Media Sosial
Harga Kobokan Warung Ayam Rp 50 Ribu Viral, Debat Panas Penjual & Pembeli Beredar, Bayar Rp 800 Ribu
Harga kobokan warung ayam Rp 50 ribu viral, debat panas penjual dan pembeli beredar, total tagihan Rp 800 ribu
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Harga kobokan warung ayam Rp 50 ribu viral di media sosial instagram belum lama ini.
Penyebabnya berawal dari video viral debat panas antara penjual dan pelanggan warung yang tidak terima beban biaya makan seharga Rp 800.000.
Harga yang dinilai tidak wajar oleh pelanggan itu membuatnya marah kepada pemilik warung karena merasa diperas.
Usut punya usut warung makan yang viral itu adalah tempat makan khas Batak ayam napinadar yang berlokasi di tepi jalinsum Medan-Sidikalang Km 15, Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Harga Rp 800.000 yang dipatok pemilik warung hanya terdiri dari lauk dan dua ekor ayam napinadar.
Video pelanggan yang protes tersebut pun viral.
Di video pelanggan mengatakan baiknya penjual memberikan harga yang sewajarnya seperti warung makan serupa di Dairi.
"Masa harga ayam segitu, yang benar aja? Memang segitu harganya?"
"Ayam apa ini? di Batu 7 ada makanan kek gini, nggak segini harganya," kata si pelanggan.
Pemilik warung justru membalas pembeli itu jangan makan di rumah makannya bila tak sanggup membayar.
"Memang segitu dua ekor. Ayam kampung. Yaudah kalau gak mau gak usah. Siapa suruh makan? Harganya pas," ujar pemilik warung.

Si pelanggan kembali protes dengan menyebut harga tersebut sudah tidak wajar untuk jumlah makanan yang mereka pesan.
"Jangan, sudah dalam perut, kalian bilang segini harganya, yang logikalah. Gak logika Rp 800 ribu. Bukan hotel berbintang ini, Kak," ujar pelanggan.
Pelanggan bahkan sempat mengatakan harga makanan tersebut sudah setara harga emas.
Mendengar komplain dari pelanggan, pemilik warung menuturkan, makanan di warungnya yang dipesan pelanggan dihargai Rp 800 ribu.
"Logika Kak, berapa rupanya Rp 800 ribu. Mau gak hotel mau gak apa, memang segitu pasnya," ujarnya.
Pelanggan yang terlanjur kecewa akhirnya tetap membayar sejumlah Rp 800 ribu.
Setelah berita tersebut viral, muncul struk pembelian makanan yang membuat netizen terkejut.
Akun Instagram @pembasmii.kehaluan.reall mengunggah struk pembelian makanan di Rumah Makan Sidikalang.
Struk pembelian tersebut memanglah berisi daftar menu yang harganya tidak logis.
Bahkan total makan pelanggan mencapai Rp 807.500 setelah diskon.
Sebelum diskon, totalnya Rp 950 ribu.
Air kobokan pun ternyata dibandrol dengan harga Rp 50 ribu.
Berikut ini adalah rincian daftar harganya:
- 2 Manuk jabbe (Ayam Hantan) : Rp 400 ribu
- 10 Indahan Nalas (Nasi Panas): Rp 100 ribu
- 10 Parburian (Kobokan): Rp 50 ribu
- 10 Aek natonggi (Air minum): Rp 100 ribu
- 10 Tuak Natonggi (Tuak): Rp 200 ribu
- 1 Sabbal Tuktuk (Sambal Tuktuk): Rp 100 ribu
- 10 Pote Nabagak (Pete): Rp 100 ribu

Banyak netizen ikut kebibungan dengan harga air kobokan dan memberikan komentarnya:
'Kobokan pakai acara bayar juga? di mana-mana kobokan gratis,' tulis akun @nufusmarwan_.
'Baru pernah denger air kobokan dibayar juga wkwkwk,' tulis akun @salsaanovi_.
'Aer kobokan sultan gaeeessss,' tulis akun @arsyillamarva.
'Kobokan 50K.' tulis akun @daniachoirie.
Pengakuan Pemilik Warung
Dikutip dari Tribun Medan (grup SURYAMALANG.COM) mengkonfirmasi kebenaran hal ini ke lokasi.
Pantauan Tribun Medan, Kamis (16/1/2020), suasana di rumah makan Malau terlihat lengang.
Saat itu, ada empat meja terisi sepuluh konsumen yang ingin makan napinadar.
Lambok Malau (35), anak pengusaha rumah makan Malau kepada Tribun Medan mengatakan, harga normal ayam napinadar per potong ialah Rp25 ribu, sedangkan per porsi (termasuk nasi, nasi tambah, potongan timun dan tomat, serta kuah sop) Rp35 ribu.
Ayam yang digunakan, lanjut Lambok, ialah ayam kampung.
Satu ekor ayam kampung dapat dibagi menjadi 14 potong daging.
"Jadi, ayam dua ekor menghasilkan 28 potong daging.
Berhubung saat itu suasana libur Tahun Baru dan di Dairi sedang mewabah penyakit babi, sehingga harga ayam kampung melambung tinggi di pasar.
Harga satu ekor ayam kampung bisa tembus Rp120 ribuan saat itu," kata Lambok, Kamis (16/1/2020).
Karena itu, satu porsi ayam napinadar naik menjadi Rp40 ribu.
Selanjutnya, Lambok menyebut, orang yang memviralkan merupakan rombongan terdiri atas 10 orang.
Mereka memesan dua ekor ayam dan habis.
"Mereka makan 10 orang.
Masing-masing sepotong, berarti sudah Rp400 ribu.
Sementara, dua ekor ayam kan 28 potong, ada sisa lagi 18 potong.
18 kali Rp25 ribu, Rp450 ribu. Jadi, Rp850 ribu harusnya membayar.
Masyarakat luas kan tidak tahu apa yang mereka tambah selama makan," beber Lambok.
Lambok mengaku, pihaknya memang salah karena tidak membuat daftar menu.
Namun, para pengunjung yang memviralkan itu juga salah, karena tidak menanya harga lebih dulu.
Lambok mengaku sedikit curiga, hal ini merupakan perbuatan pihak-pihak yang tidak suka terhadap mereka.
"Mereka juga enggak ada tanya harga.
Heran, yang lain kenapa enggak komplain? Rumah makan orang tua saya berdiri sejak tahun 1993," kata Lambok.
Lambok mengatakan, setelah kejadian ini, mereka akan berusaha memajang daftar menu dan harga, memperbaiki pelayanan, serta mempertimbangkan untuk menata kembali harga.
Ia menambahkan, keluarganya tak sedikit pun ambil pusing dengan video viral yang menjelek-jelekkan rumah makannya karena menurutnya itu tidak benar.
Tips Agar Tidak Tertipu Harga
Menilik insiden di atas, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar tidak "tertipu" harga warung makan yang fantastis. Berikut ulasannya:
1. Cek daftar menu
Daftar menu adalah salah satu hal yang pertama kali harus Anda perhatikan.
Pastikan warung tersebut menuliskan harga-harga makanan dengan wajar.
Bila harga mahal dan tidak sesuai dengan anggaran, lebih baik Anda mencari warung makan yang lain saja.
Daftar menu juga membuat Anda bisa makan tanpa rasa takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti misalnya harga yang tidak logis.
2. Tanyakan harga bila tidak ada daftar menu
Tidak sedikit warung makan yang memang tidak menyediakan daftar menu.
Alangkah baiknya sebelum makan, Anda menanyakan harga terlebih dahulu kepada penjual.
Tanyakan secara detail, seperti apakah harga itu sudah termasuk nasi atau belum?
Kadang penjual bisa membuat harga mahal pada nasi atau bahkan minuman.
3. Lihat ulasan online
Anda bisa melihat ulasan pembeli atau pelanggan yang pernah makan di warung makan tersebut secara online.
Biasanya aplikasi Google Map menyediakan rating dan kolom ulasan yang bisa diisi oleh pelanggan.
Carilah warung makan dengan rating dan ulasan yang bagus.
Namun pastikan juga apakah warung makan tersebut sudah terdaftar di Google Map atau belum.
4. Tanyakan ukuran porsi
Terkadang ada harga yang dibandrol per gram atau per ons.
Biasanya ini terjadi di warung makan seafood.
Ada baiknya Anda bertanya tentang berat makanan tersebut, misalnya tayakan tentang rata-rata berat kepiting per porsinya.
Hal ini agar saat Anda membayar, Anda tahu secara pasti total harga yang harus Anda bayarkan.
5. Cari warung makan yang rekomended di internet
Bila Anda sedang dalam perjalanan jauh di luar kota, mungkin Anda tidak tahu warung makan yang bagus.
Cobalah tanya informasi di internet, misalnya saja bertanya pada Google.
Google akan memberikan daftar rekomendasi yang biasanya ditulis oleh Blogger maupun YouTuber.
Beberapa Blogger hingga YouTuber biasanya merekomendasikan beberapa warung makan enak yang harganya juga terjangkau.