pada pagi itu, Sabtu (2/11/2019) sekitar pukul 08.00 WIB, pelaku sedang mengasuh korban di rumah orangtuanya Dusun Ngantru Desa Ngawi Purba, Kecamatan / Kabupaten Ngawi.
Ketika itu, korban menangis terus dan membuat pelaku jengkel hingga tega memukul darah dagingnya sendiri dengan tangan kosong.
Pelaku memukul dahi korban sebanyak dua kali dan kepala bagian belakang satu kali, pelipis satu kali, punggung satu kali.
Pelaku juga memukul mata korban satu kali pada saat perjalanan membawa korban dari rumah pelaku ke rumah orang tua pelaku.
Korban sempat di bawa ke Puskesmas Ngawi Purba.
Namun, keesokan harinya Minggu (3/11/2019) sekitar pukul 09.00, dinyatakan meninggal dunia.
Korban telah dimakamkan Minggu (3/11/2019) sore, di antar ke pemakaman oleh pelaku dan ibunya, Dwi Rahayu (27).
Saat ini Muhammad Juniarto yang merupakan ayah korban sudah ditetapkan sebagai tersangka, berdasarkan bukti visum terhadap tubuh korban dan juga keterangan saksi.
“Setelah periksa beberapa saksi, kami menyimpulkan bahwa pelakunya adalah ayah korban yang berinisial MJ.”
“MJ menganiaya anak kandungnya sampai meninggal dunia,” kata Pranatal kepada SURYAMALANG.COM, Senin (4/11/2019).