Malang Raya
Wali Kota Malang Sidak Pasar Comboran Baru, Beri Catatan untuk Warna Dinding Pasar dan Toilet
Wali KOta Malang Sutiaji melakukan monitoring kerja sekaligus, melihat sejumlah pedagang yang sedang pindah.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Wali Kota Malang, Sutiaji meminta kepada Diskoperindag Kota Malang agar tidak mengecat dinding bedak Pasar Comboran baru dengan warna putih.
Hal itu, dia ucapkan di sela-sela melakukan peninjauan ke Pasar Comboran Baru pada Rabu (15/1/2020).
"Ini kan pasar besi, pedagangnya juga tangannya pasti belepotan dengan minyak oli, itu pasti membekas kuat pada warna putih. Mungkin nanti perlu diaksen lain, sehingga bekas bekas oli tidak nampak kotor ke dinding, "ujarnya.
• Keluhan Korban Terdampak Krisis Air Bersih di Kota Malang, Ada yang Tak Cuci Baju 4 Hari
• 4 Kebohongan Pemimpin Keraton Agung Sejagat, Dari Nama Dinasti Hingga Janji Pada Anggota
• Pemerintah Desa Junrejo akan Bangun Wisata Agro di Eks Pasar Rakyat, Kota Batu
Untuk itu, Sutiaji meminta Diskoperindag Kota Malang agar mempertimbangkan warna cat dinding tersebut.
Sekaligus juga berbagai macam fasilitas, sarana dan pra sarana di Pasar Comboran baru.
"Terkait fasilitas toilet, Diskoperindag harus memastikan bahwa air hujan tidak masuk. Termasuk pengecekan kembali atap-atap bangunan," ujarnya.
Tinjauan tersebut dalam rangka melakukan monitoring kerja sekaligus, melihat sejumlah pedagang yang sedang pindah.
Orang nomor satu di Kota Malang itu menargetkan, pada tanggal 23 Januari 2020 pedagang yang berdagang di Jalan Prof M Yamin, Kota Malang harus sudah bersih.
Hal itu pula juga berlaku kepada para pedagang yang berjualan di Jalan Halmahera dan Jalan Sartono SH.
"Tak akan nampak lagi kesan kumuh bedak, ruas jalan kembali normal dan tentunya lingkungan sekitar area akan semakin nampak asri," ujarnya.
Sutiaji memastikan, proses pemindahan 332 pedagang ke Pasar Comboran baru dipastikan tidak akan menemui hambatan.
Dia juga merespon positif atas inisiatif dari para pedagang dan PKL yang membongkar secara mandiri bedak bedak penampungan.
Sejumlah pedagang juga mulai memindahkan sendiri lapak dagangannya ke dalam kios bedak.
Sementara pedagang yang lain juga mulai merenovasi sendiri lapak agar disesuaikan dengan barang yang ia jualnya.
"Ini saya pastikan, bahwa semuanya berjalan sesuai jadwal. Meskipun batas akhir pemindahan pada tanggal 23 Januari, namun saya berharap tanggal 20 Januari, semuanya sudah masuk ke dalam Pasar Comboran Timur. Sehingga setelahnya kita juga bisa berfokus merapikan bahu bahu jalan yang sebelumnya di tempati bedak bedak penampungan," ujarnya.
Sebagai informasi, Pasar Comboran baru yang terletak di bagian timur tersebut dibangun pada tahun 2017 lalu.
Pembangunan tersebut setelah pasar besi comboran terbakar di 13 Oktober 2016.
Dalam konsepnya, Pasar Comboran baru akan menampung secara keseluruhan pedagang.
Serta mengakomodir PKL yang berlokasi di jalan Sartono SH yang banyak menjajakan pakaian bekas.