Cara Pria Cipayung Culik Bayi 14 Bulan, Hipnotis Sang Ayah dan Disaksikan Keluarga

Penculikan bayi kembali terjadi di Jalan Raya Malaka, Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (28/1/2020).

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
Tribun Jogja
modus penculikan bayi 

SURYAMALANG.COM - Penculikan bayi kembali terjadi di Jalan Raya Malaka, Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (28/1/2020).

Bahkan modus penculikan bayi di Cipayung ini tergolong cukup unik.

Pasalnya pelaku menggunakan hipnotis untuk memperdaya sang ayah dari bayi tersebut.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel berjudul '"Pria yang Tepergok Culik Anak 14 Bulan di Cipayung Diduga Hipnotis Anggota Keluarga", peristiwa ini terjadi pada 07.00 WIB.

Saat itu AR yang baru berusia 14 bulan tengah bermain dengan saudaranya di halaman rumahnya.

Saat itu Tante korban, Natalina tengah berada di lokasi yang sama.

"Keponakan saya habis diajak jalan sama abang saya, turun dari motor terus masuk ke rumah di halaman sini, main, lagi digendong sama keponakan saya yang umur 9 tahun."

"Terus pelaku datang langsung ambil keponakan saya itu yang 14 bulan," kata Natalina di lokasi, Selasa.

Saat pelaku menculik korban, ibu korban yang berada di seberang jalan depan rumah melihat aksi pelaku.

Ibu korban langsung teriak minta tolong dan bapak korban mengejar pelaku.

"Langsung di ini (tangkap) sama warga pelakunya. Disidang, sempat dipukul juga sama warga," ujar Natalina.

Polisi yang tiba di lokasi langsung mengamankan pelaku ke Polsek Cipayung.

"Kakak saya (ibu korban) langsung buat laporan di polres. Itu pelaku kata kakak saya berdua dia sama temannya."

"Yang satu naik motor, cuman pas pelaku ditangkap, temannya kabur kayaknya," ujar Natalina.

Menurut Natalina, kakaknya yang merupakan ayah dari AR tampak linglung saat menyerahkan bayi tersebut.

"Pelaku pas rebut keponakan saya itu, itu juga ada abang saya cuman abang saya tuh diam saja kayak linglung gitu dihipnotis," kata Natalina di lokasi, Selasa.

"Kakak saya tanya ke abang saya itu dibawah siapa (korban), abang saya diam saja tidak kejar juga. Baru, kakak saya teriak, pelaku ditangkap warga," ujar Natalina.

Saat ditangkap, korban kembali direbut oleh orangtuanya.

Lalu, pelaku sempat dikeroyok warga.

"Pelaku diamankan Satpol PP terus dibawa ke Polsek Cipayung," ujar Natalina.

Drama Penculikan Bayi, Ternyata Untuk Jaminan Utang

Kasus penculikan bayi juga pernah terjadi di Pasuruan, namun bedanya kasus ini ternyata hanyalah hoax belaka.

Pasalnya sang bayi ternyata bukan diculik, melainkan dijadikan jaminan utang oleh sang ibu.

Diketahui Penyidik Polres Pasuruan telah menahan Eka, ibunda bayi sekaligus wanita yang membuat laporan terkait penculikan bayi.

Eka sudah ditahan di Polres Pasuruan sejak Kamis (16/1/2020) malam.

Polisi menghadirkan Eka saat jumpa pers, Jumat (17/1/2020).

Eka tampak sedih. Dia tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Sesekali air matanya membasahi pipi.

Eka mengatakan sebenarnya tidak berniat membuat laporan dan berita bohong.

Dia hanya kebingungan saat itu menjawab pertanyaan dari keluarga dan suaminya terkait keberadaan anaknya.

“Saya bingung dan gugup menjawabnya. Akhirnya saya jawab saja diculik orang,” kata Eka Septiana kepada SURYAMALANG.COM.

Eka mengaku tidak kepikiran ucapannya itu akan membuat gaduh.

Bahkan ucapan itu yang membuat orang tuanya dan suaminya memaksa Eka untuk melapor ke polisi.

“Saya juga bingung, cuma dibawa ke Polres untuk laporan saja.”

“Sebenarnya saya tidak ingin laporan. Saya juga bingung harus menjawab apa,” jelasnya.

Saat ditanya orang tuanya dan suaminya, dia memang menjawab anaknya diculik.

Dia melakukan karena takut dimarahi jika jujur anaknya dibawa temannya.

Menurut Eka, anaknya memang dibawa temannya berinisial MH.

MH ini adalah orang yang meminjaminya uang Rp 1 juta.

Dia mengaku meminjam uang MH satu bulan yang lalu, dan berjanji mengembalikan satu bulan berikutnya.

“Saya pinjam uang untuk bayar utang. Jadi sebelum pinjam uang ke MH, saya sudah punya utang.”

“Nah, sekarang waktunya membayar. Saya bingung karena tidak punya uang.”

“Seharusnya saya harus bayar Rp 2 juta karena ada bunga,” jelasnya.

Dia mengaku, MH sudah mengetahui kondisinya. Nah, MH ini meminta agar Eka menyerahkan anaknya saja.

Alasannya, untuk pancingan. Sebab, MH belum dikaruniai anak meski sudah menikah sama istrinya bertahun-tahun.

“Dia (MH), bilangnya kalau saya tidak punya uang Rp 2 juta, ‘sini anakmu saya rawat saja tidak apa-apa. Nanti kamu ambil kalau kamu sudah punya uang’.”

“Begitu kata MH kepada saya, karena kepepet, akhirnya saya memilih opsi itu,” terangnya.

Sebenarnya Eka mengaku tidak tega. Dia tidak kuasa melihat anaknya jika dirawat orang lain, sekalipun MH.

Namun, ia mencoba untuk legowo karena memang belum punya uang.

“Saya juga melihat MH itu serius dan ikhlas merawat anak saya. Makanya saya kuat-kuatkan.”

“Cuma memang saya bilang ke MH kalau saya tidak akan lama dan akan segera mengambil anak saya,” jelasnya.

Dia mengaku sangat menyesal, dan meminta maaf kepada semua pihak.

Dia mengaku tidak berniat untuk menyebarkan berita hoaks.

“Saya pastikan, tidak ada kabar penculikan,” terangnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved